Rio Pov
“winda “ panggil seseorang
Aku pun ikut melihat orang yang memanggil winda , ah bukan hanya aku tapi kita semua ikut melihat
“risky ?” winda cukup terkejut saat mengetahui orang yang memanggilnya
Kenapa ko dia kaya kaget gitu ya batinku
“ngapain kamu disini?” Tanya winda yang masi terlihat terkejut
“harusnya aku yang nanya, ngapain kamu disini hah?” Tanya orang tersebut sambil menatap winda tajam
“eh ak-aku lagi ngerjain tug-gas bareng temen temen “ wirda menjawab dengan senyum walau suaranya terdengar bergetar
“kamu gada bilang apa apa ya sama aku , ngabarin aja engga , kemana hp kamu !?”
Lelaki yang ku ketahui namanya risky itu membentak winda
“udah deh ky kita Cuma ngerjain tugas aja ko disini ga ngapa ngapain, kalo lo gapercaya liat aja nih” ucap deya sambil memperlihatan laptop yang berisikan tugas kami
“sst dey dia siapa?” bisikku kepada deya yang kebetulan duduk disampingku
“pacar winda”
Aku hanya ber oh ria
Oh Ternyata winda udah punya pacar , tapi gapapa lah selagi janur kuning belum melengkung pepet terus haha batinku
“gua gaperduli ya “
“ayo aku anter pulang!” lelaki itu mencengkram kuat tangan winda dan menarik paksa winda
“jangan kasar gitu dong lo” aku reflex menatap tajam kearah lelaki tersebut
Dia pun melepaskan cengkraman ditangan winda dan beralih mencengkram kerah bajuku
“gausah ikut campur deh lo , ini gada urusannya sama lo hah” ucap risky yang hampir seperti teriak hingga kita menjadi pusat perhatian pengunjung café
Tapi beruntungnya café tidak terlalu ramai.
“gua emang gatau ya apa masalahnya lo sama winda , tapi gua ga terima temen gua dikasarin” ucapku tajam sambil menyentak tangannya yang berada dikerahku
“hah Cuma temen kan? Gua pacar nya”
“baru pacar kan bukan suami “ ucap haechan santai
“udah udah, lo gamalu apa diliatin orang ky , mending lo pergi deh biar winda balik sama gua” deya mencoba menyudahi keributan ini
“ayo pulang tunggu apa lagi “ risky kembali mencengkram tangan winda
“sakit ky” winda mencoba melepaskan cengkraman ditangannya
Akupun yang tidak tega melihat winda kesakitan pun membantunya
“lepasin tangan winda , kalo lo Cuma mau nyakitin dia mending pergi aja sana sebelum kesabaran gua abis” ucapku mencengkram tangan risky
“tau lo ngapain si disini ganggu kita lagi ngerjain tugas tau ga!” sania bangun dari duduknya dan mendekat kesamping winda
“lo gapapa?” Tanya sania kepada winda
“gapapa ko san”
“ayo pulang! Kamu denger ga apa yang aku bilng hah!!?” risky kembali mementak winda
“udah win lo mending pulang aja deh ,tugasnya biar kita yang selesain gapapa” kata tia
“iya win dari pada ada yang adu jontos disini” deya segera membereskan perlengkapan winda
“ayo burusan ,mereka juga udah bilang gapapa kan kalo kamu pulang , ngapain masih diem aja hah!?”
“i-iya iya sebentar “ gugup winda
“nih tas lo win” Deya menyerahkan tas winda yang sudah ia bereskan
Windapun mengambil tasnya
“makasi ya semua ,maaf ya gua balik duluan”
“ya win hatihati , kalo ada apa apa telpon kita aja ya” kataku
Setelah aku mengucapkan itu risky menatapku dengan tajam , aku pun balik menatapnya tajam , hah dia kira aku takut sama dia
“hati hati win”ucap kita semua sambil melambaikan tangan kearah winda yang dibalas anggukan dan senyum
“dia ada masalah apasih sama winda sampe segitunya ?“ Setelah winda dan risky keluar dari café aku pun mulai menanyakan hal tersebut kepada deya
“iya kasar banget kasian winda” ucap lya dengan prihatin
“gatau sih mereka ada masalah apa , tapi risky tu emang gitu tempramental banget terus posesif nya nauzubilah “ deya mengeleng gelengkan kepalanya sambil mengelus dadanya
“mereka tu udah pacaran dari winda kelas 1 smp, waktu itu risky kelas 3 smp kita satu sekolah , dan dulu tuh risky gakaya gini , dulu dia perlakuin winda lembut banget sampe gua sempet mikir pengen punya pacar kaya risky tapi liat kelakuannya yang sekarang mah amit amit dah” deya bergidik ngeri membayangkan perlakuan kasar risky kepada winda
“terus ya gua juga ga ngerti kenapa winda masih bertahan sama cowo kasar kaya risky , padahal yang nunggu dia tuh banyak” lanjut deya dengan ekspresi yang tak habis pikir
Termasuk gua batinku
“emang sekasar itu ya risky tu?” Tanya lya penasaran
“ya lo bisa nilai sendiri lah ly kaya apa tadi”
“lagian ya apa salah nya coba winda ngerjain tugas kelompok nya ,ini kan udah kewajiban pelajar kalo dikasih tugas sama gurunya emang dia mau winda gadapet nilai , hah emosikan gua” cerocos sania
“iya kan ga habis pikir gua juga sama si risky risky itu otak nya dimana si “ ucap lya ikut emosi
“udah udah dari pada gibahin orang mending lanjutin tugasnya , biar nanti kirim ke winda buat di print” haechan mencoba mencoba menyelesaikan pergibahan ini yang dianggukin oleh kita semua.
====Winda POV
Setelah berada diluar cafe risky pun melepaskan tanganku , aku hanya diam mengikuti risky dari belakang
Ketika berada di dalam mobil aku memberanikan diri untuk bertanya kepada risky
"Kamu apa apain sih ky?" Tanya winda menatap risky tak suka
"Maksud kamu nanya kaya gitu apa hah!?" Risky kembali membentak winda
Sakit , ya sakit rasanya dibentak oleh seseorang yang kita sayangiAku terdiam cukup lama
"maaf” kini suara risky menjadi sangat lembut dan tangan nya mulai mengelus pipiku perlahan
“maaf aku udah bentak kamu , maaf aku udah nyakitin kamu”tangan risky beralih mengelus pergelangan tanganku yang merah akibat cengkraman risky saat di café tadi lalu ia mengecup pergelangan tanganku dan berkata maaf dan maaf
Aku hanya menatapnya dengan mata berkaca kaca tanpa bisa berkata kata.
"Maafin aku yaaa, aku janji bakalan tanhan emosi , aku janji gabakalan nyakitin kamu lagi ,aku janji" kata risky menatapku dengan sungguh sungguh
Akupun mengangguk
"Aku kangen risky yang lembut kaya gini”kataku sambil memeluknya
“maaf tadi aku emosi soalnya liat kamu sama cowo lain, kamu juga ga ngabarin aku sama sekali”
“iya iya aku juga minta maaf ga ngabarin kamu , pulang yu udah sore”kataku sambil melepaskan pelukan tapi risky malah memperrat pelukannya
“sebentar lagi ya aku masih kangen sama kamu” katanya
Dan aku hanya mengangguk dan membalasan pelukannya.
Jangan lupa vote and coment yan, maaf lama update nya 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
Novela JuvenilKetika kamu memiliki rasa kepada seseorang pasti kamu mengiginkan dia juga memiliki rasa yang sama untukmu bukan? Tapi apa rasa nya jika hanya kamu yang merasankan rasa itu? Apakah semua akan baik baik saja jika hanya kamu yang merasakannya? Kita l...