15. pak seungwoo

1.7K 354 62
                                    

"lo bisa googling sebenernya le, gak usah nyempetin weekend ke rumah gue gini" kata ryujin yang masuk ke rumah dia dan diikuti chenle dari belakang.

"kalo duit udah hafal, yang lain belom" ujar chenle.

tanpa dipersilahkan dia duduk aja du sofa ruang tengah.

"apa yang mau lo tau?" tanya ryujin yang gak duduk, dia berdiri di depan chenle.

"pentol, telur gulung sama siomay kan udah. gue pengen cireng sama basreng, sekalian sama seblak?" tanya chenle.

wah itu sih makanan kesukaan ryujin semua, tapi pentol tetap nomer satu di hati dia.

"kak mau beli seblak?" tanya sohee yang mengintip dari kamarnya.

"beli mobil mah, kan chenle udah balik kaya lagi" jawab ryujin.

"masih miskin juga" keluh chenle.

"mamah titip ya, level 5 aja. yang pedes pokoknya, sepedes omongan netizen maha benar" ujar sohee.

ryujin menatap mamah dia dengan mengernyit, mamah dia kadang suka random gitu. sama kayak ryujin sih.

chenle jadi kangen mamih irene, mamih dia juga kayak gini. cuman makanan dia bukan seblak.

"mah, beli seblak yang cocok buat chenle dimana?" tanya ryujin.

"gada yang cocok" jawab sohee sambil jalan keluar kamar.

"kok gak ada?" tanya ryujin.

"usus dia mungkin lapis emas kak, seblaknya harus isi daging sapi" jawab sohee.

ryujin diem, udah gak akan bener tanya lebih jauh ke mamah ini.

"yaudah le, jalan yok" ajak ryujin.

"kemana?" tanya chenle.

"ke hatimu" jawab ryujin.

"ih anjir najis" geli chenle.

"KE TUKANG SEBLAK LAH!"

chenle langsung berdiri, dan dia siap berangkat bareng ryujin. mereka salim dulu ke sohee sebelum pergi.

hari ini agak berbeda, biasanya kan jalan kaki. sekarang lebih elit, naik motor scoopy punya ryujin.

"gue gak bisa naik motor" kata chenle.

"hah? serius?" tanya ryujin gak percaya, "padahal gue pengen dibonceng lo. biar tau rasanya tukang ojek dari kalangan ningrat" lanjutnya.

"gue pas sd langsung belajar sepeda, abis itu ke mobil" jawab chenle.

"eumm.. gak heran sih. kaum miskin kek gue can't relate"

ryujin langsung menyalakan mesin motornya dan dia menyuruh chenle buat duduk di belakang dia.

tapi chenle masih diem.

"lo mikirin apa?" tanya ryujin.

"naek motor bikin masuk angin gak?" tanya chenle.

"enggak le, paling kemasukan setan" jawab ryujin agak kesel.

"kita gak pake helm, kalo jatoh gimana?" tanya chenle lagi.

"kalo luka ke rumah sakit, kalo meninggal tinggal dikubur" sarkas ryujin.

belum mulai udah cape, gimana kalo udah di tukang seblak. pasti kayak wartawan lagi.

"yaudah deh, naik nih?" tanya chenle.

"SPLIT LE SPLIT AJA! ANYING KESEL!" dumel ryujin.

chenle cengengesan, terus naik di belakang ryujin dan pegang bahu dia.

orang miskin baruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang