• d e l a p a n •

2.5K 233 7
                                    

"lo ngapain?"

Hyunjin dengan cepat menutup laptopnya saat Seungmin berjalan mendekatinya.

"ah engga" dia berusaha terlihat senatural mungkin, karena Seungmin bukan orang yang mudah dibohongi, pemuda manis itu terlalu genius.

Seungmin menggeleng sambil duduk dikursinya,
"jangan nonton bokep di kantor ya"

"em, kalo dirumah sama lo boleh?" goda Hyunjin sambil tersenyum ke pemuda yang sedang menoleh kesekitar dengan panik, untungnya Jisung sedang keluar.

"Yak! kalo ada yang dengan gimana?!"

"kan cuma kita berdua disini" Hyunjin menarik kursi Seungmin untuk mendekat,

"Hwang!"

Seungmin yakin Hyunjin lebih liar dari keliatannya,
tatapannya sekarang membuat Seungmin ingin melempar pemuda itu keluar gedung.

"nanti malem kerumah gue lagi ya?" bisik Hyunjin dengan suara beratnya,

Seungmin terdiam, sedikit berpikir apa yang akan dia alami kalau dia ada dirumah Hyunjin, lagi, apa Hyunjin sudah punya rencana untuk membuatnya luluh?

terlalu menakutkan untuk Seungmin, dia belum siap, untuk lebih dari sekedar berciuman, karena ini pertama kalinya dia berhubungan dengan seorang pria.

Kedudukannya benar benar dibalik, mungkin impian untuk punya istri, anak dan hidup yang berkecukupan harus Seungmin relakan untuk pemuda tampan dengan tingkah anehnya yang kadang tidak bisa Seungmin pahami.

"jangan coba coba ya Hwang!"

"coba coba apa? lo mikir apa? oh, mikir kalo gue ma--mphh" Seungmin langsung membungkam mulut pemuda itu dengan tangannya,
"udah gue bilang jangan ngomong macem macem kalo di kantor!"

.
.
.
.

Malam ini Hyunjin hanya mau tidur sambil memeluk kesayangannya sampai pagi, dia merasa sangat nyaman saat ada didekat lelaki manis itu, ditambah dengan wangi tubuhnya yang membuat Hyunjin makin menyukainya.

Mereka baru pulang, iya ke rumah Hyunjin.

Seungmin langsung membuka lemari kecil yang ada diruang tengah, "gue pinjem baju buat tidur ya?"

"ambil aja" sahut Hyunjin yang sedang sibuk dengan laptopnya.

Tapi aneh, kenapa tidak ada kaos rumahan yang biasanya menumpuk ditumpukan paling atas?
yang Seungmin lihat hanya beberapa kemeja putih yang bahannya lumayan tipis.

"Hwang? ini kaos lo kemana semua?"

Hyunjin menoleh, "oh, kayanya kotor semua, ada dicucian, pake aja yang ada" dia berbalik lalu kembali fokus ke laptopnya, sebenarnya Hyunjin sendiri juga tidak ingat kalo yang ada dilemari itu hanya kaos tidur, dan kemeja kemeja putih yang jarang dia pakai karena terlalu tipis.

Seungmin mengambil salah satu kemeja itu, pikirnya lebih baik dari pada harus memakai baju kantornya yang kotor.

Setelah mandi dan berganti pakaian Seungmin langsung mengambil selimutnya semalam, dan duduk di samping Hyunjin. Udara semakin malam semakin dingin, tapi untungnya Hyunjin sudah menyalakan penghangat ruangan saat mereka tiba tadi.

"perasaan tadi di kantor lo didepan laptop terus, kok laporan masih belum selesai juga?"

Hyunjin menggaruk belakang kepalanya sambil tersenyum ragu, "tadi gue bukan ngerjain tugas sih, tapi nyari tau sesuatu"

"apa?"

"gabisa dijelasin"

Seungmin mengerutkan dahinya lalu menggeleng,
"terserah lo, selesaiin aja, gue mau tidur"

"kenapa? besok kan libur, gamau nemenim gue disini?" Hyunjin meraih tangan Seungmin, "gue bakal lebih semangat kalo ada lo"

"udahlah, gue capek Hwang, rayuan lo ga mempan buat gue" Seungmin merotasi bola matanya dengan malas saat pemuda disampingnya malah bersandar dibahunya yang terbalut selimut.

Hyunjin mengerucutkan bibirnya, "punya pacar kok jahat banget gini"

PLAK

"AHK! kok malah dipukul sih?!" protes Hyunjin saat Seungmin tiba tiba memukul kepalanya.

"sejak kapan kita pacaran?!" sinis Seungmin, mengingat Hyunjin belum resmi memintanya berkencan.

"tapi semalem kita ciuman?"

"ya lo pikir dengan ciuman kita langsung jadi pasangan gitu? bocah banget sih lo!" keliatannya Seungmin mulai emosi, dia langsung berdiri dan berniat masuk kekamar meninggalkan Hyunjin.

"ya lo pikir dengan ciuman kita langsung jadi pasangan gitu? bocah banget sih lo!" keliatannya Seungmin mulai emosi, dia langsung berdiri dan berniat masuk kekamar meninggalkan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GLEK

Hyunjin menelan ludahnya sendiri, matanya hampir keluar dari tempat, dia benar benar terkejut melihat tubuh Seungmin yang dari tadi terbalut selimut.

Pikirannya kemana mana karena pemuda manis dihadapannya hanya memakai kemeja putih kebesaran yang tipis dengan celana pendek yang benar benar pendek, membuat Hyunjin bisa melihat dengan jelas tubuh pemuda yang berdiri dihadapannya.

"shit!" Seungmin yang sadar dia dalam bahaya langsung mengambil lagi selimutnya,
"gausah mikir aneh aneh, cuma kemeja ini yang ada dilemari" dia menutupi tubuhnya dengan selimut dan bergegas pergi.

GREP

Tapi terlambat, Hyunjin sudah dalam mode tidak waras, dia menarik selimut itu lalu menarik pinggang Seungmin.

"Hwang--hhh"

Hyunjin membawa Seungmin keciuman yang penuh nafsu, sudah terlambat untuk pemuda manis itu melepaskan diri, tidak ada gunanya.

"engghhh-- Hwang-- please!"

Seungmin memohon untuk dilepaskan karena dia bisa mati kalau Hyunjin terus mencium bibirnya tanpa memberi celah,

"akh!"

"sorry Kim Seungmin"

Hyunjin langsung menarik kemeja yang Seungmin kenakan, memperlihatkan dengan jelas sebagian tubuh pemuda manisnya itu, dan membuat Hyunjin makin menggila.

Hyunjin langsung menarik kemeja yang Seungmin kenakan, memperlihatkan dengan jelas sebagian tubuh pemuda manisnya itu, dan membuat Hyunjin makin menggila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangannya menyusup masuk kedalam kemeja itu dan mengelus perut Seungmin, membuat pemuda itu bergindik karena sentuhan Hyunjin.

Dia mendongakkan kepala saat Hyunjin mulai menciumi lehernya dan membuat tanda disana,

sentuhan yang Hyunjin buat benar benar...memabukkan untuk Seungmin, dan keliatannya dia mulai menikmati permainan pemuda tampan dihadapannya.

"ahh--- eungghhh! Hwangg stop-- engghh"

TBC

bentar bentar, nafas dulu.

Debolezza • HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang