#8. Kenangan yang tidak pernah dapat terlupakan
°°°
Aku adalah Kadita Lilyana Putri, Seorang Mahasiswi tingkat akhir di Salah satu Universitas di Osaka, Jepang.
Selama hidupku, aku tak pernah sekalipun mengenal hal-hal yang berbau cinta. Ibu dan Ayahku sendiri yang berada di Indonesia kerap sekali menjodohkanku dengan Pria pilihannya.
Akan tetapi, aku selalu menolaknya. Aku ingin menemukan cintaku sendiri, di Osaka. Aku akan menjadikan Osaka, sebagai kota dimana aku pertama kali mengenal apa itu cinta, dan sakitnya mencintai.
Aku pribadi, memiliki Dua Orang Sahabat Perempuan asli Jepang. Dia adalah Haruka, dan Hitomi. Mereka selalu memperkenalkanku dengan Teman Pria mereka, supaya mimpiku memiliki Kekasih Orang Jepang terwujud. Lagi-lagi, aku menolaknya. Sudah kubilang, bukan? Kalau aku ingin mencari cintaku sendiri.
Saat ini, aku tengah liburan musim semi. Aku dengan Kedua Sahabatku memutuskan untuk pergi ke Osaka Castle. Menikmati indahnya pemandangan Musim Semi tak lengkap jika kita tak berkunjung ke Osaka Castle, kata Haruka sewaktu kita bingung akan liburan Musim Semi dimana.
"Lily, apa kau sudah siap?" Aku memalingkan wajahku ke Hitomi.
"Ya, tentu! Bahkan, aku telah menyiapkan kameraku." Ucapku bersemangat sembari mengangkat kameraku.
Aku dan Kedua Sahabatku tengah menunggu bus yang akan membawa kami ke Osaka Castle.
Saat bus yang kami nantikan sampai, kami segera memasuki bus itu.
Haruka dan Hitomi duduk berdua didepanku, sedangkan aku duduk dibelakang mereka bersama Seorang Pria yang tak kukenal. Pria itu menatap kosong jendela bus. Tapi, aku tak peduli dengan itu. Aku lebih memilih memainkan ponselku untuk menghilangkan rasa jenuh selama perjalanan.
Namun, tiba-tiba saja Pria disampingku ini mengelus suraiku lembut.
"Kau cantik, sangat mirip dengan Mantan Kekasihku." Celetuknya. Manik matanya menatapku lekat.
Aku menatapnya balik, "terima kasih. Kau juga tampan!" Balasku sebagai formalitas belaka.
"Mantan Kekasihku tiada saat kami hendak pergi liburan musim semi di Osaka Castle tahun lalu, tepat dihari ulang tahunnya."
"Saat itu, bus yang akan membawa kami ke tujuan mengalami insiden kecelakaan. Seluruh Penumpang bus meninggal, kecuali aku. Ntahlah, itu sebuah keberuntungan yang harus kusyukuri atau harus kusesali." Sambungnya. Aku menaruh kembali ponselku ke tas selempangku, aku memutuskan untuk mendengar curhatan Pria malang ini.
"Kau seharusnya mensyukurinya. Mungkin, Kau ditakdirkan Tuhan untuk hidup agar kau bisa membahagiakan Kedua Orangtuamu." Ujarku menasehatinya.
"Kedua Orangtuaku telah tiada. Sekarang aku tak memiliki siapapun, bahkan Teman pun aku tidak punya."
Aku kasihan dengan nasib Pria ini yang begitu buruk. Hidup tanpa Orangtua, Cinta, dan juga Teman.
"Aku akan menjadi Temanmu mulai sekarang!"
Pria itu tampak terkejut dengan penuturanku, "apa kau serius?" Ucapnya tak percaya.
"Tentu. Aku berteman dengan siapa pun. Aku Lily, kau siapa?" Aku mengulurkan tangan kananku.
"Kau baik sekali. Aku Nakamoto Yuta," Pria itu menjabat tanganku.
"Kau cantik, kau baik, kutebak kau sudah memiliki Kekasih, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love in Osaka
Fanfictionsebuah kenangan yang tak terlupakan bagiku tentang musim semi di kota Osaka, Jepang. ONESHOT [Diikut sertakan dalam Kontes Musim semi 2020: Memory Lane Of Spring] Mewakili @FanficIndonesia -13 Juni 2020