☁️
Aku terdiam di Tempat Favorite ku ini dengan menikmati waktu senja sore ini, Aku hanya tak menyangka ternyata waktu begitu cepat berlalu 5 hari aku berada di kota nyaman ini, kota penuh kenangan ini.
Tak terasa besok aku harus pulang ke jakarta karna lusa Ellma dan Zifanya harus masuk sekolah sedangkan Aku tugas kampus sudah menungguku disana, setelah 3 hari yang lalu aku menghabiskan waktu ku untuk berkuda dan setelah itu mengajak Ellma dan Zifanya jalan-jalan mengelilingi kota Gresik membeli oleh-oleh untuk semua orang.
Dan hari ini aku memutuskan untuk berdiam diri di tempat nyaman ku saat ini, menghabiskan waktu senja disini dan hari ini juga beberapa kali Bunda menelphone dan memastikan kami akan pulang besok.
"Aku sudah menyangka kalau kamu ada disini"ucap Mbak Ning Khusnul yang menghampiri ku.
"iya Mbak Ning, mau menimati waktu senja di tempat nyamanku karna ku gak tau kapan aku akan ke temat ini lagi, saat masuk kampus esok akan memasuki semester baru dan mungkin akan lebih sibuk dari semester lalu"ucapku seraya menatap senja.
"Aku yakin kamu akan bisa secepatnya pulang kesini, apalagi sebentar lagi akan ada wisudah Hafidz kamu pasti akan pulang untuk menghadiri acara itu"ucap Mbak Ning membuatku menatapnya.
Benar, sebentar lagi akan ada acara wisuda untuk Hafidz dan Hafidzah setelah itu pelepasan wisuda santriwan dan satriwati.
Aku hanya menundakan kepalaku sedih, karna aku gak tau bisa menghadiri acara itu atau tidak tapi aku berharap dalam hati aku bisa menghadiri acara itu.
"sudah jangan disedihkan, yuk Ndalem katanya ada yang ingin Abah bicarakan sama kamu"ucap Mbak Ning mengajak ku pergi dari tempat itu dan berjalan menuju Ndalem.
Saat masuk Ndalem Abah, Umi dan Mas Gus sudah ada di sofa yang memang sepertinya menunggu aku,
"Sini Nduk duduk dekat Umi"ucap Umi dan Aku pun duduk dekat Umi."Husna"ucap Abah lembut membuat ku menatap Abah.
"Nggih Abah"ucapku menunduk kembali.
"jadi besok pulang, keberangkatan jam berapa? "tanya Abah membuatku menatap Abah.
"Insyaallah Abah jadi, keberangkatan jam 6 Insyaallah Abah"jawab ku dan Abah menganggukan kepalanya.
"trus gimana keadaan orang tua kamu di malang?" tanya Abah membuat ku diam seketika dan menundukan kepalaku.
"Nduk Umi faham gimana perasaan kamu, tapi bagaimana pun mereka tetap orang tua kamu Nduk"ucap Umi merangkul bahuku.
"Na hanya belum siap bertemu mereka Abah, sejujurnya Na pun Rindu tapi Na belum bisa bertemu mereka hati Na menolak bertemu mereka, sebenarnya sebelum kesini Na sempat bertemu dengan Abang kedua Na di jakarta. Husna berusah berdamai dengan sakitnya hati Na dan Na ingin menemui mereka walaupun hanya sebentar tapi lagi-lagi Na gak bisa melawan sakit hati itu"ucapku dengan menunduk dan tak terasa air mataku mengalir menuruni pipiku.
"kamu harus bisa melawannya Husna, iringi juga dengan doa minta kepada Allah tenangkan Hati Husna, lapangkan hati Husna. Husna harus berbakti kembali kepada orang tua Husna"ucap Abah membuatku menangis.
"وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّارًا عَصِيًّا
“dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka” — Quran Surat Maryam Ayat 14 "
"Na faham kan tentang tafsiran ayat itu? "tanya Abah dan Aku hanya menganggukan kepalaku.
"Abah selalu mendoakan Husna, maaf jika Abah membuat Husna bersedih kembali tapi Abah hanya ingin Na berdamai dengan hati kamu, jangan biarkan rasa marah mu menyelimuti hati suci Nak"ucap Abah.
"Maafkan Husna Abah, yang belum bisa mengamalkan"ucap ku.
"masih banyak waktu untuk Husna bisa mengamalkan ilmu yang Na punya tapi Husna harus mengamalkan Surat Maryam ayat 14 tadi"ucap Abah dan Aku hanya menganggukan kepalaku ajh.
Umi langsung meminta ku bersih-bersih dan masuk kamar bersiap untuk sholat magrib, Aku membersihkan tubuhku dan bersiap-siap sholat Magrib berjamaah.
Setelah siap akn ke Masjid di perjalanan menuju ke Masjid fikiran ku di penuhi oleh ucapan Abah tadi, Aku mengambil syaf di tengah tengah para santriwati.
Setelah sholat Magrib tanpa ke Ndalem terlebih dahulu aku kembali ketempat nyamanku, Cahaya remang yang mendominasi di atap gedung ini hanya terpancar oleh cahaya bulan malam ini.
Selama 30 menit aku menatap Bulan dengan air mataku yang luruh,
"Neng Husna"ucap kang Iyus yang berada di belakang ku sakit 1 meter."iya kang"jawab ku seraya menghapus air mataku.
"maaf Neng, Neng Husna di panggil Abah"ucap kang Iyus dan Aku pun mengangguk kan kepalaku.
Aku berjalan di belakang Kang Iyus yang berjalan menuju Ndalem, saat aku masuk pandangan ku di Langsung tertuju pada sosok lelaki yang duduk di dekat Mas Gus.
"Nduk sini duduk"ucap Umi dan Aku pun duduk di dekat Umi.
"ada apa Abah? "tanyaku.
"Kamu dari mana? Kok gak di kamar sehabis pulang dari Masjid kamu gak langsung ke kamar, kamu memikirkan ucapan Abah yang tadi"ucap Abah dan Aku hanya diam.
"Nak, kamu tau kan siapa Nak Alif ini"ucap Abah membuat ku menganggukan kepalaku.
"dia adalah Kakak dari Mbak Ning mu istri dari Mas Gus mu, ada yang ingin Nak Alif bicarakan sama kamu"ucap Abah membuat dadaku dag dig dug
"ada apa ya Abah? "tanyaku.
"silahkan Nak Alif"ucap Abah.
"Dik Husna, mungkin kita pernah bertemu beberapa kali dan sempat mengobrol sebentar waktu di kawasan memanah, tapi dari pertama kali dik Husna menabrak saya di perpus Kampus saya merasa berbeda bertemu dengan dik Husna. Saya kira perasaan ini hanya biasa tapi setelah beberapa kali setelah itu kita bertemu membuat saya semakin tidak bisa mengerti tentang hati saya, dan Akhirnya saat terlaksana Walimahan adik saya dan Rizky disitu saya menetapkan hati saya bahwa saya ingin mengajakmu Ta'aruf"ucap Pak Alif membuat hatiku sesak.
"ini CV saya, kamu baca dan meyakinkan hatimu dulu saya siap menunggu jawaban mu. Tapi setelah kamu sudah dapatkan jawaban nya tolong kamu kirimkan CV kamu ke nomer saya"ucapnya membuat kepalaku pening.
"bagaimana Husna? "tanya Abah membuat ku kaget dan Aku menatap Abah.
"maaf"ucapku pelan dan menunduk.
"Nduk kamu di beri waktu untuk meyakinkan hatimu dan mencari jawaban mu"ucap Umi membuat Aku diam.
Aku diam 15 menit Aku diam, Aku langsung menatap Kak Alif yang menatapku.
"berikan saya waktu untuk memikirkan ini semua dan untuk mencari jawabannya, sertanya saya akan kirimkan CV saya. Maaf saya permisi Assalamualaikum "ucapku dan berdiri dseraya membawa CV itu masuk kedalam kamarku.Ku taruh CV itu di ranjang dan menidurkan tubuhku diranjang, otaknya terlalu cape hari ini untuk memikirkan sesuatu yang selalu bertolak belang dengan keadaan hatiku.
..
Setelah subuh Aku sudah siap bahkan Ellma dan Zifanya sudah siap di Ndalem, dengan jadwal hari ini kami pulang ke jakarta saat akan masuk mobil yang di kendarai kang Iyus.
Saat berpamitan dengan keluarga Ndalem aku menangis di pelukan Umi seperti menumpahkan semua beban fikiran ku,
"sudah Nduk jangan difikirkan nanti kamu malah sakit, jaga diri disana ya Nduk Umi doakan dari sini"ucap Umi dan Aku menganggukan kepalaku.Aku mencium tangan Abah dan memeluk Mbak Ning Khusnul juga Mbak Ning Syifa yang menutup salam untuk Mbak Indah, Ellma dan Zifanya sedang berpamitan dengan teman satu kamarnya mereka menangis bersama dan ada satu janji yang Ellma ucapkan untuk kembali ke pesantren ini.
Aku, Ellma dan Zifanya masuk mobil dan mobil pun melaju menuju bandara, sepanjang jalan aku hanya diam sedangkan Ellma dan Zifanya heboh dengan melihat hasil foto-foto mereka.
'See you Bye Kota penuh kenangan, Aku akn kembali suatu saat nanti'
☁️

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ( ON GOING )
Romance🌜 My Life🌛 بسم اللله الرحمن الر حيم وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ "Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik b...