ada mobil mewah di depan rumah.

13 0 0
                                    

Casts: 

Main Casts:

1. Jeon Jungkook as Valdio Kalandra (Dio)

2. Bae Joohyun (Irene) as Vidha Salma Zaharany (Salma) 

Supporting Casts: 

1. Kim Seokjin as Rahadian Ardiansyah (Rahadi) 


*****

Hari ini mungkin akan menjadi hari yang paling bahagia untuk Salma. Selama lima tahun merahasiakan hubungannya dengan Dio, kekasih yang dikenalnya sejak kuliah kepada orang tuanya karena berbagai alasan, akhirnya hari ini, Ia dengan mantap akan memperkenalkan Dio kepada Bunda sebagai kekasih baik hati yang sangat menyayangi Salma. Sejujurnya, Salma belum siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, namun, otaknya memaksa untuk memikirkan skenario terbaik setelah Ia memperkenalkan Dio dengan sang Ibunda.

Tepat jam 11 siang, sesuai dengan tempat janjian yang sudah ditentukan sebelumnya, mereka berdua dengan mantap berangkat menuju rumah Salma. Kalau ditanya gugup atau tidak, rasanya Salma ingin menarik ucapannya dan membatalkan rencana hari ini saking gugupnya. Mungkin Dio juga merasakan hal yang sama dengan Salma. Namun mau bagaimana lagi, cepat atau lambat, toh Bunda juga pasti akan mengetahui hubungan mereka berdua, dan Salma yakin ini adalah hari yang tepat untuk menceritakan semuanya kepada Bunda.

Saat motor bebek Dio masuk ke daerah rumah Salma, mereka sama-sama heran dan terkejut melihat sebuah mobil mewah keluaran terbaru parkir tepat di depan rumah Salma. Awalnya mereka menyangka, mobil itu adalah tamu dari salah satu tetangganya. Namun saat Salma turun dari motor, pintu rumahnya terbuka dan ada sepasang sepatu asing di teras. Salma memang tidak memberitahu Bunda bahwa Dio akan datang hari ini, lebih baik memberi kejutan, pikirnya kemarin.

Dio akhirnya memutuskan untuk pulang dan membatalkan rencananya, tamunya terlihat penting, Dio tidak mau mengacaukan momen penting untuk dirinya hanya karena ada tamu di rumah Salma. Maka, Ia putuskan untuk mencari waktu yang tepat lain kali.

Saat Salma masuk ke dalam rumah, Bunda menyambutnya dengan hangat dan langsung memperkenalkannya kepada orang asing yang terlihat mapan dan gagah dan seorang wanita paruh baya di depannya.

Namanya Rahadi. Seorang pengusaha yang sukses di usia muda. Anak dari sahabat SMA Bunda. Salma mengenali orang tuanya, Bunda beberapa kali menyebutkan namanya. Namun Salma tidak tahu bahwa sahabat Bunda memiliki seorang anak yang rencananya akan dijodohkan dengan Salma.

Sebentar.. Dijodohkan?

Dengan tegas Salma menolak rencana Bunda, Ia memberikan berbagai alasan dari yang logis hingga alasan mengada-ada agar Bunda berubah pikiran. Bahkan sampai tamu itu pulang, Salma masih bersikeras menolak rencana Bunda yang menurutnya sepihak. Bunda menganggap di usia Salma sekarang sudah siap untuk menjalin rumah tangga dan hidup terpisah dengan Bunda. Bunda juga menegaskan bahwa dirinya sudah semakin berumur, sudah waktunya Bunda beristirahat dan menikmati masa tua.

Bunda tidak memaksa Salma untuk memutuskan sekarang, namun dari perkataan Bunda, Ia pasti mengharapkan Salma menerima perjodohan ini, "Bunda pengen kamu bahagia, Nak. Bunda juga ikut bahagia karena melepas kamu ke orang yang menurut Bunda tepat." Kenapa seakan-akan Bunda jadi menilai kebahagiaan itu hanya bisa diukur oleh materi saja?

Tapi bagaimana dengan Dio? Lelaki itu memang belum mapan, walaupun sudah berpenghasilan tetap, namun gaji bulanannya hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari. Salma juga tidak pernah memaksa Dio menggunakan gajinya untuk Salma. Karena Salma tahu betul, bahwa hanya dengan Dio, Ia bisa bahagia tanpa melihat materi, hanya dengan Dio, Salma bisa merasakan kebahagiaan lain, yang mungkin tidak akan bisa Ia dapatkan jika dengan orang lain.

Rencananya hari ini pun gagal total, Dio dengan pasrah langsung pergi dan pulang. Ah, seharusnya tadi Dio tidak usah pulang, agar Salma bisa dengan bangganya memperkenalkan Dio di depan Bunda dan lelaki yang bernama Rahadi itu, agar Bunda tahu bahwa sekarang Salma sudah bahagia, bukan dengan pilihan Bunda, melainkan bahagia atas pilihan dan dirinya sendiri.

Malam hari, Salma mulai memantapkan niatnya untuk berbicara dengan Bunda dan menolak perjodohan ini. Persetan dengan segala kekacauan yang mungkin akan terjadi nanti, Salma tetap bersikeras untuk mempertahankan hubungannya dengan Dio. Dio juga sudah mengetahui cerita ini, dan akan mengikuti apapun rencana yang sudah disusun oleh Salma.

Dengan penuh rasa gugup, Salma masuk ke kamar Bunda dan duduk di tepi kasur. Ia menjelaskan kepada Bunda bahwa Salma bisa bahagia dengan pilihannya sendiri, bahwa Bunda tidak perlu takut terhadap masa depan Salma. Salma tahu Bunda melakukan semua ini demi kebaikan Salma, namun Salma merasa Ia yang memiliki hak terbesar untuk menentukan kebahagiaannya sendiri.

Setelah berbicara dengan Bunda, akhirnya Bunda setuju untuk membatalkan perjodohan ini dan membiarkan Salma menentukan jalan hidup untuk kedepannya. Entah, kebahagiaan Salma tidak bisa dijelaskan saat ini. Ia langsung mengambil handphone yang Ia letakan di Nakas untuk menghubungi Dio. Awalnya Bunda bingung, untuk apa Salma menghubungi seseorang di waktu seperti ini? Namun saat telfon itu tersambung, Bunda terkejut bukan main saat mendengar suaranya,

"Halo Bunda? Kenalin, Saya Dio. Pacar Salma, besok saya ke rumah Bunda ya, saya mau kenalan sama Bunda.".



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

dua laki-laki jam sebelas siang. - jungkook x irene one shot.Where stories live. Discover now