part 14

26 9 0
                                    

Hai hai haiii
Comeback ni guys, kangen ga? Iya tau g ush dibilngin, aku tau aku emang ngangenin ga ush smpe gitu.

Pede :>

Pede itu perlu tapi kalo kepedean jangan.
Anjayy

~~
Selamatt membacaaa!!!

Cinta sudah sadar beberapa jam yang lalu. Sekarang jam menunjukkan pukul 13.00 siang yang artinya 2 jam lagi waktu pulang sekolah. Cinta rindu keadaan kelasnya. Ia rindu bersekolah.

Saat ia sadar, di ruangan ini hanya ada rina yang sedang tertidur di atas sofa. Cinta ingin membangunkan mamahnya namun ia pikir mungkin mamahnya kecapean, jadi cinta membiarkan saja rina yang sedang tertidur itu.

Saat cinta sedang melamun, rina tiba tiba bangun.

"Cinta! Kamu udh sadar?" Tanya rina dengan wajah berbinar. Ia langsung berjalan menuju kasur cinta.

Cinta yg mendengar itu hanya mengangguk sambil tersenyum lesu. Cinta rasa ia masih sangat lemas untuk membalas perkataan yang dilontarkan oleh rina.

"Alhamdulillah yaallah, akhirnya kamu sadar juga sayang. Mamah khwatir banget" ucap rina kemudian memeluk tubuh putri semata wayangnya itu.

"Kamu butuh apa"tanya rina sembari menatap cinta.

"Cinta h-haus m-mah" ucap cinta yang masih lemas walaupun hanya mengeluarkan suara saja.

Rina yang mendengar ucap cinta langsung menggambilkan air untuk cinta, lalu membantu cinta untuk meminum segelas air itu.

~~

Bel sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Saat ini disty sedang berjalan tergesa gesa menuju parkiran yang berada di sekolahnya, ia bersama bagas.

"Pelan pelan apa diss" ucap bagas sambil berusaha memyeimbangkan langkah kakinya dengan disty.

"Kita harus cepet cepet gass! Cinta udah sadar. Gua seneng bangettt" ucap disty antusias, bagas yang mendengar ucapan disty hanya memutar bola matanya malas, cinta lagi cinta lagi.

"Yaelah, ngapain si peduliin orang kaya dia" ucap bagas malas.

"Lo apa apaan si gass! Cinta itu sahabat gua, lo kalo gak suka gak usah ikut!" Sentak disty tak suka dengar perkataan yang dilontarkan oleh bagas terhadap sahabatnya.

"Gua gak bermaksud begitu diss, tapi cinta emang gak pantes dipeduliin" ucap bagas terlalu santay.

"Gua gak suka ya, lu jelek jelekin sahabat gua! Kalo gada cinta mungkin gua sekarang gada disini!" Bentak disty sambil menatap tajam bagas.

"Lu emang pacar gua, tapi lu jangan seenaknya ngatur ngatur atau jelekin sahabat gua!" Lanjutnya. Bagas yang mendengar itu terbawa emosi tentunya.

"Sahabat munafik maksud lu? Mana ada sahabat yang nikung sahabatnya sendiri" ucap bagas lalu menaiki motornya dan pergi meninggalkan disty sendirian di parkiran.

Disty bungkam. Apakah cinta benar benar mengkhianatinya?

"Enggak enggak cinta gak kaya gitu kok diss" ucap disty menguatkan kata hatinya, Walaupun sebenarnya tidak bisa dipungkiri bahwa rasa kecewa itu datang kembali menghantuinya.


~~
TBC

HALOOO!!
Udah lama g up nii author sibuk anjayy

Tungguin kelanjutannya okkee! Votenya jangan ketinggalan gratis kok.

Bhubayyy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang