Empat Belas

588 59 7
                                    

Waktu makan siang tiba. Changkyun duduk seorang diri di dalam kelas. Setiap waktu makan siang Changkyun tidak pernah lagi makan di kantin atau pergi ke luar seperti teman-teman nya yang lain. Changkyun lebih suka duduk sendirian di dalam kelas sembari menikmati bekal yang di buat Kihyun untuknya.

"Wow, nasi goreng kimchi" gumamnya saat membuka wadah bekal miliknya.

Changkyun mengepalkan kedua tangannya. Kebiasaan yang selalu Changkyun lakukan sebelum makan adalah berdoa, karena sejak kecil Kihyun selalu mengajarkan nya untuk selalu mensyukuri segala nikmat yang bisa ia miliki.

"Amen..."

Changkyun mengambil sumpitnya dan mulai menikmati makan siangnya.

"Jangan makan dulu!"

Changkyun terdiam dan menoleh ke arah pintu. Terlihat Jooheon yang masuk ke kelas dengan terburu-buru.

"Kenapa?"

Jooheon mendudukkan dirinya di depan Changkyun. "Aku juga punya bekal"

Changkyun memperhatikan wadah bekal milik Jooheon. Changkyun terkekeh. "Itu makanan kantin, 'kan?"

Jooheon menggaruk belakang lehernya. "Aku ingin makan bersama mu, boleh?" Changkyun mengangguk. "Baiklah. Kau boleh mencoba bekal ku"

Changkyun mendorong wadah bekalnya. "Masakan Daddy"

"Waaahhh sudah lama rasanya tidak menikmati masakan Paman Kihyun" ujar Jooheon seraya menyuapkan sepotong telur ke dalam mulutnya.

Changkyun tersenyum. "Appa tidak mengizinkan Daddy memasak karena Daddy masih sering mual"

"Why, apa Paman sakit?"

Changkyun menggeleng. "Aku akan memiliki adik"

Jooheon bertepuk tangan setelah mendengar jawaban Changkyun. "Apa itu artinya orang tua mu akan bersama lagi?" Changkyun mengangguk. "Wahhhh selamaaatt!!!"

"Aku sangat bahagia sampai tidak bisa menangis Joo"

Jooheon tersenyum sampai matanya tak terlihat. "Aku juga turut bahagia, Kyun"

"Kau memang sahabat ku yang terbaik Joo"

"Karena teman mu hanya aku"

Keduanya pun tertawa bersama sembari menghabiskan bekal makan siang mereka.

Di saat Changkyun dan Jooheon tengah asik menikmati makan siang. Terlihat beberapa anak memasuki kelas. Jooheon yang melihat anak-anak itu pun langsung menatap dengan tatapan tak suka.

"Kalian tau tidak. Anak seusia kita, pasti akan langsung di lupakan saat seorang adik lahir" ujar salah satu anak itu pada temannya yang lain.

"Kau benar. Orang tua kita tidak akan menyayangi kita lagi dan akan lebih fokus pada adik kita... aku sudah merasakannya"

Jooheon mendengus saat mendengar ucapan anak-anak itu. Jooheon tau anak-anak itu sengaja mengatakannya hanya untuk mengganggu Changkyun.

"Mereka!"

Awalnya Jooheon sangat ingin melawan anak-anak pengganggu itu tapi tangan Changkyun menahannya.

"Kau juga pasti akan di lupakan, Changkyun"

Changkyun menghela nafas. Ini bukan kali pertama dirinya di ganggu oleh anak-anak nakal itu. Sejak awal masuk Sekolah Menengah Pertama ini, Changkyun selalu di ganggu tapi hanya Jooheon yang tahu. Changkyun tidak pernah memberitahu Kihyun, karena ia khawatir Kihyun akan sedih jika mengetahuinya.

"Ingin ku antar, Kyun?"

Changkyun menoleh pada Jooheon yang kini berjalan di sampingnya. "Tidak usah. Aku ingin bertemu Daddy sore ini"

Happiness For You [Son Family]🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang