Sepi. Kata yang tepat untuk menggambarkan situasi saat ini, jam sudah menunjukan pukul delapan malam semua orang sudah pulang dan beristirahat dirumah mereka dari beberapa jam yang lalu namun tidak dengan seorang yang duduk tenang sambil mengunyah cemilan dan membaca tiap halaman buku ditangannya . perpustakaan sudah seperti rumah baginya ia sering menghabiskan waktu di ruangan itu, terlihat masih dengan seragam sekolah yang menempel di badannya ia terus saja fokus tanpa memperdulikan keadaan sekitar.
buk
buk
Terdengar suara beberapa buku yang jatuh dari rak dibelakangnya, ia berjalan kearah suara itu lalu didapatinya beberapa buku tebal yang jatuh berserakan. Memungut kemudian menaruh kembali ditempat semula lalu kembali ke tempatnya. Sesampainya ia bingung karena diatas buku yang ia baca tadi terdapat setangkai bunga warna ungu, seingatnya saat ia pergi tadi hanya ada beberapa buku dan cemilan tidak ada bunga, menengok kesana kemari siapa tau ada orang lain selainnya namun nihil tidak ada siapa-siapa. Ia mengambil bunga itu melihatnya dengan seksama lalu ia mencium bau yang sangat wangi tak lama penglihatannya mulai kabur dan ia tidak sadarkan diri.
🌼🌼
Mata itu terbuka serta kesadaran yang mulai pulih, melihat keseliling namun ruangan ini penerangannya sangat minim hingga ia tidak tau tempat apa ini, lalu ia melihat tangan dan kakinya terikat serta dirinya yang terduduk disebuah kursi besi, ia mencoba melepaskan ikatan itu namun tidak bisa ikatannya sangat erat
"sudah sadar ?"
Seseorang duduk tidak jauh darinya, ia tidak dapat melihat dengan jelas siapa itu namun ia bisa melihat benda tajam berkilau yang diputar-putar orang itu.
pisau
Orang itu mendekat padanya, seorang dengan mata berwarna biru serta rambut yang berwarna hijau ia meyakini jika orang ini seumuran dengannya ia punya mata yang indah serta tubuh bak model, ia bahkan terpesona dengan visual orang didepannya. Seperti tidak asing dengan wajah orang ini namun dimana ia melihatnya ? apa urusannya dengannya ?
"apa yang kau inginkan ? kenapa membawaku kemari ?"
Yang ditanya hanya tersenyum remeh sambil memainkan benda tajam itu disekitaran wajahnya
"aku tidak pernah berurusan denganmu"
sret
"akh, apa maumu sialan ?"
sret
Wajahnya sudah dipenuhi banyak goresan serta darah yang mengalir banyak, tak lama orang itu menurunkan pisau kearah dadanya, tidak ada yang bisa ia lalukan selain mengangis dan berteriak namun dirasanya percuma karena tidak ada yang menolong.
jleb
Pisau itu berhasil masuk di dada kirinya
"lepaskan aku, kumohon"
"kenapa aku harus ?"
"kumohon, aku tidak mengenalmu kenapa melakukan ini"
"Tidak mengenalku ?"
"kumohon apa salah ku"
"kau tidak salah, takdirmu yang salah jadi tenanglah disana eoh"
jleb
Kali ini perutnya disobek, ia hanya pasrah sudah tidak ada harapan lagi orang itu mulai membuat goresan-goresan di tangan serta kakinya juga beberapa tusukan di tubuhnya, darah segar mulai memenuhi tempat itu serta bau hamis yang tercium, orang didepannya hanya tersenyum penuh kemenangan. Sebelum mata itu tertutup ia bisa lihat dengan jelas orang didepannya.
Seorang gadis dengan bunga berwarna ungu yang tadi ia temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
chrysanthemum
Misterio / Suspensobe careful of that flower. they are dangerous.