My First Love

19.

"Tae, apa kau tak lapar? Seharian kita belum makan apapun. Lihat sudah jam berapa ini Tae"

"Aku tak lapar, dengan memelukmu seperti ini sudah terisi daya otomatis pada tubuhku.ahh.. nyaman sekali"

"Dan setelah dayamu terisi penuh dengan memeluku erat seperti ini, lalu aku mati karna kehabisan nafas."

"Aku tak akan membiarkan itu terjadi."
Membalik tubuh Jieun, untuk menghadap padanya. Menarik dagu Jieun lalu mengecup dengan singkat.
"Jangan katakan hal-hal yang membuat aku takut, kau tak akan kemana-mana tanpa izinku."

Jieun merasa telah salah bicara, tatapan Taehyung terlihat sangat sendu. Tidak seperti tadi, padahal bukankah itu hanya candaan.

"Baiklah, Taehyungku yang tampan dan rupawan, Untuk mengisi daya bateraiku untuk meladenimu aku harus makan. Sekarang tolong lepaskan aku, ambilkan pakaianku yang kau buang entah kemana semalam. Aku harus mengisi perut segera, aku lapar"

"Huh, pakaianmu.. dimana ya aku melempar pakaianmu semalam."

"Liat tingkahnya, seketika berubah jadi macan yang imut. Mengitari pandangan keseluruh ruangan. Apa dia benar-benar lupa diletakan dimana pakaianku saat membukanya." Gerutu Jieun lirih sambil membantu mengitari sudut-sudut ruangan..

Tiba-tiba....

"Astaga Taeehyungg... mengapa pakaianku ada disana."

Taehyung memandang arah yang di tunjuk Jieun, yang mengarah ke atas lampu tidur diatas nakas.

"Kenapa bisa ada disana, Ji?"

"Kenapa kau tanya aku, kau yang melepasnya."

Jieun beranjak dari kasur, memakai pakaiannya secepat kilat dan menuju pintu keluar. Sebelum keluar...

"Aku akan menyiapkan makanan, kau pergilah mandi. Di lemari ada pakaian Jungkook kau bisa menggunakannya."

Tanpa sadar saat Jieun keluar kamar, Taehyung jadi diam bagai patung memikirkan perkataan terakhir Jieun. Perkataan yang memiliki banyak arti, yang tanpa sadar sangat menusuk hati dengan kemungkinan yang sangat ditolak Taehyung.

Tidak.. Taehyung tidak akan memikirkan yang macam-macam bukan.