🌸Remember Love🌸

40 10 22
                                    

Prompt : Kenangan yang tidak pernah dapat terlupakan

~~~

Aku terus saja mengikuti langkah kaki Haruko yang sangat ringan. Dengan melihat punggungnya saja aku dapat merasakan bahwa ia sangat senang berjalan-jalan disini.

"Nikki" panggilannya lembut. Dengan sigap aku mensejajarkan langkahku dengannya.

"Kamu, masih mengikutiku?" Aku menjawab dengan anggukan semangat.

Tentu saja aku akan mengikuti kemanapun ia pergi. Walau sudah berulang bahkan ribuan kali ia melewati jalan ini, ia bisa saja melupakannya.

Haruko mempunyai sindrom ingatan jangka pendek, ia bisa melupakan semuanya begitu saja. Iya, tanpa aba-aba. Secara tiba-tiba. Yang tak ia lupakan hanya dirinya, ayah dan ibunya. Lalu, bagaimana dengan jalan pulang? Aku saja bisa ia lupakan, apalagi jalan pulang.

Tapi, ia bisa kembali mengingat suatu kenangan yang pernah ia lupakan jika dia berusaha, dan itu yang membuatnya tetap mengenaliku. Dia selalu berusaha mengenaliku jika menyapanya di sekolah. Bukankah Haruko sangat manis?

"Aku ingin beristirahat dan melukis. Kamu, tak apa?" Haruko menatapku dengan mata teduhnya.

"Tentu saja"

Dengan pelan ia berjalan kemudian duduk lesehan di rerumputan. Aku hanya mengikuti dan ikut duduk disampingnya.

"Bukankah sangat menyenangkan duduk seperti ini sembari melihat sakura bermekaran?" Tanya Haruko sembari mengeluarkan beberapa alat lukisnya.

Aku mengembangkan senyum manis, "Bukankah sangat romantis?" Tanyaku girang.

"Sangat romantis jika kita pergi bersama orang yang kita cintai", aku tertawa mendengarnya.

"Tentu saja, bersama orang yang kita cintai apapun yang kita lakukan akan terlihat romantis Haru" aku tersenyum menatap bunga sakura yang jatuh terbawa angin.

"Apa kamu mencintaiku?" Tanya Haruko mendadak membuatku hampir tersedak oleh salivaku.

"Kalau ku jawab iya, bagaimana?" Mataku bergerak tak nyaman, apa ini yang dinamakan menyatakan perasaan?

"Aku tak suka" jawabnya.

Aku hanya tertawa. Bodoh, tentu saja ia tak suka.

"Tak apa kalau kamu tak suka" aku tersenyum canggung padanya.

"Em, bukan seperti itu Nikki. Aku tak suka jika kamu menyukaiku ada sebabnya", Haruko berusaha menjelaskan, ia mungkin tak enak hati karena membuat keadaan menjadi canggung.

"Ohya, apa?" Jujur akupun penasaran.

"Kamu tau aku bisa saja melupakanmu sewaktu-waktu kan? Aku tak mau itu terjadi dan aku tak mau membuat kamu tak nyaman dengan itu"

Aku tersenyum getir. Sudah lebih dari 10 kali ia melupakanku dan itu tak masalah bagiku. Aku akan selalu mengingatkannya di pagi hari tentang aku si gadis yang selalu mengekornya kemanapun ia pergi.

"Sudah berulang kali kamu melupakanku dan itu bukan masalah besar Haru"

"Bukan itu, aku.. aku", Haru menggantungkan kalimatnya.

"Nikki, aku ingin pulang" ucapnya kemudian. Bukankah terlalu jelas jika ia ingin menyudahi pembicaraan omong kosong ini?

"Aku antar"

"Aku bisa sendiri Nikki. Ini sudah sore, kamu juga harus pulang"

Haruko kembali mengemas alat lukis yang sempat ia keluarkan tanpa ia pakai, setelahnya ia berdiri, aku mengikuti berdiri.

Remember Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang