#75

4.8K 288 166
                                    

"Sebuah kepercayaan haruslah dijaga, jangan sampai dipermainkan apalagi dirusak."

~Author 


Halo selamat bertemu kembali

Enjoy the story 

Happy Reading^^

Baca penjelasan di bawah ya.


Latisya sebenarnya ragu untuk meminta izin kepada Mama dan Papanya. Pasalnya dia tak pernah pergi malam-malam sendirian, kecuali dengan Lany ataupun dengan kedua orang tuanya. Semoga saja kali ini Mamanya memberi izin.

"Ma." Panggil Latisya kepada Mamanya yang sedang berada di ruang keluarga

Mamanya menoleh kemudian menatap Latisya dengan penuh tanya." Kamu mau kemana, tumben banget rapi."

"Aku mau ketemuan sama temen Ma. Boleh ya Ma." Jelas Latisya.

"Mau ketemu sama siapa?"

"Sama kakak kelas."

"Cowok?"

Latisya tak mungkin berbohong kepada Mamanya." Iya." Jawab Latisya.

"Yang waktu itu anterin kamu pulang?" tebak Mamanya.

"Bukan Ma. Udah ah, ini aku diizinin apa enggak?"

"Yaudah iya. Dianter pa sopir kan? Apa dijemput?" gurau Mamanya

"Dianterlah. Yaudah ya Ma aku pergi sekarang biar gak malem banget pulangnya."

"Jam 8 pulang ya." Pinta Mamanya

Latisya melihat jam tangannya baru menunjukkan pukul 7 malam." Hah? Mama sekarang jam 7, masa jam 8 langsung pulang, kalo urusannya belum selesai gimana?"

"Iyaiya , asal jangan tengah malem kamu pulangnya."

"Iya Ma. Bye." Latisya mencium tangan kemudian pipi Mamanya lalu berjalan keluar rumah.

***

Latisya mengabari Satya bahwa dirinya mungkin agak terlambat sampai disana, karena jalanan lumayan macet. Latisya jadi terpikirkan jawaban apa yang Satya dapatkan, dia sebisa mungkin harus menerima yang akan dikatakan oleh Satya.

"Non sudah sampai" ucap Pak Kirman.

"Oh iya Pak. Bapak kalo bosen mau minum kopi atau makan juga boleh kok, tapi nanti aku chat bapak, bapak harus udah ke sini lagi ya."

"Siap Non."

Latisya segera masuk ke dalam cafe yang menjadi tempat bertemu dengan Satya. Latisya mencari di mana tempat Satya berada. Satya melihat Latisya yang baru memasuki cafe kemudian dia langsung melambaikan tangan agar Latisya bisa melihatnya. Dan benar Latisya langsung berjalan ke arahnya.

"Sorry Kak telat. Jalanan macet." Latisya meminta maaf terlebih dahulu kepada Satya karena dia merasa tak enak membuat kakak kelasnya itu menunggu.

"Gak apa-apa santai aja. Lo mau pesen minum?"

"Boleh deh."

Setelah menyebutkan pesanan mereka kepada pelayan, Satya memulai pembicaraan.

"Seperti yang udah gue bilang sebelumnya kalo gue mau kasih tau sesuatu hal yang selama ini lo pertanyakan. Pertanyaan lo kenapa dia berubah-ubah gitu kan?"

Latisya mengangguk.

"Beberapa hari ini gue sengaja gabung lagi, ikut nongkrong lagi bareng Abraham. Sikap dia ditongkrongan masih sama, menurut gue gitu. Gue juga ngerasa si sebenernya dia sedikit berubah, tapi gue gak yakin itu apa."

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang