1

87 18 0
                                    

Jungwoo menghela nafas panjang untuk kembali mengatur amarahnya, wanita yang ada dihadapannya selalu saja melontarkan kata mari berpisah jika sudah terjadi perdebatan antara mereka "Lea please!" selalu saja memohon adalah hal ampuh yang akan menghentikan gadisnya untuk berkata hal yang paling ia benci dikehidupannya.

Jungwoo mendekat untuk memeluk gadisnya yang masih dipenuhi amarah "Aku khawatir le, cuma itu ga lebih" pelukan dan hembusan nafas jungwoo yang memburu mampu membuat amarah lea sedikit meredah, ia selalu suka jika lelakinya sudah mendekap nya erat seolah sangat takut akan kehilangannya.

Lea menyayangi lelaki ini, namun ia sedikit lelah karena perdebatan tidak sekalipun terlewat jika mereka sudah bersama, lea hanya ingin hubungan mereka baik-baik saja tanpa ada perdebatan yang terjadi.

Memang banyak yang bilang jika hubungan tanpa pertengkaran akan sangat terasa hambar, namun jika terus-terusan bermasalah apa semua akan baik-baik saja? Lea rasa tidak! Perasaan lelah akan selalu muncul pada hubungan yang selalu dalam amarah.

"Wu, umurku 20! Jadi ga usah berlebihan"

Jungwoo melepaskan tautan mereka dan memegangi pundak gadisnya kemudian menatap lea lekat sembari mengangguk "Lea ku sudah besar memang, tapi tolong! jika ingin minum jangan sendiri, siapa yang akan menjagamu saat kau mabuk?" Ujar jungwoo memohon agar lea nya dapat mengerti kekhawatirannya, ia hanya tidak ingin hal buruk terjadi pada lea, itu saja tidak lebih.

Lea yang mendapatkan titik tulus diwajah jungwoo pun mengangguk, sebenarnya apapun yang dilakukan jungwoo saat mereka bertengkar tidak lah salah, jungwoo selalu melakukan hal benar dengan menegur lea, namun karena lea sosok gadis yang keras kepala, suka semaunya dan tidak pernah tahan atas celotehan, hal itula yang membuat lea sedikit jengah pada jungwoo karena selalu membatasi pergerakannya, menurutnya.

"Sudahlah jangan pasang wajah bersalahmu, mari makan jjampong untuk menghilangkan pengar diwajahmu" Hal itupun mendapat anggukan antusias oleh lea.

Dengan mengenggam tangan lea, jungwoo mengajaknya untuk menaiki mobil, melewati jalan yang penuh pepohonan rindang jungwoo pun menghentikan mobil tepat didepan pondok tempat khusus menjual makanan penghilang pengar.

"Whoaa jjampong terbaik" Ujar lea saat mangkuk keduanya sudah datang, lea sangat menyukai mi pedas bertabur seafood didalamnya, beruntung sekali ia ingin menghilangkan pengar maka jungwoo tidak menghalanginya untuk makan makanan yang pedas, jika tidak sudah dipastikan keduanya akan kembali bertengkar hanya karena keinginan lea makan jjampong, ahh serumit ini menjalani hubungan dengan jungwoo.

"Habis ini aku antar pulang, jangan keluyuran" Ujar jungwoo yang mendapat anggukan lemah oleh lea

Lagi dan lagi, harapan untuk menghabiskan waktu seharian bersama kekasihnya kandas sudah, jungwoo selalu saja meluangkan waktu hanya sebentar, tidak lebih dari dua jam lamanya, jikapun lebih itu hanya dipakai jungwoo untuk memarahi lea akibat kesalahan yang mungkin lea tidak sadar sudah diperbuat, ya begitula jungwoo.

"Hati-hati ya" Ujar lea mendapatkan anggukan oleh jungwoo dan berlalu meninggalkannya didepan rumah.

Lea berbalik, ia sedang tidak ingin pulang, memuakkan untuk selalu berada dirumah yang sunyi sendirian, tak apa jika jungwoo akan meluangkan waktunya untuk menghubungi lea selama dirumah tapi nyatanya? Ah bermimpi saja mengharapkan jungwoo melakukan hal itu.

Lea berjalan ditrotoar sembari memperhatikan lalu lalang kendaraan, menurutnya melihat banyaknya kendaraan yang melintas sedikit mengobati rasa sepi lea saat ini.

"Hey gadis cantik, kau balik lagi?" Ujar seorang wanita paruh baya yang ada dihadapan lea saat ini, ia mengangguk malu.

"Aku ingin mencoba menghabiskan soju satu botol penuh bi" Ujar lea sembari tersenyum menampilkan gigi kelinci yang membuat ia terlihat sangat menggemaskan.

"Kau yakin?" Lea pun mengangguk tanpa ragu.

Wanita paruh baya tersebut segera membawakan soju yang dipesan lea.
"Apa aku harus menghubungi nomor kemarin jika kau kembali mabuk?" dan lagi lea pun menganganguk "Jangan paksa menghabiskan semuanya, berbahaya" Ujar wanita itu lagi dan lea tesenyum sembari mengangguk "Terimakasih bi"

Lea menyesap gelas demi gelas minuman yang memiliki rasa clean dan netral, menurutnya soju merupakan minuman terenak yang pernah ia rasakan diawal ulang tahunnya yang ke 20 tahun, meskipun lea hanya mampu menyesap sampai 3 gelas soju saja dan setelahnya ia mabuk itu tidak membuat lea berhenti mengagumi kenikmatan soju.

Dan juga ia dapat mengilangkan beban yang ada dipikirannya jika sudah meminum soju, andai ia lebih cepat berusia 20 tahunan maka ia tidak akan bergantung dengan sosok jungwoo dan lebih memilih bergantung pada soju saat hidupnya tengah dilanda banyak masalah.

"Ahh kau sudah datang?" Ujar lea yang kini tengah berada di alam bawah sadarnya, lea sangat mabuk setelah memaksa menghabiskan satu botol penuh bahkan sempat meminta satu botol lagi, karena melihat pelanggannya sempat menangis, terbahak, dan marah, wanita paruh baya pemilik bilik soju tersebutpun tidak menghiraukan permintaan lea dan langsung menghubungi nomor yanh telah lea berikan kemarin untuk berjaga jika ia mabuk.

If You "Kim Jung Woo"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang