38.

21.3K 1.2K 51
                                    

Dia sudah lama meninggal, Abbey.

Kepala Abbey semakin sakit setiap kali ia mengingat perkataan Tacey. Semua bagai magnet yang berbeda kutub, sangat bertolak belakang dan ia tidak menemukan alasan logis untuk menyatukan semua kepingan yang ia miliki.

Anaraya yang ia lihat dan Shaleeya Anaraya memiliki wajah dan nama yang sama, apa mungkin itu hanya suatu kebetulan?

Dylan menceritakan tentang tunangannya kepada Abbey dan mengatakan bahwa ia sangat mencintai tunangannya tetapi Luigene memberitahu Abbey, bahwa Dylan atau Edward suka menyiksa tunangannya sendiri.

Sebenarnya siapa yang berbohong disini?

Abbey bahkan belum menemukan bukti yang menyatakan bahwa suaminya memiliki hubungan dengan perempuan yang bernama Shaleeya tetapi sekarang ia justru dibuat hampir gila. Abbey seolah dipermainkan.

Jika Shaleeya sudah meninggal, lalu siapa perempuan yang ia lihat. Apa mungkin Shaleeya belum meninggal? lalu apa hubungan Shaleeya dan Arlington.

Semua pertanyaan itu seolah menghantam kepala Abbey bagai godam dan membuat Abbey hampir terjatuh ketika sedang memasuki ruang hairdo.

Beruntung James dengan sigap menahan tubuh Abbey, sebelun perempuan itu benar-benar jatuh. "Abbey, kau tidak apa? kau hampir saja terjatuh bahkan sebelum memakai wings dan fancy bra," James menuntun Abbey untuk duduk didepan meja rias, seorang penata rambut sudah menunggu Abbey, "Tunggu sebentar, aku akan mengambil obatmu." James langsung pergi menuju mobil untuk mengambil obat Abbey.

Abbey memegangi kepalanya sendiri sembari memejamkan matanya, perlahan helai demi helai rambutnya mulai di tata oleh penata rambut.

"Kau tampak sedikit gugup... aku terkejut ketika seorang Starley juga bisa gugup mengingat reputasimu di dunia permodelan bisa dibilang cukup lama." kata seorang perempuan muda yang sedang menata rambutnya.

Abbey menatap perempuan itu dari cermin besar yang ada di depannya, "Aku sedikit gugup, karena hari ini pertama kalinya suamiku melihat penampilanku diatas panggung." ia tersenyum sangat ramah, berusaha untuk mencari alasan yang paling masuk akal.

"Dia akan sangat bangga melihatmu diatas panggung."

"Aku harap begitu." pembicaraannya dengan perempuan itu perlahan bisa membuat Abbey mengalihkan perhatian dari segala teka-teki yang bersarang dikepalanya.

"Siapa namamu?"

"Nama ku Berga, dan aku tidak pernah menyangka sebelumnya jika aku akan mendapat kesempatan untuk menjadi penata rambutmu. Aku sangat menyukai apa pun yang ada pada mu... aku bahkan menabung untuk melakukan perawatan di salon langgananmu."

"Benarkah?"

Berga tampak sangat antusias, terlihat matanya berbinar ketika ia sedang bercerita seolah itu adalah sebuah prestasi besar.

"Aku akan memberitahu mereka untuk membebaskan biaya perawatanmu. Jadi kau tidak perlu menabung lagi."

Berga membekap mulutnya sendiri, "Starley, kau tidak perlu melakukan itu..."

"Kau sangat membantuku Berga, aku sangat gugup hari ini tetapi kau menghiburku."

Sekarang Berga percaya jika Abbey memang seperti seorang malaikat, parasnya yang sangat cantik dan ramah, ia juga sangat baik. Berga sudah menata banyak rambut artis dan model tetapi seringkali sikap yang mereka tunjukkan tidak seperti yang ada di televisi, semua palsu.

ReasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang