" Hoaamm..." aku bangkit dari tempat tidurku. " Hmm?" aku melihat kearah jendela. " Hah? Sudah pagi!?" aku terkejut dan segera berlari ke kamar mandi. " Ughh... Kenapa bisa gini sih?!" didalam kamar mandi aku terus menggerutu.pu
Setelah berganti pakaian dan keluar dari kamar mandi, aku segera menuju ke ru untuk mengeluarkan motorku. " Eeehh... Tasku mana jir?" dengan kesal aku kembali ke kamar untuk mengambil tasku. " Hmm.. Buku, pulpen, pensil, laptop, hp, oke dah lengkap." setelah itu aku kembali menuju garasi. Kuhidupkan motorku dan segera berangkat.
Sesampainya di sekolah, untung saja aku belum terlambat. Kuparkirkan motorku setelah itu aku berjalan menuju kelas. " Ris!" panggil seseorang. Aku melihat ke kanan dan ke kiri, mencari sumber suara. " Disini woy!" ternyata itu teman dekatku, Khanza. " Lu liat kanan liat kiri kayak orang bego aja. Huh.." . "Btw, ntar dua hari lagi kan libur tuh? Nah, ada event anime tuh, mau ikutan ga?"
" Event anime? Cosplay gitu?" tanyaku.
" Ya gitulah. Tapi ga cosplay aja woy. Ada juga event nyanyi sama gambar. Kan lu jago nyanyi? Ntar kita duet dah."
" Seenak jidat." wajahku tampak kesal. " Iya sih, tapi... Komik gua belum selesai jir. Belum lagi novel gua yang ga tau kapan tamatnya."
" Yeee si Penyu. Lu sih, nge game aja kerjaan lu. Kerjain kek. Jadi gimana? Mau ikut ga? Biar sekalian gua beliin."t
" Boleh-boleh aja sih... Yaudah deh, gua ikutan. Mana tahu gua bisa dapet inspirasi disana. Sekalian liat-liat komik yang lagi diskon."
" Dasar Penyu emang. Yaudah, lusa gua tunggu di depan IndoApril ya."
" Oke."
Karena kelas kami yang berbeda, aku lanjut berjalan menuju kelasku. " Pagi." ucapku sembari masuk ke kelas. Aku duduk di kursi paling pojok. Ya karena itu tempatku. Aku mengeluarkan buku dan laptop dari tasku lalu menghidupkan laptopku. " Yaahh... Baterainya habis..." aku mengambil charger di tasku. Namun... " What the hell!? Ughh lupa mulu dah." ucapku kesal.
" Ris, kamu kenapa?" tanya seseorang.
Aku menatap kearah orang tersebut. " Eh... Vania... Ng- Ini, aku lupa bawa charger laptop..."
" Ooo... Pakai punyaku aja Ris... Bentar ya aku ambilin.." Vania berjalan menuju kursinya dan kembali lagi ke tempatku. " Nih, coba pakai."
" Thank's Van..." Karena kursiku paling belakang, aku jadi mudah untuk mencolokkan charger karena dekat dengan stopkontak. Selang beberapa menit kemudian, bel pun berbunyi dan pelajaran dimulai. Kelas yang awalnya riuh, perlahan mulai tenang.
Saat jam istirahat, aku pergi ke kantin. Sampai dikantin, aku memesan makanan. " Bu, bakso nya satu, ga pake mangkok ya.."
" Kalo ga pake mangkok, makannya pake apa?" Tiba-tiba orang disampingku menyahut.
" Pake tangan sama mulut lah. Terus gimana makannya kalo ga ada tangan sama mulut coba?" sejenak aku berpikir. " Wahh... Kok malah dark nih..."
" Bercandanya keterlaluan mulu dah... Btw, beli bakso? Ntar siang gimana? Kan sayang uang kamu."
" Resiko ga sarapan karena takut terlambat. Huhuuu..."
" Makanya jangan begadang nonton anime terus."
" Yang nonton anime terus siapa coba. Aku hanya belajar cara menggambar anime dengan sumber inspirasi nya dari anime. Ya walau ujung-ujungnya jadi nonton sih..."
" Tuh kan... Huhh... Dibilangin juga jangan sering begadang."
" Sendirinya ga sadar. Kamu kan juga begadang Sarah."
YOU ARE READING
Damai itu Apa?
RandomAku hanyalah seorang introvert yang selalu menjaga jarak dari orang lain. Aku lebih suka menyendiri walaupun bila itu berada di tempat umum sekalipun. Hingga suatu saat, aku ingin mencoba bagaimana rasanya bersosial. Bagaimana rasanya mempunyai bany...