[Tau kan caranya nyenengin hati penulis❤]
•••
Happy reading😍***
"Ahhh, akhirnya." Gue mendesah lega seraya merebahkan tubuh yang teramat letih di atas ranjang yang udah gak ke pakai selama tiga hari. Masih sama ternyata. Hangat dan nyaman. Sama kayak pelukan Geo.
EAAAAAA!
"Abel udah ganti popok, kan?"
Gue mendongak, mendapati Geo yang sedang menyalakan komputer di mejanya. "Udah kok, tenang aja."
"Kamu gak mau siapin tugas skripsi kamu, Na? Bentar lagi lho, setengah tahun lagi." Geo yang fokus sama komputernya menceramahi gue, membuat badan yang tadinya berbaring kontan untuk bangkit.
"Baru aja balik liburan akhir semester lima, Yo. Masa harus langsung terjun sama persiapan skripsi. Lagian masih lama ini, semester tujuh juga bakal ke kejar kok," dalih gue yang kelewat males.
Ya bayangin dong, slur. Ini kita baru aja sampai di apart selepas liburan di puncak tadi, baru merebahkan badan dan langsung di arahin buat persiapan skripsi.
DIA MIKIR GAK SIH KALAU GUE ITU CAPEK? BUTUH REBAHAN!
Sabar, Len. Lo capek, Geo juga capek. Cuma disembunyiin doang dia mah.
"Kalau disemester tujuh bakal ribet, Na. Kamu harus menentukan judul skripsi, buat proposal, ajuin proposal belum lagi sidang proposalnya. Aku takut kamu keteteran, Na. Apalagi kamu harus ngurus aku sama Abel," jelas Geo tenang, dia memutarkan kursinya menghadap gue. "Kalau belum mau menyiapkan, kamu jangan lupa siapin makalah tentang materi yang dikasih Bu Wilda sebelum kita libur itu. Kamu harus kerjain, Na. Jangan mangkir dari tugas akhir kuliah."
Gue menghela berat. Dari penjelasan Geo, ada benarnya juga. Kalau dari semester tujuh gue baru kecimpung sama dunia skripsi, gak mungkin selesai enam bulan atau satu semester dong. Tugas gue bukan duduk di depan komputer doang. Masih ada Abel sama Geo yang menjadi tanggung jawab gue. Ditambah sama tugas makalah dari Bu Wilda.
Shit!
"Iya udah, aku kerjain sekarang. Lagian masih lama sih Yo. Kamu kok pengen cepet-cepet clear, sih?" Kaki gue berjalan gontai menghampiri meja Geo, menarik kursi khusus gue dan menyandingkannya di samping Geo. Mata gue memicing melihat layar komputer Mas Suami. "KAMU SENDIRI KENAPA MAIN GAME?!"
Gue tiba-tiba nge-gas, Geo auto membekap mulut sambil menatap tajam. "Abel, Na. Ya ampun, dia lagi tidur," ujarnya lirih.
Gue cengengesan, mengangkat tangan kanan membentuk huruf V.
Geo mengusak rambut gue sebentar, mencubit hidung lalu pipi. "Kebiasaan," ledeknya.
"Ya habisnya kamu malah main game, tadi 'kan nyuruh aku kerjain makalah," ketus gue, mengangkat dagu dan memandang dia sinis. "Persiapan skripsi apanya coba?!"
Geo cuma ketawa, lantas melanjutkan kegiatan bermain gamenya.
"Bilang aja butuh hiburan. Harusnya kalau udah pulang dari yang jauh tuh istirahatin tubuh, Yo. Nanti badan kamu tegang kalau gak di rehatin dulu. Kamu nyetir selama dua jam, lho." Kalau tadi Geo yang ceramah, sekarang giliran gue yang ngomelin dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 Suami Dadakan! [SELESAI✔]
Romance📌Follow dulu yuk sebelum baca, biar gak ketinggalan infonya😁 [ REVISI ] 15+ ⚠ TOXIC AREA ⚠ Geo Dwirantama. Entah hal apa yang membuat dia berani-beraninya melamar gue di lorong kampus pas orang-orang lagi lalu lalang. Dia cowok brengsek. Orangnya...