Satu

5 0 0
                                    

"LAURAAAAAA!" teriak Bu Mika yaitu guru Matematika dikelas XI Ips-1.

Lagi, lagi, dan lagi Laura tidur didalam kelas.

Yang punya nama hanya celingukan seperti tidak ada dosa seraya bertanya ke teman sebangkunya dengan nada santai.

"Mon, tadi saha yang manggil gue?" tanyanya santai.

"Lu budek apa gimana si Lau,liat kedepan noh" jawabnya berbisik.

Laura pun menoleh kedepan dan langsung tersentak karena Bu Mika sudah melototinya dari tadi.

"Eh ibu, ada apa ya bu" tanyanya cengengesan.

"KAMU KELUAR DAN JALAN JONGKOK MUTERIN LAPANGAN SAMPAI JAM PULANG!" jawab Bu Mika kesal.

Laura pun langsung keluar kelas dengan jalan terkesan santai, bu Mika sampai menggeleng-gelengkan kepala melihat salah satu siswinya seperti Laura itu.

Sedangkan bagi Laura, suatu hukuman sudah biasa baginya.

👣

"Iya iya saya segera kesana" ucap seorang pria paruh baya dengan telponnya.

"Ada apa Pah?" tanya wanita sebelahnya.

"Ini loh Mah, ada masalah kantor dicabang Balikpapan jadi Papah harus buru-buru kesana" jawab pria paruh bawa tersebut.

"Mamah ikut yah temenin Papah?" jawab seorang wanita sebelahnya.

Lukman menggangguk dan langsung bergegas ke kamar untuk mebereskan barang-barang yang di perlukan disana.

"Tok tok tok.." Lisa mengetik pintu kamar Laura, tapi 1 menit tidak ada jawaban Lisa pun masuk dan mendapati anaknya sedang tidur nyenyak.

"Laura, ini udah jam 7 malem loh masih molor aja" ucap Lisa sambil menggoyang-goyangkan tubuh anak gadisnya itu.

"Ha? Apaan mah?" tanya Laura dengan setengah nyawanya yang belum terkumpul sempurna.

Lisa pun memberi tahu masalah kerja Papahnya dan Laura setuju kalau ia akan ditinggal sendiri dirumah untuk beberapa minggu dengan syarat uang jajan harus ditambah dan stok makanan dikulkas harus banyak.

Laura memang doyan ngemil dan molor beda dengan temannya, Monica Adelin yang hampir nggak pernah tidur selama disekolah dan jarang yang namanya ngemil tapi Monica ini termasuk teman seperkuensi sama Cheryl yang kadang receh kadang emosian.

👣

"Mon, gue dirumah sendiri masa Papah Mamah gue pergi ngurusin bisnis" ucap Laura layu seraya meletekkan kepalanya di meja.

"Trus gue harus apa?" tanya Monica so polos.

"Belanja yuk atau ngga nobi deh, gue gabut dirumah sekalian gue mau beli stok cemilan buat di Rumah" ucap Laura memohon sambil meluk-meluk lengan sahabatnya itu.

"Ih alay banget si lu, nggak mau ah gue" jawab Monica sambil memainkan gadgetnya.

"Jah-" omongan Laura tiba-tiba terpotong oleh Monica.

"Kecuali dibayarin haha" ucap Monica ngakak

👣

"Lu mau nobi apaan Mon? Film laga aja ye" ucap Laura sambil memilih-milih film yang bagus.

"Boleh dah. Kali-kali gue nonton film laga hihi" jawab Monica cengengesan.

Setelah mereka berdua membeli tiket, mereka pun mencari tempat duduk kosong karena mengantri yg begitu lama membuat kaki mereka sedikit pegal.

"Gue ke toilet dulu ya Mon, kebelet nih" ucap Laura.

Monica hanya mengangguk sebagai respon dari perkataan Laura tadi.
Monica hanya memainkan ponselnya daritadi entah apa yang dia lakukan dengan ponselnya, sampai-sampai tidak sadar kalo Laura sudah kembali dari toilet sejak 10 menit yang lalu.

"Mon!"

"Ha? Eh sejak kapan lu balik dari toilet?" tanya Monica bingung.

"Daritadi kelesss lu nya aja yang asik sama doi" jawab Laura sambil memutar bola matanya malas.

"Hehe. Punya doi juga kaga aelah. Btw beli popcorn yuk bentar lagi filmnya main nih" ucap Monica beranjak dari duduknya.

👣

Pemanasan dulu aja ya hehe, maaf kalo kurang bagus karena emg masih noob bikin-bikin cerita kaya gini.

Support trus yaa, biar aku bisa ngembangin kemampuan aku buat bikin cerita.

Vote+comment❤

Fllw on ig//@hycpy_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ukiran HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang