Paregreg, Senjakala Wilwatikta

21 bagian dua puluh satu

"Jadi, jika kalian punya minat belajar tentang pengobatan, tentang pertanian, atau tentang agama, kalian nanti bisa datang ke padepokan di Pawitra, berguru pada kakekku" ujar Arya Wiguna

Begitulah dalam perjalanan itu Arya Wiguna banyak bercerita tentang kehidupannya di padepokan, bahwa di padepokan itu bukan lah perguruan silat, namun lebih sebagai tempat belajar tentang berbagai sendi kehidupan.

"contohnya, karena daerah kita, Jawadwipa ini sering terjadi gempa, maka para moyang kita di bidang ilmu bangunan telah mempelajari dan akhirnya bisa mengarahkan para penduduk untuk membuat rumah maupun bangunan lain seperti candi yang tidak akan rubuh meski terjadi gempa besar sekalipun" ujar Arya Wiguna

Andung dan Sancoko yang mendengarkan cerita dari Arya Wiguna semakin alma semakin tertarik dengan apa yang diceritakan oleh Arya Wiguna.

"ada lagi, soal pengobatan, di lingkungan rumah kita jika kita mau menggunakan, banyak sekali berbagai tanaman yang bisa kita gunakan untuk pengobatan tanpa harus mencari seorang tabib yang tidak setiap kabuyutan ada, ada pohon dadap yang bisa kita gunakan daunnya untuk orang yang sedang sakit panas atau demam, adalagi misalnya daun jambu biji bisa kita gunakan jika kita kena sakit diare" tambah Arya Wiguna

"Wah, semakin lama semakin kami tertarik untuk datang berguru ke padepokan Arya" ujar Sancoko dan Andung

"makanya, sehabis ini, kalian minta ijin saja kepada orangtua kalian untuk bisa belajar ke padepokan di Pawitra, apalagi Sancoko, nantinya khan bakal menjadi seorang Buyut, maka perlu banyak bekal pengetahuan untuk bisa memimpin warga, demikian juga dengan Andung dan Borang, siapa tahu nanti dipercaya menjadi jagabaya atau ulu-ulu, nah itu khan juga butuh bekal kepemimpinan juga memimpin para pengawal kabuyutan serta mengarahkan para petani" tambah Arya Wiguna