-Satu

15 2 0
                                    

Lagi-lagi, surat putih yang dibungkus dengan amplop coklat itu kembali ke tangan Taehyung. Dia menghela nafas pelan, sambil menyesap ujung rokoknya perlahan.

"Surat panggilan lagi?" tanya seorang gadis cantik yang kini berdiri tepat di samping Taehyung. Taehyung hanya mengangguk kecil tanpa menatap.

"Udah yang ke berapa sih?"

Seolah acuh tak acuh, Taehyung lagi-lagi hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tau. Bodo amat. Benar-benar tidak perduli.

"Kali ini kenapa lagi?"

"Gue ketauan bolos, gatau mulut siapa yang gacor ngasih tau kalau gue bolos" katanya

"Jeon Jungkook, kali" kata gadis itu. Oh iya, itu Chaeyoung.

"Kok Jeon Jungkook? Siapa tuh?" tanya Taehyung

"Ketos"

"Itu ketos apa intel? Kok sampe bisa tau gue bolos?"

Kali ini giliran Chaeyoung yang angkat bahu.

"Jeon Jungkook itu kelas berapa sih? Tadi lo kata dia ketos? Kok gue ga kenal?"

"Lo nya aja yang nolep banget. Dia itu Primadona tau! Gue aja mau sama dia. Ganteng, pinter, Juara Olimpiade Kimia, rendah hati, aduh! kurang apa coba?"

"Kurang gaul" Balas Taehyung

"Kok kurang gaul?!" Tanya Chaeyoung dengan nada tinggi seolah tak terima dengan argumen Taehyung.

"Ya, kurang gaul. Pasti anaknya boring banget, taunya cuman buku. Perpus. Belajar. Olimpiade. Juara. Di sayang guru. Mana seru!" balas Taehyung

"Heh, upil capung! Dengerin nih, dengerin kalo gue ngomong. Lo itu harusnya berubah, belajar, bertaubat, biar tuhan ngasih kelancaran pas ujian."

"Taubat kok cuman biar dikasih kelancaran pas ujian, main-main banget sama tuhan"

"Ya tapi, Jangan nambah-nambahin kasus kaya gini dong"

"Dek," Taehyung sengaja menekankan intonasi panggilannya pada Chaeyoung.

"Gue tau. Gue ngerti harus ngelakuin apa untuk ke depannya. Lagian, Sekolah bakal sepi kalau gak ada orang kaya gue. Ntar kasian, guru BK nganggur kalo gak ada gue"

"Penipuan!" Chaeyoung tak terima

"Lo liat ntar kalo suatu saat alumni gue reuni, yang paling di inget itu ya Kim Taehyung" katanya sambil tersenyum kecil

"Terseraaah"

"Lo juga? Ngapain disini? Bukannya bel masuk daritadi udah bunyi? Malah ngikutin gue" Kata Taehyung

Chaeyoung tersenyum, "Gue udah izin bang, mau persiapan olimpiade"

"Olimpiade apa lagi sih? Perasaan circle idup lo kalau gak olimpiade, ya ke gue. Yang nolep itu sebenernya elo"

"Mana ada!"

"Yaudah deh, gue mau cabut. Lo jangan bilang ke siapa-siapa kalo gue cabut" ujar Taehyung

"Mau kemana?"

"Ke basecamp sama anak-anak, udah ditungguin"

***

Jungkook sibuk berkutat dengan kertas soal yang ada di depannya, suasana hening khas perpustakaan membantu dirinya untuk lebih fokus membahas soal-soal yang sedikit lebih rumit dari biasanya.

"Duh, gue lupa anjir cara ngerjainnya gimana" gumam Jungkook.

"Mau gue bantu?"

Jungkook menoleh, itu Jaehyun.

Tanpa dipersilahkan, Jaehyung menarik kursi tepat di samping Jungkook. Dia mengambil lembar soal yang tadi di kerjakan Jungkook, kemudian mengangguk kecil.

"Oh, ini mah gampang. Titik beku kan? Susahnya dibagian mana?"

"Gue lupa cara nya nyari delta tf"

"Oh, itu mah Kf dikali m. Terus rumus M nya di jabarin lagi pake rumus molar. Jadi Kf, dikali G per mr, dikali 1000 per p. Abis itu masukin deh semuanya sesuai data dari soal"

"Oh iya! Thanks ya! Kok bisa bisanya gue lupa titik beku" ujar Jungkook yang kini kembali fokus pada soalnya

Jaehyun menatapi Jungkook dari samping, wajah serius Jungkook membuat Jaehyun terpana. Bukan hanya Jaehyun. Mungkin semua orang akan terpana melihatnya.

Garis tegas pada rahang milik Jungkook, tulang hidung kecil, bibirnya merah muda, dan matanya yang terkadang ikut membesar seiring dengan fokusnya.

"Ntar, mau pulang bareng?" tanya Jaehyun

"Gausah deh. Gue ada urusan sama OSIS" kata Jungkook

"Ntar malem ada waktu?" Tanya Jaehyun lagi

Jungkook berhenti sebentar, "Kayanya gue ada acara nanti malem, bantuin anak-anak ngurus proposal acara amal sekolah kita"

Setelah itu dia melanjutkan aktifitasnya yang tertunda sejenak. Jaehyun sedikit menampakkan raut wajah yang sulit di tebak.

Jaehyun meletakkan susu pisang dan cemilan kesukaan Jungkook di atas meja,
"Ini susu pisang sama cemilan buat lo, semangat ya!" Jaehyun mengacak-ngacak rambut Jungkook sambil tertawa gemas.

"Hmm, Jaehyun! Kebiasaan!" Jungkook mem-pout-kan bibirnya lucu, Jaehyun hanya bisa tertawa kecil lagi-lagi.

Setelah Jaehyun pergi, Jungkook mengambil susu pisang itu dan meminumnya.

"Yang tadi? Pacar lo?"

Jungkook sedikit kaget, dia melihat di sekelilingnya tapi dia tidak menemukan apa-apa. "Gue di bawah sini"

Mata Jungkook bisa menangkap seseorang tengah berbaring sambil menutupi wajahnya dengan buku, dia tidak tau itu siapa. Jujur, Jungkook sedikit takut.

"Lo ngapain tidur disitu?" tanya Jungkook pelan

"Emang ada larangan?"

Jungkook mengerinyitkan dahi, sedikit kesal dengan jawaban dan respon yang diberikan orang ini padanya.

"Ya, enggak sih" balas Jungkook seadanya.

Tiba-tiba orang itu bangun dari tidurnya, dia menutup kembali bukunya yang digunakan untuk menutup wajahnya tadi.

"Gue Taehyung, Kim Taehyung"

Jungkook sedikit terkejut. Terkejut karena banyak hal. Sekelebat pertanyaan, banyak muncul di otaknya. Kenapa Kim Taehyung di perpustakaan? Anak bandel ini di perpustakaan? Tidak salah?

"Yang tadi itu, pacar lo?" tanya Taehyung lagi

"Lo ngapain tidur di perpus?" tanya Jungkook balik

"Jawab dulu pertanyaan gue" tukas Taehyung

"Penting banget? Privacy kali. Gak sopan banget nanya-nanya hubungan orang, apalagi gue gak kenal sama lo" balas Jungkook

"Lo kenal gue" Kata Taehyung kini mulai beranjak dari tempatnya.

"Hah?"

"Lo kenal gue. Lo yang laporin gue ke guru BK kan? Intel lo?" tanya Taehyung yang kini duduk tepat di hadapan Jungkook

Jungkook meneguk salivanya kasar. Aura Taehyung benar-benar mencekam, sukses membuat nyali Jungkook menciut. Belum lagi tatapan intimidasi yang terpancar di mata Taehyung, benar-benar membuat Jungkook kelabakan.

"Terus? Lo gak terima?" tanya Jungkook

Taehyung tersenyum miring, kecil. Benar-benar seperti iblis yang turun dari neraka.

"Menurut lo?"

"Kenapa nanya balik? Aneh" Ujar Jungkook, kemudian dia kembali melanjutkan mengerjakan soal yang ada di depannya

"Karena lo udah berani main-main sama gue, mungkin untuk ke depannya gue juga bakal jadiin lo mainan? Gue mungkin bakal nyusahin lo? Let's see!"

Taehyung menepuk pundak Jungkook kecil sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.

Jungkook benar-benar hilang akal, sumpah. Ini meleset jauh dari ekspektasinya, sepertinya dia sudah salah cari lawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Taekook] 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang