"Sayang, nanti malam aku boleh pergi ga? Ke Macy's sebentar aja, aku gaenak sama temen temenku, udah janji mau kumpul hari ini, aku gabakal mabuk kayak kemarin kok sumpah" ucap Ryan seraya membelai rambutku, huh kebiasaan baiknya kalo ada maunya doang. "Yayaa terserah kamu Ry, atur aja hidup kamu sendiri. Aku capek ngurusin kamu pergi malam pulang subuh, mabuk mabukkan. Terserah" balas gue kesal, "ah jangan marah sayang, iya deh janji aku nemenin kamu hari ini, aku gabakal pergi pergian demi kamu" lalu dia mencium kening gue dengan perlahan.
Seharian ini sih gaada yang aneh cuma perasaan gue gaenak aja. Entah apa yang Ryan sembunyiin dari gue, i will find out soon.
"Sayang, babe, honey, doll.." teriak Ryan dari dalam kamar, "apa apaaaa ihhhh berisik bego lo" jawab gue berlarian naik ke atas, "hehehe sini dong temenin aku, aku kesepian dikamar sendirian" ujar Ryan manja, "mahluk terlebay lo, iya sabar aku mandi dulu nih lengket abis bersih bersih, emang kamu, bantuin aja enggak", "jangan ngedumel sayang, yuk mandi bareng" Ryan menarik tubuh gue dan dia menggendong gue ke kamar mandi, "lepasin ahhhh", "terusin sayang terusin", "terusin apaan ih bego aku mau mandi sendiri, awas ahh", "gaboleh, kamu harus dimandiin kalo ga nanti lama mandinya", "mandi sama kamu bukannya makin lama lagi ya....", "hahaha berisik udah ah diem".
Gue menyalakan air hangat di shower, pagi ini udara terasa sangat dingin entah kenapa badan gue menggigil. Tiba tiba gue merasakan sentuhan hangat di punggung gue, ahh Ryan, sentuhannya membuat jantung gue berdegup kencang. Ryan tidak pernah gagal membuat gue merasa seperti ini, seolah olah dunia menjadi milik kita berdua.
"Babe?" katanya lembut, "yes baby?" jawabku, "i love you" perlahan ia mencium bibir gue dengan lembut, "i love you too" balas gue, lalu ia mulai melumat bibir gue ganas, jemarinya mulai menjelajahi tubuh gue, "mmm Ry, ahhh", "hush baby, i will do it slowly"
And we're having sex right now, semuanya terasa begitu indah. Seperti apapun disekitar kita berhenti, dan dunia menjadi milik kita berdua. I feel great about this. "Mmm how are you feeling baby?" ucap Ryan seraya menyelimutiku, "i feel great, capek juga hmmm tidur ya sayang", "yes, istirahat babe i love you" ucapan Ryan ditutup dengan ciuman hangat dibibir gue.
"Ah jam berapa ini, aku tertidur pulas sekali" loh kok gaada orang disebelah gue? "Ry! Ry? Kamu dimana" gue teriak ke seisi rumah dan hasilnya nihil.
Licik, Ryan licik sekali. Sengaja memanfaatkan kelemahan nafsu gue untuk pergi meninggalkan gue. Gue benci, gue benci sama dia!
Jadiiii what do you think? Hehe comment here, gue masih baru so maaf kalo jelek. Part berikutnya bakal gue post beberapa saat lagi, thanks for reading. Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodoh
RomanceAku sudah sangat terbiasa dengan sikap kasar, mulut manis, dan rayuan gombal milik Ryan. Tapi berapa lama lagi aku harus bersabar menahan sakit ini?