Playlist. Taylor Swift 'Back To December'
•••
RSUD. PELITA HARAPAN
Hari ini kembali Bandung di rundung dengan cuaca yang buruk. entah mungkin karena faktor cuaca. Dan saat ini walau hujan sudah sedikit mereda, tetapi masih tersisa beberapa awan gelap yang masih menggantung di ketinggian dan menutupi sang mentari untuk bersinar.
Di sudut kantin rumah sakit, seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Maria, duduk dengan kepala yang ditenggelamkan diantara kedua lengannya diatas meja. Entah apa lagi yang tengah dihadapi oleh gadis itu.
" Maria!." Pekik Vania--sahabat Maria yang juga seorang dokter.
Merasa namanya dipanggil, Maria langsung mendongak dan melihat Vania yang berjalan menghampirinya.
Sepersekian detik setelahnya, Maria kembali menenggelamkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah katapun pada sahabatnya itu.
" Elah,,dipanggil juga malah kembali molor. Dasar kebo." Sungut Vania yang sudah tiba di depan Maria.
Dan tanpa meminta persetujuan dari Maria, Vania sudah mendaratkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan Maria.
" Lo kenapa lagi?." Tanya Vania sambil menyeruput cokelat panas milik Maria dengan tidak tahu diri.
Mendengar suara aneh, Maria langsung mendongak dan benar saja, cokelat panas miliknya sudah ditandas setengah isinya oleh manusia laknat di depannya itu.
" Eh bunglon! Itu minuman gue! Kenapa Lo minum sih?!." Pekik Maria sambil merampas cup berisi cokelat panasnya dari Vania. Dan alhasil, sebagian cokelat itu tumpah diatas meja.
" Maria!.. jahat banget sih, jadi tumpah kan cokelatnya." Vania mendelik.
Maria memutar bola mata kesal.
" Jahat pala loh! Cokelat, cokelat gue. Kenapa jadinya Lo yang ribet sih." Protes Maria sewot.
" Nggak usah sewot juga kali neng.." ucap Vania sambil berdecak.
Maria hanya bodoh amat.
" Eh, ngomong-ngomong Lo udah paking belom?." Tanya Vania merubah topik.
Mendengarnya Maria langsung mendesah berat.
" eh Lo kenapa? Kayak orang putus harapan gitu?." Tanya Vania yang melihat sahabatnya itu mendesah berat.
Maria langsung menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.
" Gue mau dijodohin. " Jawab Maria yang diakhir kalimatnya terdengar helaan nafas panjang.
" Apa?!" Vania membeo.
# Maria Flashback..
Pagi tadi kediaman Herlambang terasa lengkap dengan pulang nya sang Ayah dari Palembang. Padahal semalam Ayu berkata kalau suaminya itu akan pulang dalam dua hari kedepan. Tapi ternyata perkiraannya meleset. Suaminya itu pulang hari ini. Tepatnya tadi pada pukul 03.00 dini hari.
Setelah sarapan pagi mereka, Satrio yang tiba-tiba mendapat panggilan dari markasnya, langsung buru-buru otw. Sedangkan Rain yang notabenenya masih anak SMA, juga harus buru-buru ke sekolah. Dan tersisalah Maria beserta dengan kedua orangtuanya di meja makan.
" Maria.." panggil Aditiyo memecahkan keheningan.
Maria mendongak.
" Iy Yah?." Sahut Maria.
" ayah boleh ngomong?." Tanya Aditiyo meminta persetujuan.
Maria mengangguk cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIDIKAN CINTA MR.LORENG
FanfictionTanpa hujan, tanpa angin, tiba-tiba saja Maria dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang pria yang tidak dikenal sama sekali oleh Maria. Semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan Maria sendiri pun bingung dan tidak mengerti dengan situasi yang terjadi dala...