IV. Iridescent

101 34 26
                                    

"Kamu adalah salah satu keindahan yang Tuhan ciptakan. Bagai pelangi. Cantik, menawan, dan siapa pun yang melihatnya akan merasa bahagia."

-Happy Reading-

Song recommendation
"Can't Help Falling in Love - Cover by Alexandra Porat"

*ok, jangan play sekarang lagunya bikos ada penyiksaan terlebih dahulu :')

"Aduh... Kalo jalan hati-hati dong..." Ujar perempuan itu sambil mengusap kepalanya.

Aku dan dia beradu kepala. Kepalaku memang sakit juga, tapi ku pikir perempuan ini jauh lebih sakit kepalanya karena sempat ada suara duk tadi.

"Iya, maaf. Aku gak liat." Kataku menunjukan wajah yang menyesal.

Wajah perempuan itu tidak terlihat kesal. Dia memberi senyum yang sepertinya memaklumi perbuatanku barusan. Perempuan itu kemudian berlalu dari hadapanku. Aku menatap kepergiannya tersebut.

"Cantik."

--- # ---

Sepanjang perjalanan pulang, aku selalu terpikirkan perempuan yang tak sengaja ku tabrak saat istirahat. Entah kenapa, tapi rasanya sulit untuk melupakan kejadian itu. Kadang aku tertawa sendiri mengingatnya.

"Kenapa kamu ketawa-ketawa sendiri? Kaya orang gila." Ketus ayahku saat melihatku tertawa.

Aku tak langsung menjawab pertanyaan ayah, karena aku dari tadi terfokus pada wanita berumur yang mendampingi ayah saat bekerja.

Tante Wendy. Aku ingat dia teman ibuku. Ia menatapku bingung, aku tidak tahu mengapa ia menatapku seperti itu.

"Changwook, itu Jaemin?"

"Iya, kenapa?"

"Gila, dia udah gede aja."

Percakapan kecil itu yang aku dengar dari mereka. Aku bingung ingin melakukan apa, akhirnya aku pergi saja ke kamar.

Ternyata... Tante Wendy tahu aku, ku kira hanya aku yang tau dia.

...

"Jaemin!!" Ayahku memanggil.

Sejenak aku menoleh ke belakang. Lalu aku beranjak dari kasur dan berjalan menuju ruang tamu.

"Kamu masih belum ketemu Yoona?"

Aku segera mengerem langkahku yang sedikit terburu. Aku tidak mau langsung muncul di hadapan mereka, karena tante Wendy baru saja menyebut nama ibuku pada percapakannya dengan ayah.

"Belum, Wen."

"Kenapa sih bisa ngilang gitu? Kamu ada masalah sama dia sebelumnya?"

"Mungkin ada. Tapi aku gak tau."

"Apa gara-gara Seunggi?"

Aku lihat ayah menatap tante Wendy begitu tajam setelah ia menyebut satu nama yang aku pun tidak tahu dia siapa.

"Gak usah sebut nama itu. Aku gak mau denger."

"Maaf, tapi aku cuma nerka aja."

Aku berpikir keras sekarang. Tante Wendy bilang ibuku itu menghilang tadi. Bukankah dia...

0 : 10.000.000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang