"Dicariin"
***
Ganti baju udah, makan siang udah, saatnya main.
"Ya! Kea! Hayu, main, yuk!" Ayana berlari menuju kamarnya dengan Keana. Ini ceritanya Ayana baru kelar makan, padahal yang lain udah selesai dari sepuluh menit yang lalu. Keana juga tadi setelah makan langsung pergi ke kamar gak nungguin yang lain selesai dulu.
"KEAAA!!!" Keana kembali mendengar suara nyaring itu memanggil namanya.
Buru-buru Keana pun memejamkan matanya erat dan berpura-pura tidur.
Cklek!
"KEA!" Keana terjengit kaget dalam tidur pura-puranya. "Kea, hayuk, main, yuk! Kata Uyon kemakhin 'kan mau main lempakh sendal terus ngambil jambu di kebun Mbah Iin."
Keana masih mempertahankan gaya pura-pura tidurnya. Padahal Ayana udah kuat banget goyang-goyangin badan Keana biar anaknya bangun.
"Ih, Kea!" Ayana mencubit kecil lengan Keana karena kesal.
"Sshh, sakit tahu!" Keana seketika lupa aksi pura-pura tidurnya. Gadis itu langsung duduk sambil mengusap-usap lengannya bekas cubitan Ayana.
"Ya, habis kamu gak mau bangun!" Ayana ikut mengusap lengan kembarannya. Sepertinya tadi ia memang terlalu bersemangat. "Kalo gitu, ayo, main!"
"Kea nggak ikut dulu. Kea mau tidur, mau ngerjain PR juga."
"Loh, emang ada PKH?"
Keana menganggukkan kepalanya.
"Nanti aja minta ajakhin sama Mama."
"Kea mau belajar juga."
"Loh, belajakh apa?"
"Belajar hitung."
"'Kan Kea udah pande ngitung."
"Belajar kali-kali."
"Nanti malam aja belajakhnya!"
"Kea mau belajarnya sore, siang ini istirahat dulu tidur siang," ucap Keana sembari berdoa dalam hati semoga Ayana tidak mencoba berikan solusi lain. Keana capek nyari alasan, mana alasannya bohong semua lagi.
Ayana terdiam sebentar. "Yaudah, deh. Nanti Aya bawain jambunya Mbah Iin sama Kea. Tapi nanti malam Kea ajakhin, ya, kali-kalinya."
Keana menghela nafasnya lega. Setelah itu ia tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Seperginya Ayana, Keana kembali merebahkan tubuhnya pada ranjang.
Keana sebenarnya pengen main. Tapi masih takut sama Carrel. Kemarin, setibanya Keana dengan Carrel di kebun Mbah Iin, Carrel kelihatan senang bertemu sama teman barunya. Bahkan Carrel juga terlihat akrab dengan Ayana walaupun anaknya usilin Carrel mulu. Selama permainan kemarin berlangsung, wajah riang dan tawa Carrel tampak lepas. Tapi entah mengapa, setibanya ia menemukan kontak mata Keana, raut wajah Carrel spontan berubah datar.
Kemudian ketika mereka main petak umpet juga masih di hari kemarin, Carrel marah pada Keana. Saat itu giliran Keana yang jaga, namun ketika ia menemukan tempat persembunyian Carrel, anak itu malah marah-marah ke dia. Sampai permainan berakhir mata Carrel selalu memberikan tatapan tak suka pada Keana.
Padahal waktu Ucul nemuin tempat persembunyian Carrel sebelumnya, anaknya ketawa-ketawa aja.
Batin siapa yang tidak ingin menangis ketika merasa dirinya didiskriminasi?
Keana gak terbiasa dimusuhin sama orang lain. Soalnya dia berusaha baik terus. Gak kayak kakak kembarnya yang kalau dijulidin satu negara juga malah dijulidin balik. Keana suka berteman sama orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jajar Genjang [END]
HumorMiring dah! Miring! 🐥Sequel Bad Boy Is A Good Papa🐥 *** Copyright 2019, Kecoamerahmuda. Publikasi hanya di Wattpad.