40. Perkenalan Ulang (End)

1.6K 201 69
                                    


Setelah menemukan meja dan memesan makan. Jeno mengetukkan jarinya di atas meja. Memperhatikan Jaemin dan Rosé yang melihat sekeliling.

Jennie menyenggol lengan Jeno. Dan membuat kekasihnya melihat ke arahnya. Memberikan tatapan, cepat usir mereka sekarang.

Mengerti arti tatapan kekasihnya, Jeno mengangguk. "Jaemin. Rosé," panggil Jeno langsung

"Gue sama Jennie mau lihat sunset di meja ini berdua. Hehehehe ... kalian boleh minggir dulu sampai sunsetnya selesai, enggak?" pinta Jeno.

"Please. Gue mau berduaan nikmatin sunset sama Jeno," tambah Jennie dengan sedikit memohon.

Jaemin memandang Rosé. Begitupun Rosé yang memandangnya. Keduanya saling memandang satu sama lain dalam diam.

Sejak pulang dari Pantai Melasti dan memasuki kamar, suasana canggung kembali mengitari keduanya. Berbicara di dalam kamar seperlunya saja. Tidak seperti biasanya.

"Gue, sih, enggak apa-apa. Tapi, enggak tahu Rosé," kata Jaemin.

Rosé mengambil ponsel miliknya. "Gue mau jalan-jalan di pinggir kolam renang. Gue titip tas, ya, Jen."

Rosé berlalu seorang diri. Meninggalkan Jaemin yang menatapnya dengan tatapan sendu.

"Lo ngapain masih di sini?" tanya Jeno yang mengrutkan kening tidak mengerti dengan Jaemin yang diam saja.

"Iya. Udah sana kejar Rosé. Malah diam di sini. Gue sama Jeno udah bantuin buat lo ngobrol berdua," ucap Jennie.

"Udah sana, Jaem," usir Jennie.

Jaemin mengangguk. "Kalian memang pembuat rencana yang hebat, ya," kata Jaemin yang berjalan. Namun, ia memutar tubuhnya kembali untuk mengucapkan terima kasih.

Jaemin mempercepat langkahnya. Mencari sosok Rosé yang berjalan lebih dulu meninggalkannya. Sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum saat menemukan orang yang dicarinya.

"Mau gue temani jalan, Rosé?" tanya Jaemin yang sudah berada di samping teman sekamarnya.

Rosé mengangguk. "Boleh."

"Mau lihat sunset?" tanya Jaemin.

"Sebentar lagi waktunya sunset akan tiba. Kalau lo mau lihat, kita cari tempat yang nyaman," lanjut Jaemin.

Rosé berhenti dan membuat Jaemin memandangnya bingung. "Jadi, apakah Tuan Fotografer Na bisa menemukan tempat yang bagus untuk melihat sunset sekarang?" tanyanya dengan tersenyum.

Jaemin ikut tersenyum. "Tunggu sebentar, biarkan calon dokter anak ini mencari tempat yang bagus."

Kedua netra Jaemin melihat sekeliling. Banyak turis asing yang sudah menempati tempat bagus. Dan Jaemin tertuju pada sebuah tangga.

"Mau di duduk di pantai?" tanya Jaemin.

"Pantai? Apakah itu tempat yang bagus, Jaem?"

Jaemin mengangguk. "Pantai adalah tempat terbaik untuk melihat sunset."

"Mari ikuti calon dokter anak dan fotografer ini, Nona Park," katanya mempersilakn Rosé untuk jalan lebih dulu.

Rosé memukul pelan pundak Jaemin. "Jangan berlebihan, Jaem. Jalan bersama-sama saja ke pantainya."

Jaemin mengangguk. Berjalan beriringan dengan Rosé. Menuju tangga dan menuruninya. Langkahnya terhenti saat sudah menginjak pasir pantai. Mencari tempat yang bagus dan menunjuk satu tempat yang tidak terhalang oleh siapapun.

Rosé duduk dengan beralaskan kemeja Jaemin. Laki-laki itu memaksanya untuk duduk di atas kemejanya. Hanya untuk menghindari dress yang dipakainya kotor.

Aku & Kamu (Jaemin Rosé) - Book 1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang