Sejatinya, setiap orang akan berada pada titik terendah dalam hidupnya.
Seperti pepatah para tetua, bahwa hidup seperti roda, kadang di atas kadang di bawah.
Tapi tak semua orang sama dalam menanggapinya. Ada yang larut, dan tak pernah bangkit layaknya roda dengan ban bocor dan tak bisa ditambal lagi.
Ada yang yang segera naik, secepat perputaran roda pada kendaraan yang sedang melaju kencang.
Namun, ada pula yang berputar semakin melambat, entah karena mesin yang menggerakkan harus diisi ulang bahan bakarnya atau jalanan menjadi semakin terjal.
Bagaimanapun keadaannya, dia butuh nafas baru. Momentum apapun yang sempat membuatnya jauh, harus menghantarkannya pada impuls baru dengan rentang kecepatan yang besar sehingga membuatnya semakin besar.
Nafas baru tak akan pernah mengkhianati apa-apa yang pernah diinvestasikannya sebelumnya. Sedalam apa pun ia terjatuh, investasinya akan memberikan bonus yang jauh lebih besar dari investasinya.
Tinggal kita memilih, mau investasi kebaikan atau sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Hari Menuju Ramadhan 1441 H
CasualeIni hanyalah tulisan random di masa penantian 100 hari sebelum masuk Ramadhan 1441 H. Di bagian akhir justru bagian dari ke-gabutan karena mau enggak mau harus #dirumahaja selama masa Pandemi Covid-19 Selamat menyesap kenikmatannya.