AUTHOR POV
Keadaannya mobil tampak sunyi. Baik Rachel maupun Andreas tidak ada yang bicara.
"Kamu sama siapa tadi?".
Rachel membuka pembicaraan."Teman". Balas andreas cuek.
"Teman? Teman tapi bisa dansa, bisa pelukan, bisa manja-manja...
"Stop it. Kau bawel sekali. Itu urusanku, bukan urusanmu". Andreas membentak.
"Andreas aku pacar kamu".
"Akh... Turun."
Andreas menghentikan laju mobilnya.
"Kamu gila".
"Aku bilang turun rachel". Lelaki itu benar-benar sakit jiwa.
Rachel pun turun dari mobil itu dan membiarkannya ditinggal di tempat sepi itu sendiri.
"Dasar cowok brengsek". Umpat rachel.
Rachel pun berjalan menuju apartemennya yang kira-kira 200 meter lagi jaraknya.
Saat melewati gang gelap...
"Hm...kalian ngapain ngikutin aku? Mau Ngerampok?". Ucap rachel yang sedari tadi merasakan kehadiran pengintai di sekitarnya.
"Itu loe...yah....gak jadi deh".
Ternyata mereka adalah preman yang pernah mengganggu tasya.
"Ich...apaan. Kalian tuh ya... Temenin aku jalan yok".
Rachel mengajak kedua preman itu.
"Kemana?". Tanya salah satu dari mereka.
"Antar sampe ke apartemen. Aku males jalan sendirian". Balas rachel.
"Males ya jangan jalan. Lagian gak akan ada yang berani ganggu loe, yang ada pada patah tulang". Balas mereka.
"Ayolah. Nanti aku kasih kue, sama uang deh. Janji". Gadis itu mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.
"Em...ok deh...ok. Laper gue". Kata mereka.
Rachel pun ditemani kedua preman itu sampai ke apartemennya.
Rachel POV
"Gimana? Enak gak masakan aku?".
Tanyaku pada kedua preman yang dengan lahapnya makan di meja makan ku.
"Enak banget. Mau nambah boleh?". Tanya salah satu dari mereka.
"Boleh donk, abisin aja". Ucapku.
Selesai makan, kami minum kopi di balkon apartemen ku.
"Loe gak takut ditegor sama pihak apartemen?". Tanya mereka.
"Ditegor kenapa?".
"Ya...ini sudah malam. Dan loe bawa kita berdua ke apartemen loe, disisi lain kita juga preman". Ucapnya."Gak juga. Disini bertamu boleh sampai jam 12 malam. Lagian kalian temanku, dan gak ganggu kan!??
"Teman? Kita teman loe gitu?".
"Iya...oiya... Namaku rachel. Rachel Anastasya. Nama kalian?".
"Gue teguh, biasa di panggil bng teguh. Nah yang ini bng jul". Balas bng Teguh.
"Ouh...bng teguh sama bang jul, salam kenal ya bng...kalau kalian ada perlu datang aja ke apartemen aku. Tapi ingat, jangan di atas jam 12 malam ya".
"Iya neng. Baik amat". Balas bng jul.
Setelah minum kopi bang jul dan bng teguh pun pulang.
Aku mandi dan mengganti gaunkundengan piama tidur. Lalu mengotak ngatik isi ponselku. Mencari nama si brengsek andreas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNK LOVE
Teen Fictiongimana ya pengorbanan cowok mafia buat bisa dapetin hati cewek baik-baik... kau penuh dengan darah, sementara aku jauh dari hal-hal itu