Hari ini aku bertemu denganmu lagi, "lagi dan lagi seperti biasa"
Aku satu satunya teman seumuran yang kamu miliki dan begitupun juga sebaliknya
Pagi ini memang sinar matahari cukup terang, walaupun tidak kepanasan karena kita berada dibawah pohon mangga favorit kita yang ada didepan rumahku. Duduk jongkok berdua denganmu bercerita tentang hari kemarin dan apa yang akan kita akukan untuk esok memang ingin sekali waktu kuharap bisa berhenti
"Ini bukan soal rasa dari hati, melainkan tenggang rasa dari peduli"
Umur kita memang belum untuk saling memiliki
Jangankan memiliki bersinggung rasa kita juga belum tauMemandangi pohon mangga yang tanpa sadar semakin besar, berkembang, berbuah dan bermanfaat
"Kamu ngapain vaaa?" tanyanya alitha saat kita sedang duduk di dekat pohon mangga depan rumahku
"Haaa ? Nggakpapa ini cuma menggoresi pohon dengan batu biar nanti berbekas
"Ehh jangan!!" Nanto pohonnya jadi lecet, sakit, nanti nova dibalas hloo sama pohonnya
,ucapnya alitha dengan wajah cemberut memandangi nova karena tidak suka dengan apa yang dilakukannya"Ini nanti kan kita bisa liat lagi pas kita besar dan pohon ini masih ada" mana bisa pohon matah sama balas dendam jugaa, ucap nova dengan ketidak tahuan dari maksud alitha kepadanya
"Emangnya kamu gambar apa sih nov di pohon ini"
"Ini gambar aku" , dan ini kamu
sambil menunjukan gambar tersebut dan menunjuknyaHal yang ditulisakan di pohon oleh nova dengan batu hanya gambar anak laki-laki dan perempuan ala anak kecil yang cuma berlandaskan garis dengan imajinasi tinggi
"Jika alasan untuk apa gambar ini ada
Ini adalah harapan, yang belum pernah ada
Karena suatu nanti aku yakin akan bersamanya "***
Aku berharap sampai nanti kita tetap bersama tha jadi salah satu dari kita nggak akan merasa kesepian
Kita jalani dulu aja apa yang ada sekarang dan untuk nanti kita bisa lakukan lagi
Kalau kelewat gimana, kan kita melewatkan hal yang seharusnya kita alami
Kita nggak melewatkan apapun, dalam keadaan apapun kita akan tetap mengalaminya