Ryujin hanya seorang siswi biasa, gadis polos yang selalu terlihat menundukan kepalanya dalam-dalam ketika sedang berjalan, jarang tersenyum bahkan ia sering kali tanpa sadar menjauh dari keramaian enggan berinteraksi lama dengan siapapun. Intinya Shin Ryujin adalah siswi yang super duper introvert!Gadis itu menghela nafas panjang sehabis pulang sekolah, karena lagi-lagi rumah kosong! Kedua orang tuanya sibuk bekerja, sedangkan kakak laki-lakinya sedang menyelesaikan studi di luar kota. Point utama mengapa Ryujin menjadi introvert, TIDAK ADA YANG MENGAJARKAN GADIS ITU CARA BERINTERAKSI DENGAN BENAR.
Setelah merabahkan dirinya di atas tempat tidur, Gadis itu meraih ponselnya dari dalam kantong baju osisnya yang saat itu masih ia kenakan.
Dua belas ips satu
Han: ada yang mau satu kelompok sama gue ga mapel seni budaya tadi pagi?
Junkyu: ogah. Lo bau.
Han: anjing, gada yang ngajak lo kampret.
Haechan: sama gue aja.
Han: I LOVE U HAECHAN
Jaemin: gue juga ikutan kalau gitu
Seoyeon: gue juga gue juga.
Han: okei satu lagi siapa?
Seoyeon: kayanya udah ada kelompok semua deh.
Soobin ketua: okei, mulai list kelompoknya ya.
Lia: bentar bentar bin
Lia: @shinryujin. Ryu udah ada kelompok belum?
Ryujin: gue sendiri aja li.
Gadis itu meletakan ponselnya kembali di atas nakas, tepat di sebelah ranjang tidurnya. Manatap lama langit-langit kamarnya dan mulai terlelap dengan seragam yang masih menempel di tubuhnya.
"Woiiiii, lihat pr Matematika dong!!" Teriak Sanha yang baru saja menginjakan kakinya ke dalam kelas.
Setelah meletakan tas serta mengeluarkan alat-alat tulisnya, pria itu beranjak menuju sekumpulan anak-anak penghuni kursi belakang yang terlihat sedang mengerjakan tugas rumah mereka di sana.
Jaemin memukul pelan kepala Sanha menggunakan pena di tangannya, "udah tau ga ngejarin PR, datang cepet anjing, 5 menit lagi masuk." Umpat pria itu, yang di balas cengegesan dengan tampang tak berdosa dari Sanha.
"Oi Chan! Pr lo udah kelar?"
"Udah dong." Jawab pria dengan kulit sedikit gelap itu dengan bangganya.
"Pasti dapet contekan dari Seoyeon," cibir Han.
"Gue ngerjain sendiri ya anjir, kalau lo lupa gue ingetin. Gue peringkat 3 di kelas ini."
"Anjing sombong bener."
Han menepuk pelan bahu Sanha, "tapi emang fakta si San."
"Iya Han, fakta sih. Mau marah juga gabisa." Balas Sanha kemudian.
Keduanya kemudian tertawa terbahak-bahak, membuat sekeliling merasa bingung dengan anjloknya humor kedua pria itu.
"Kaya si Ryujin dong, peringkat satu...." Han menggantung ucapannya, menatap Ryujin yang baru saja menginjakkan kakinya ke dalam kelas dengan wajah yang seperti biasa, tertunduk dalam-dalam.
Mendengar namanya di sebut Ryujin mendongakkan kepalanya bingung.
"Peringkat satu dari belakang!" Sambungnya lagi, di iringi tawanya yang menggelegar, membuat seisi kelas menatap Ryujin dengan canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEREDITARY
Fanfiction"kau cuma setan yang meminjam tubuh manusia! jangan sombong!" ryujin memelototkan matanya tajam mendengar jawaban sosok tersebut, "derajat gue lebih tinggi dari pada lo ya!"