Cerita Lima

157 26 7
                                    

"Won, lu tau Yuri nggak?"

Hyewon langsung berhenti menulis saat Yena tiba – tiba nanya. "Yuri?"

"Iya. Anak klub debat itu lho. Masa nggak tau?"

Hyewon langsung mengalihkan pandangannya dari Yena, enggan menjawab sahabatnya itu.

"Ey ditanyain jawab kali, malah diem." Tambah Yena sambil melambai kecil tangannya di depan muka Hyewon.

"Kayaknya gue tau yang mana anaknya. Kenapa emang?"

Yena terdiam sebentar. Sedikit ragu akan menjawab pertanyaan itu atau tidak. Hyewon kembali menulis rumus – rumus matematika untuk pendalaman materi hari ini.

"Gue kayaknya suka sama dia," Bisik Yena, tidak ingin orang selain Hyewon mendengar itu.

TRAK.

Ujung pensil Hyewon patah saat kata 'suka' keluar dari mulut Yena.

"Sorry, sebentar. Gue nyerut pensil dulu keluar." Kata Hyewon lalu meninggalkan Yena sendiri di bangkunya.

Hyewon kemudian berjalan ke arah tempat sampah yang tidak jauh dari luar kelasnya. Tempo serutannya melambat seraya perkataan Yena menggema lagi di kepalanya.

"Yena...suka Yuri?" pikirnya.

Hyewon menghentikan serutannya, lalu segera berlari ke lantai dua, lantai para anak kelas tujuh. Celingak celinguk, sampai akhirnya menemukan orang yang ia cari. Perempuan itu sedang membaca buku. Rambutnya dikuncir kuda, serta kacamata bulat yang bertengger di hidung mungilnya. Terbuai sendiri dengan halaman demi halaman sampai keberadaan Hyewon yang berdiri di sampingnya pun tidak disadari. Tanpa sadar senyumnya mengembang, ada rasa yang menyeruak di relungnya.

"Yuri?"

Perempuan itu pun menengok. Sedikit kaget dan langsung menutup bukunya. "Eh? Kak Hyewon? Kok disini kak? Bukannya udah mau PM?"

Hyewon tersipu bingung. Menggaruk belakang kepalanya, belum menjawab pertanyaan Yuri.

"Pulang sekolah, perpustakaan yuk?" ajaknya kemudian.

Yuri terlihat bingung. Namun, hey? Ini Hyewon mengajaknya ke perpustakaan? Masa ditolak?

"Iya kak. Nanti aku ke perpus pas pulang." Jawabnya sembari tersenyum.

Ah, senyuman itu. Sunggingan lebar favorit Hyewon.

"Yaudah, aku balik ke kelas ya. See you, Yuri." Katanya lalu berbalik, lari kembali ke kelasnya.

Yuri melambai sambil menahan teriakan di relungnya. Kemudian masuk kelas dengan sejuta perasaan bahagia.

-----------

"Jangan bengong terus bego tar kesurupan," Tepuk seseorang menyadarkan Hyewon. Hyewon yang kesal hanya menyiku kecil perut Chaewon, "Berisik lu."

Hyewon dan Chaewon sedang berada di kantin utama. Ini kantin paling gede karena emang punya universitas, bukan punya fakultas doang. Mereka berdua belum memesan makan siang karena sudah janji untuk makan bersama Yena.

"Si bebek masih lama?" tanya Chaewon.

"5 menit yang lalu sih udah jalan dari fakultas gue." Jawab Hyewon.

"Lah? Ngapain dia? Kok gak bareng lu?"

"Jemput pacarnya." Jawab Hyewon dengan berat. Sangat. Berat.

"LAH SI KAMPRET PUNYA PACAR?? SIAPA ANJIR?? WOI KITA DAH TEMENAN 3 TAHUN MASA GUE GATAU??" teriak Chaewon sambil berdiri dari tempat duduknya, cukup menarik perhatian beberapa mahasiswa lain.

Someday | IzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang