Miracles In December

189 5 0
                                    

I’m struggling to find you who I
cannot see
I’m struggling to find you who I
cannot hear
I see things that I couldn’t see
before
I hear things that I couldn’t hear
before
After you left me, I have grown a
power that I didn’t have before

Chanyeol memandang berkeliling, rumahnya tidak pernah terlihat seterang ini. Dan dimana Yerin? Tiba - tiba Chanyeol takut kehilangan gadis itu. Chanyeol berlari ke seluruh ruangan di rumah ini, mencari Yerin, tapi dia tidak menemukan gadis itu dimanapun.

"Yerin?" panggil Chanyeol.

Tidak ada sahutan. Chanyeol memanggilnya sekali lagi. Biasanya Yerin akan langsung menyahut saat dia memanggil gadis itu di panggilan pertama, kali ini tidak.

'Aku membuatkanmu nasi goreng kimchi, ayo kita sarapan'

Suara yang familiar itu membuat Chanyeol menoleh cepat, dia tersenyum mendapati sosok yang sedari tadi dicarinya. Chanyeol berjalan mendekat mulutnya sedikit terbuka berniat memanggil nama gadis itu.

Tapi langkahnya terhenti. Seorang lelaki terlihat memasuki dapur, berjalan ke arah kulkas. Meraih sebotol cola dan melewati Yerin begitu saja. Itu, diri Chanyeol sendiri. Mulut Chanyeol menganga. Apa ini? Bagaimana bisa? pikirnya.

'Aku terburu - buru. Kau sarapan sendiri saja ya.'

Ujar sosok yang mirip Chanyeol itu pada Yerin. Chanyeol dapat melihat wajah Yerin yang kecewa, namun gadis itu tersenyum kemudian.

'Ya, tidak apa - apa,' gumam gadis entah pada siapa, karena lelaki yang berbicara padanya tadi sudah keluar dari dapur.

Chanyeol menatap lamat sosok Yerin yang kini tengah berusaha menikmati sarapannya dengan tenang. Chanyeol terkesiap melihat mata gadis itu berkaca - kaca. Terlebih saat Yerin meletakkan sendoknya dan mulai menutupi wajahnya, menangis. Chanyeol berjalan mendekat, mencoba mengusap rambut Yerin. Tapi sebelum melakukannya suasana di sekitarnya telah berubah.

Kini, Chanyeol berada di teras rumahnya. Ada Yerin disana. Duduk di beranda dengan Baekhyun, sahabat sekaligus tetangga Chanyeol.

'Pikirkan lagi baik - baik,' ujar Baekhyun.

Yerin tersenyum, menatap Baekhyun, 'Aku sudah memikirkannya berulang kali.'

'Kau yakin?'

Yerin kembali memandang lurus ke depan, 'Ya, kurasa Chanyeol sudah tidak mencintaiku lagi. Jadi untuk apa aku bertahan?'

'Sebenarnya, apa kau masih mencintainya?'

'Tentu Baek, aku masih sangat mencintainya.'

Suasana berganti lagi, kamar Chanyeol kali ini.

Chanyeol melihat sosok yang mirip dirinya lagi. Membanting ponsel mengacak rambutnya frustasi. Chanyeol ingat, itu dirinya saat hari dimana Yerin memutuskan hubungan mereka berdua.

"Chanyeol. Yeol?" Chanyeol merasa tubuhnya sedikit berguncang, dia menoleh ke belakang berusaha melihat siapa yang memanggilnya. Cahaya yang menyilaukan menerpa wajahnya.

"Yeol? Hei, bangun. Ini sudah siang. Kau masuk kantor tidak?"

Chanyeol mengerjapkan matanya, menyesuaikan diri dengan cahaya. Dia memandang berkeliling, mencari tahu dimana dia berada sekarang. Ini kamarnya, dan semua terasa nyata.
Jadi, yang kulihat tadi hanya mimpi? batin Chanyeol.

"Bagus, sana mandi. Kau bisa terlambat."

Chanyeol menatap sosok di depannya.

"Apa yang kau lakukan disini Baek?" tanya Chanyeol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracles In DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang