Seusai kejadian malam itu, Raga dan Aulitta tidak pernah lagi bertemu ataupun sekedar bertegur sapa di media sosial. Gadis itu hanya fokus belajar karena ujian kenaikan kelas sudah di depan mata. Tidak ada yang mengetahui masalah mereka berdua, bahkan sahabat dan kakaknya sama sekali tidak mengerti tentang itu.
Aulitta sedang duduk di sofa kamarnya membaca buku tebal untuk ujiannya besok. Ia memang terlalu santai menghadapi ulangan harian, namun kali ini ia harus lebih serius karena ujian kenaikan kelas. Tiba-tiba ada selembar kertas jatuh dari bukunya, gadis itu mengambil kertas yang ternyata adalah foto seorang cowok di atas sebuah motor ninja. Ya cowok disana tak lain dan tak bukan adalah Raga.
Beberapa bulan yang lalu Raga sengaja memberikan foto itu dan menyuruh Aulitta untuk menempelkan benda itu bersama polaroid yang ada di kamarnya. Namun gadis itu lupa dan mengira jika foto itu sudah hilang. Satu bulir air mata menetes di matanya, mengingat setiap detik yang pernah ia lalui bersama Raga. Lalu otaknya memutar kembali kejadian beberapa minggu yang lalu...
Flashback on
Aulitta dan ketiga sahabatnya sedang berada di sebuah mall, setelah mengunjungi banyak toko mereka memutuskan untuk menuju kedai ice cream. Namun, langkah Aulitta terhenti saat melihat Raga bersama Renata sedang menikmati ice cream sambil sesekali tertawa bahagia. Gadis itu memang sudah kenal dengan Renata karena sempat bertemu beberapa kali.
"Rena, gue akan tepatin janji gue ke lo. Gue gak akan punya perasaan lebih ke Raga, sampai kapan pun gue akan tetep nganggep perhatian Raga sebagai tanda pertemanan." Batin Aulitta, lalu membalikkan arah tidak jadi mengunjungi kedai itu.
Dulu Renata pernah bertanya tentang hubungan Raga dengan Aulitta, bahkan kala itu Renata mengatakan jika ia mencintai Raga. Aulitta yang melihat ketulusan di mata gadis itu, ia hanya bisa meyakinkan dan berjanji tidak akan pernah menaruh rasa cinta kepada Raga.
Flashback off
Drttt drrtt..
Alena, Regita, dan satu lainnya
Is calling you
Panggilan grup masuk ke ponselnya, ia menggeser tombol hijau yang tertera disana. Mungkin mereka khawatir dengan keadaan gadis itu, pasalnya sudah beberapa hari Arkan tidak mengijinkannya untuk sekolah, sang kakak memaksanya untuk beristirahat karena ujian kenaikan kelas sudah dekat. Aulitta menurut dan akan masuk sekolah saat ujian berlangsung.
"Hallo"
"Litta gimana keadaan lo sekarang?"
"Besok lo sekolah kan Litt?"
"Satu-satu nanyanya bego!"
Aulitta terkekeh mendengar ucapan ketiga sahabatnya di telepon itu.
"Gue gapapa, besok gue masuk."
"Lo inget kan kalo besok ujian?"
"Iya len, ini gue belajar dikit."
"Percuma aja lo belajar Litta, gue gak bisa nyontek sama lo."
"Ha? Kok bisa Sav?"
"Ruang ujian lo di kelas sebelah." Ucap mereka bertiga kompak.
"Yaudah sih belajar sana! Bye!"
"Bye!"
Tut
Setelah teleponnya terputus, gadis itu memilih menyudahi belajarnya lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya. Ia juga memakai beberapa skincare rutinnya. Kemudian Aulitta memilih membaringkan tubuhnya di kasur dan beberapa menit kemudian ia terlelap tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA •• (On Going)
Teen FictionIni kisah Aulitta Laura seorang gadis SMA Angkasa. Rentetan kisah lara yang menjelma tipuan bahagia. Seolah tiada namun enggan untuk dilupa. Hingga kedatangan seseorang mengubah hidupnya. Entah Aulitta yang berpura-pura atau semesta yang sedang berc...