◽◽ Happy Reading ◽◽Tepat pukul 01. 32. Siang, Min Ji yang berada di dekapan Yoongi, tersadar dari tidurnya, kedua bola matanya memantap sayu Yoongi, yang saat ini tengah fokus pada layar ponsel iya. Min Ji ingin berbalik dan melihat. Apa yang sedang Yoongi lakukan. Tapi dia tidak berani dan memilih menutup kembali kedua matanya.
Yoongi tersadar. Dia melirik ke arah Min Ji yang saat ini tengah menutup matanya. Tanganya mengusap puncak kepala Min Ji, sebelum iya, melepaskan perlahan tangan kanannya yang menjadi bantal kepala Min Ji. Yoongi bangkit ketika iya lepas dari dekapan Min Ji, berjalan keluar kamar meninggalkan Min Ji yang saat ini tengah menatap ke pergian dirinya.
.
.
.
.Yoongi menuruni anak tangga. Terasa sepi, pergi kemana orang-orang.
Yoongi sampai di sofa dan hendak ingin duduk. Tapi tidak jadi kerena dia mendegar suara pintu yang terbuka.
Terlihat Yoonji dan Namjoon yang datang. Yoonji yanh baru pulang dari sekolah bersama dengan Namjoon. Gadis kecil itu memasang wajah masam dan sangat tidak mengenakan pada Yoongi. Membuat pria itu mengerut heran pada adik bungsu nya ini.
"Abang nenek lampir Abang datang memuin Yoonji!" ujarnya. Yoongi kaget dengan apa yang di katakan oleh Yoongi. Kata nenek lampir itu. Dia mengerti dan tau siapa orang yang Yoonji maksud itu.
"Kau- kau bertemu dengan dia? Dimana Yoonji. Dia menemuimu?" tanya Yoongi. Yoonji hanya memasang wajah malasnya dengan pertanyaan kakanya ini.
"Di sekolahan. Aku sangat tidak suka pada kekasih abang itu. Kasih tahu dia jangan temui Yoonji lagi huh!" ucap Yoonji yang langsung berlari pergi.
"Yoonji!" panggil Yoongi. Dia manatap ke arah Namjoon, mencoba mencari kejelasan atas apa yang di katakan oleh Yoonji.
.
.
.
.
.
.Yoongi melangkahkan kembali kakinya kedalam kamar, berjalan menuju lemari. Mengambil jaket Levi's lalu memakinya, setidaknya iya merapihkan dirinya di mirror lemari, sebelum pandanya teralih pada Min Ji, berjalan pelan lalu jongkok. Memandang dengan seksama wajah gadis manis ini.
................
"Dia menemuiku dan Yoonji di sekolahan, dia mencarimu. Datang dari Daegu ke Seoul untuk bertemu denganmu. Dia menangis padaku, menyesali dirimu sudah menjadi milik orang lain. Aku bingung bang apa yang harus aku katakan pada dia, aku tidak mungkin mengatakan bahwa dirimu ada di sini. Aku peduli pada Nonna, aku tidak ingin Nonna tau kalau abang masih memiliki kekasih. Tolong bang temui dia dan bicarakan semua dengan nya. Agar dia mengerti bahwa abang sudah menjadi milik orang lain. Bang hargai perasaan Nonna walau aku tau, abang sangat mencintai kekasih abang itu." Namjoon.
...............
Kata-kata Namjoon itu terasa memenuhi otak Yoongi. Dia kembali dan ada di sini. Yoongi berpikir tentang perasaanya saat ini. Tentang apa yang di rasakan. Tidak ingin kehilangan kekasihnya, tapi dia juga tidak ingin kehilangan Min Ji, pergi melepaskan kekasihnya. Tapi iya tidak mampu, bertahan resikonya Min Ji pasti akan pergi. Egois hatinya tidak ingin gadis kecil ini pergi, meski dia merasa masih setengah hati padanya.
Pergi dari dia. Katakan sejujurnya bahwa dirinya sudah jadi milik orang lain, suruh dia pergi? Apa itu tidak terlalu jahat? Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk di lewati, Yoongi berpikir sulit untuk pergi dari kekasihnya itu.
Tapi! Jika dia bertahan juga, ini lebih menyakiti hati Min Ji, dia sangat polos dan tidak tau apa-apa. Apa harus menyakiti dia?
Yoongi membuang napasnya. Bangkit dan berjalan ke luar dari kamarnya.
.
.
.
.Melenggang pergi untuk memenui dia, dia yang saat ini ada di sini. Entah pikiranya sangat kalut saat ini.
Yoongi memasuki mobilnya yang sudah terparkir di halaman rumahnya, berpikir untuk pergi dari rumahnya..
.
.
.Berpikir jernih, terasa tidak bisa. Rasa cemas pada dia. Tapi memikirkan hati Min Ji juga, mengapa semua terasa membuat sesak di dada rasanya frustrasi.
Yoongi meraih ponsel miliknya, memcoba menghubungi no yang meneleponya saat itu dengan pandangan yang masih fokus kedepan, sesekali melirik layar ponsel miliknya.
Tut ...
Untuk pertama kalinya setelah ribuan kali Yoongi memcoba menghubungi no itu. Pada akhirnya no itu aktif juga. Yoongi sedikit merasa senang akan hal ini.
"Yeobuseyo?" terdiam.
............
.
.
.
.
.Yoongi memasuki sebuah kamar, yang di dalamnya ada seorang wanita. Tengah duduk di atas ranjang.
Tatapan penuh arti wanita itu ketika melihat sosok Min Yoongi yang berdiri tak jauh darinya.
Dengan langkah cepat sedikit berlari wanita itu menghampiri Min Yoongi dan tampa basa basi lagi. Tubuh mungil nya memeluk tubuh Yoongi dengan erat.
"Hiks ... Kenapa kamu baru menemuiku hiks ... Kamu jahat! Apa kamu sudah tidak mencintai ku lagi!" tangisan gadis itu penuh di pelukan Yoongi.
Yoongi melepaskan pelukan gadis itu mentap wajah nya yang berlinang air mata.
Dia mengecup hangat bibir gadis itu lalu tersenyum.
"Maaf, aku baru mememuimu, sesungguhnya aku tidak lupa, hanya saja saat ini kau tau? Aku sudah menikah dan cukup sulit bertemu dengan mu."
Gadis itu terdiam menunduk dengan ucapan Yoongi padanya. Yoongi tau jika saat ini gadis itu tengah merasa sakit.
"Percayalah. Aku menyayangi mu..." lirih Yoongi seraya memeluk gadis itu.
Terdiam seakan lupa begitu saja. Hangat tubuh yang iya rindukan selama ini membuatnya larut dan lupa pada istrinya. Yoongi mengusap lembut puncak kepala kekasihnya itu dengan penuh kasih sayang.
"Maaf, aku tidak memberitahumu jika aku pergi ke Seoul, semua mendadak."
"Aku tau, aku mengerti dengan semuanya Yoongi. Kamu bukan sepenuhnya miliku lagi. Tapi aku berterimakasih padamu, karena kamu masih mencintaiku."
"Aku tidak akan pernah bisa melupakanmu Jung, percayalah ... aku akan selalu ada untukmu," lirih Yoongi seraya melepaskan pelukannya.
Saling tatap satu sama lain, sendu terasa. Rindu yang seakan membludak begitu saja, membuat Yoongi lupa akan kata-kata Namjoon yang menyuruhnya untuk menjelaskan status dia dan meninggalkan gadis ini. Tapi saat ini pikiran Yoongi sama sekali tidak mengingat akan hal itu. Bahakan Kata-kata 'Tolong hargai perasaan Nonna meski abang sangat mencintai kekasih abang.'
Terasa Yoongi lupakan. Jangankan mengingat kata ini. Mengingat perasaan orang yang harus di haragainya pun juga tidak!Saat ini mungkin dia hanya ingin lupa dan mengingat gadis ini saja. Ok! Aku mengerti ini terlalu jahat Yoongi!
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband MYG (END)
HumorBadhusband Book 1 Cinta memang sulit untuk di pahami, ketika kamu mengejar dan menjalani dengan orang lain, yang tidak di harapkan malah datang dan masuk dalam kehidupan mu. Kasar, cuek, dingin, pemarah dan tempramen mu akan luluh oleh. Kelembutan...