(22) dua puluh dua;

29 5 1
                                    

Pagi ini, kedua gadis itu kembali berangkat kesekolah bersama setelah beberapa minggu mereka terlihat berjarak dan tak bersama.

Di parkiran sekolah yang belum terlalu padat diisi ini mereka berhenti guna memarkirkan mobil yang mereka tumpangi.

Oh, rupanya di parkiran ujung sana, sudah bertengger para pentolan SMA Garuda yang tak lain dan tak bukan adalah para The Eagle. Mereka duduk di masing masing jok motor mereka seraya bertukar kata.

"Oi Neng!"

Sontak kedua mata gadis itu saling menyapa, lalu menoleh ke kanan, ke kiri, ke belakang. Namun nihil, tidak ada yang terlihat gadis selain mereka berdua.

Alin mengarahkan telunjuk nya ke Aya lalu ke diri nya sendiri.

"Iya! cuma kalian berdua kali yang ada di sini!, buru kesini!" kata lelaki manis berkumis tipis yang dikenal dengan nama Alden itu.

Mereka yang dimaksud pun menghampiri, dengan perasaan bingung sendiri.

"Eh hai Albar," sapa Alin di balas dengan menggunakan alis oleh Albar.

"Ada apa ya?" tanya Aya menatap lelaki yang tadi memanggilnya.

Lelaki itu menengok, "Bukan gue sih yang manggil, noh!" ucap nya seraya menunjuk Albar dengan dagu.

"Lo sama temen temen lo ada acara gak, minggu depan?" tanya nya bergantian menatap Alin lalu Aya.

"Kek nya gue gak ada deh, gatau yang lain. Kalo lo Ya?" ucap nya menghadap Aya.

"Gue kosong terus, apalagi kalo Weekand." jawab Aya dengan cengiran nya.

"Emang kenapa Bar?"

"Gue cuma mau nyampein pesan dari Elang, lo tau kan Lin? nah minggu depan orang tua nya ngadain pesta ulang tahun gitu buat Elang. Dan lo sama temen temen lo di undang. Tapi sori katanya gabisa ngundang langsung karena dia lagi sibuk kuliah." jelas Albar.

Alin mengangguk ngangguk, "Oke nanti gue bilang yang lain."

"Eh temen nya Alin," sontak ucapan itu membuat Aya menoleh.

"Jangan jaim jaiman gitu lah, santai aja sama kita kita. Ya Nggak gengs?" kata lelaki itu pada teman teman nya.

Rendy yang tengah ngaca di spion motor itu juga menyahut, "Bener tuh, lagian kita kita udah nganggep lo sama temen temen lo temen."

Aya tersenyum, "Iya deh," jawab nya.

Suara motor itu tiba tiba mengalihkan perhatiaan Aya. Ia terkagum seraya menatap motor hitam yang baru memasuki area parkir itu. Bukan motor nya, tetapi orang yang menaiki nya. Duduk di atas motor besar itu dengan menggunakan helm fullface. Lengan seragam putih yang di gulung sampai siku dan celana hitam yang membentuk kaki nya. Begitu membuat nya terlihat sangat sangat cool.

"Awas netes iler nya," seketika, lamunan Aya buyar kemana mana, tatkala mendengar suara sang teman di samping nya.

"Ish! apa banget lo,"

☆☆☆

"APA?!" kata gadis itu selepas menggebrak meja kantin dan membuat meja mereka menjadi pusat perhatian.

"Syutt! ih mulut lo minta di bacok deh, Fay" kata gadis lain nya.

"Bentar dulu Eve, kalo kita di udang nanti disana pasti banyak cogan nya deh! Fix! asik banget!" kata Amira exited namun sedikit berbisik.

Aya menelan bakso nya susah payah karna ngebet pengen ngomong, "Njir! itu tanda nya kita gak boleh malu malu in dan kita harus pake banget, keliatan kek cewek asli!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WLHFS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang