SARJANA 1.

65 3 0
                                    

Pagi hari yang sangat indah, sebuah motor ninja berwarna merah melaju dengan sangat kencang membelah padatnya ibukota.
Mata tajamnya terus menatap tajam jalan didepan nya. Beruntung jalan kali ini lumayan sepi , jika tidak pasti telinga Sarjana sudah terasa panas karna marahan pengendara lain.

Brummm...brummm...

Bunyi knalpot motor Sarjana membuyarkan lamunan pak wawan yang sedang bersenandung kesil . Pak wawan adalah saptam sekolah ini.

" Pak buruan!! Buka gerbangnya." Teriak Sarjana dari luar pintu gerbang sekolah.

" Eh iya, Iya bentar bentar." Jawab pak wawan dan langsung membuka gerbang itu dengan cepat. Telat sedetik akan habis dirinya .

Tanpa berkata apa-apa lagi Sarjana langsung melajukan motornya masuk ke area parkir sekolah.
Sarjana kali ini sudah datang terlambat jadi ia berjalan santai-santai saja sembari memasukan kedua tangannya disaku celana.
" Lagian sudah terlambat kok.! Santai saja dan." Fikirnya seperti itu.

Guru-guru rasanya ingin menegur melihat penampilan Sarjana yang sangat acak acakan. Rambut yang sudah mulai gondrong tak lagi dicukur serta baju seragam yang tidak dimasukan, membuat semua guru sangat gemas ingin sekali memarahinya. Tapi percuma saja mendumel capek-capek tidak akan didengarkan.

Ceklekk...

Sarjana membuka pintu dan menyelonong masuk membuat bu Anita merasa geram.

" Sarjana.!! Tidak punya sopan santun kah kamu.!!." Marah bu Anita.

Sarjana tidak mendengarkan bu Anita yang sedang memarahinya . Sarjana langsung mendudukan bokong nya dibangku dan langsung menenggelamkan wajahnya dimeja.

" Sarjana apakah kamu tidak mendengarkan saya.!!" Ucap bu Anita dengan emosi yang memuncak.

Sarjana bankit dari duduk nya dan segera pergi meninggalkan kelasnya. Membuat sang guru hanya mengelus dada sembari istighfar.

Sarjana berjalan melewati setiap koridor sekolah dengan kedua tangannya disaku celananya.

" Wehh boy..napa muka lo pagi-pagi sudah jelek gitu." Ucap Aldi sahabat sarjana.

Sarjana hanya diam dan langsung mengambil sebatang rokok disaku bajunya kemudian langsung menghisapnya.

Aldi yang merasa dikacangin terus mendumel.
" Sar..lo kenapa?ada masalah?." Tanya Aldi kembali.

" Nggak.!" Ketus Sarjana.

Aldi memilih diam saja, ia tidak mau bertanya lebih lanjut dengan sahabatnya. Bisa bisa dirinya akan dibikin perkedel disiang bolong seperti ini.
Sarjana langsung merebahkan badan nya di sofa markas belakang sekolah khusus dirinya dan sahabatnya.

Aldi hanya menatap wajah Sarjana yang tengah tertidur pulas.

"Mending tidur aja lo sar..daripada melek bikin semua orang merinding." Ucap Aldi lirih.

" Gue denger.!" Sinis Sarjana yang masih memejamkan matanya.

" Ehbusyett denger dia."

Karna bingung harus ngapain Aldi akhirnya memutuskan untuk pergi ke kekantin saja untuk membeli air mineral karna saat ini dirinya sangat haus.

Tak sengaja Aldi bertemu dengan Keisa tunangan Sarjana yang dijodohkan paksa oleh ayahnya.

" Sarjana Dimana.?" Tanya Keisa.

" Markas lgi tidur." Ucap Aldi menunjukan dimana keberadaan Sarjana sekarang.

Tanpa memerdulikan Aldi keisa segera pergi ke markas, karna saat ini dirinya sangat rindu dengan prianya.

" Busyett dah gak salam gak pamit..!! Itung itung trimakasih kek." Kata Aldi sembari mengelus dadanya sabar.

•••••

" SARJANA.." Teriak Keisa sembari berlari memasuki markas.

Sarjana terpelonjak kaget mendengar suara toa yang semenging ditelinganya.

" Ngapain lo kesini?."tanya Sarjana ketus.

" Keisa Rindu ayang Sarjana." Ucap Keisa sembari bergelendotan manja dilengan Sarjana.

" Leeppass..!! Jijik tau nggak." Kata Sarjana sembari melepas tangan Keisa kasar.

" Sayang udah makan belom?." Tanya Keisa sembari berusaha tersenyum.

" Sayang kok diem.?."

" Aku bawain Sandwich kesukaan kamu." Ucap Keisa sembari membuka kotak taperware yang sengaja ia buat untuk Sarjana.

" Lo bisa diem nggak si!!." Bentak Sarjana emosi karna panas mendengar ocehan Keisa yang tiada habisnya.

" Kamu bentak aku?." Tanya Keisa memelas.

" Lebih baik lo pergi dan bawa nih kontak gue nggak nafsu makan makanan lo." Ucap Sarjana sembari mendorong tubuh Keisa keluar dari markas.

Brakkk..!!!

Sarjana meutup pintu dengan keras membuat Keisa cemberut terus-terusan diperlakukan kasar seperti ini.

" Gue nggak bakalan nyerah buat dapetin lo sar." Batin Keisa dan langsung pergi ke kantin.

________

Bel istirahat sudah berbunyi 2 menit yang lalu Sarjana berserta Aldi memasuki kantin yang terlihat sangat Ramai.

" Minggir lo semua." Bentak Sarjana ketus ke semua penghuni kantin agar memberikan ruang jalan untuk dirinya.
Penghuni kantin langsung menebikan tubuhnya untuk memberikan jalan Sarjana takut akan dibentak lebih dalam lagi oleh sarjana. Sampai sampai ada yang terjepit kakinya oleh siswa lain.

Sementara Aldi dengan pedenya melambaikan tangannya bak artis terkenal.

" Emuahg.. emuahg.." Aldi terus kenebarkan pesonanya membuat siswi berteriak histeris.

" Pheeee Aldi subhanallah banget gantengnya." Ucap Megan pengagum setia Aldi.

" Ganteng sih ganteng liat noh ciwi-ciwi sudah digombalin dia semua." Ucap Andra sinis.

" Bodoamat deh gue rela jadi babunya sekalipun yang penting bisa liat wajah tampan Aldi." Kata Megan dengan wajah sumringah sembari membayangkan wajah tampan Aldi.

" Serah lo dah."


Bantu Vote, follow dan sertakan Komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bantu Vote, follow dan sertakan Komen.!!

.
.
.
.
.
.
.
🙈🙈🙈🙈🙈🙈



SARJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang