25. Weird

460 85 17
                                    

"LILI!"

Dia akhirnya berhenti. Punggung sempitnya naik turun. Seingatku,kami bermain kejar kejaran selama sepuluh menit. Rasanya kakiku kebas,pinggangku sakit. Ah gara gara jarang olahraga aku jadi cepat lelah.

"Park Lili,aku mau bicara!"

Maka disinilah kami,duduk berdua diteras minimarket dengan coklat panas ditangan. Lili tampak tenang,tapi jemarinya tak berhenti meremas kaleng soda.

"Aku tahu kenapa kau melakukannya,maaf..." ucapku.

Dia menoleh,tatapannya datar,tidak ada emosi apapun,tapi aku yakin dia sangat membenciku,"Maaf? Semudah itu?"

Aku bungkam. Tapi serius,aku memang tidak tahu harus melakukan apa kecuali meminta maaf. Perbuatan ayah Taehyung dan papa memang susah dimaafkan,tapikan—

"Hidupmu menyenangkan kan? Kau punya segalanya,kekayaan,tubuh yang bagus,dan Taehyung."

Ada kepiluan ketika dia mengatakannya,dia tidak menunduk,dahunya ia angkat tinggi tinggi. Bukannya sombong atau angkuh,kurasa Park Lili melakukannya agar tidak dianggap lemah.

"Maaf..."

Yang bisa kulakukan hanya minta maaf,selain itu—aku tidak tahu. Rasanya menyakitkan meskipun hanya mendengar ceritanya dari paman Kang. Lili memang berhak marah,tapi balas dendam?

No,aku tidak akan membiarkan gadis itu menghancurkan semuanya.

Kulihat Lili hanya diam,tatapannya benar benar datar.

"Jangan kasihani aku! Itu menjijikan." Sentaknya. Aku sukses terperanjat.

"Maaf..." pelanku.

Park Lili tertawa sarkas,"Baguslah kau tahu diri Jennie,tapi—jika kau memintaku menghentikan semuanya,lebih baik kau pergi."

Dia hendak beranjak,tapi aku buru buru mencekal pergelangan tangannya. Tidak! Ini tidak boleh dilanjutkan.

"Jangan lakukan itu lagi! Kumohon!"

Jarang jarang kan kalian melihat Jennie Kim tengah memohon pada orang lain. Maka kali ini kulakukan. Bukan hanya demi keselamatan orang orang terdekatku,tapi juga Park Lili. Dia tidak akan pernah puas meski telah membunuh banyak orang. Dia akan tetap berbuat jahat karena hatinya telah dipenuhi dendam.

Iya,dia berhak marah,kecewa,kesal,semuanya.

Tapi,aku benar benar tidak bisa membiarkannya berulah lagi.

"Jangan lagi,Lili. Kumohon,"

Tapi gagal. Park Lili menghempaskan tanganku begitu saja. Meninggalkanku. Menghilang dibalik gang sempit sebelah kedai kue beras dengan rintik rintik hujan yang masih turun beberapa.

Aku diam dengan tatapan kosong. Yang salah memang ayah Taehyung dan papa,tapi kenapa Hye Ra,Kak Seokjin,dan Taehyung yang harus menanggung akibatnya. Kenapa harus kami,para orang orang tidak bersalah.

"Yak Jennie!"

Aku mendengus ketika mendengar suara super mega menyebalkan itu. Siapa lagi jika bukan Kang Daniel. Kenapa sih anak itu mengikutiku?!

"Apa?" Ketusku. Kang Daniel mengerjab beberapa kali,tampak shock.

"Bajumu basah,ini pakai jaketku." Aku menggeleng,menghentikan pergerakkan Daniel yang hendak melepas jaket jeansnya. Bajuku memang basah,tapi malas saja memakai jaketnya. Nanti aromanya menempel padaku. Hih,tidak mau.

"Ada apa?"

"Ini dari ayah,"

Ah ya,ada beberapa bukti yang kuminta dari paman Kang mengenai kematian kedua orang tua Park Lili. Sebelum aku pulang Paman Kang sudah mencarinya diseisi ruangan. Dan yah,tidak ketemu. Sampai akhirnya aku bilang akan datang lagi setelah berkasnya ada. Rupanya sudah ketemu. Ah padahal jarak rumahku dan paman Kang lumayan jauh,tapi Daniel repot repot mengatarnya.

[✔] Choose You | Revenge and the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang