Hari minggu atau weekend biasanya digunakan Chaca untuk bermalas malasan, tapi abangnya yg satu ini sangat sangat menyebalkan mengajaknya untuk olahraga.
Bukan apa apa sih, Chaca tuh walaupun gak olahraga tapi badan nya tetap aja Goals abis.Dengan mata yg masih mengantuk, Chaca terpaksa ikut saja untuk Jogging dengan abangnya walaupun harus dengan paksaan.
"Yaelah Cha, letoy amat sih Lo. Masih pagi juga, semangat dong" Leo menggelengkan kepala nya melihat Chaca yg berlari sangat lamban."Chaca kan udah bilang bang kalo Chaca gak mau ikut. Abang aja yg ngeyel"
"Lagian Lo kok jadi orang pemalas banget sih, ini kan hari minggu Cha harusnya Lo tuh lebih semangat. Bukan nya tidur mulu, lihat noh orang orang aja pada semangat. Gimana sih lo" omel Leo tanpa menyadari kalau Chaca sudah berlari lebih dulu.
"Hehhh Chacaaaaaaaa Lo ya kurang ajar ninggalin gue" Teriak Leo, Chaca hanya mendengus Dan terus berlari tanpa dia sadari bahwa ada orang lain di depan nya.
Brukkkk
"Aww, encok nih pinggang gue" Keluh Chaca sambil menggosok gosokan pantat nya yg terkena jalanan. Orang yg di tabrak Chaca hanya diam Dan memandangi Chaca dengan wajah bingung.
"Heh malah bengong, bantuin napa" kesal Chaca karena melihat pria di depan nya ini hanya diam tanpa mau membantu.
"Chacaaaa, tuh kan Lo kualat sih ninggalin gue. Eh, Lo kok ada disini sih" Leo menyerngitkan dahi malihat pria di depan nya itu menatap Chaca dengan wajah datarnya.
"Sorry, gue duluan" ucap pria itu Dan berlalu pergi dari hadapan Leo Dan Chaca.
Sedangkan Chaca Dan Leo hanya melongo melihat pria itu dengan santainya melewati mereka berdua.
"Abang, Lo kok mau sih temenan sama Kulkas berjalan?" Tanya Chaca setelah sadar dari keterkejutannya.
"Gue juga bingung Cha kenapa gue bisa temenan sama tuh orang ya" Leo memilih cuek saja Dan meneruskan Lari pagi nya yg tertunda. Sedangkam Chaca mengikutinya dari belakang sambil memegenag pantat nya yg masih sakit akibat terjatuh.
Setelah beberapa putaran komplek berlari, Chaca Dan Leo memilih pulang karena sudah merasa lelah.
"HALOOOOO BUNDA, AYAH. CHACA IS BACK" Teriak Chaca
"Ishh bisa gak sih Lo itu jangan teriak, gak Lama budek nih kuping gue" omel Leo
"Kenapa sih tiap masuk rumah gak bisa salam, teriak mulu. Kamu kan cewek Cha, kalem dikit kenapa" Sungut bunda menggelengkan kepala nya karena melihat tingkah laku Chaca yg jauh dari kata feminim.
Kebiasaan Chaca memang tidak pernah berubah, sampai sampai Bunda dan Ayah sudah menyerah untuk menasehati nya agar tidak berteriak di dalam rumah.
Leo sebagai abang pun tidak mengerti kenapa adiknya ini suka sekali berteriak. Mungkin sewaktu hamil Chaca, bunda mengidam makan toa pikirnya.Chaca hanya cengengesan dan mengusap usap pantatnya yg masih sakit akibat terjatuh tadi. "Kenapa pantat kamu di usap usap gitu?" Tanya bunda
"Ohh ini tadi gak sengaja jatuh di tabrak sama teman nya abang yg kulkas berjalan itu tuh" jawabnya seraya berjalan ke arah dapur untuk mengambil air. Leo yg kesal karena mendengar jawaban Chaca lantas memukul pelan kepala adiknya itu.
"Heh gitu gitu juga punya nama, namanya itu Rian" Chaca hanya merengut kesal karena abangnya ini tidak tanggung tanggung jika memukul, tak tau kah bahwa jitakannya itu sangat sakit. Untung saja dirinya tidak tersedak air minum.
Sedangkan Bunda hanya geleng geleng kepala lalu meminta kedua anaknya itu untuk segera mandi dan sarapan bersama.******
Setibanya Rian di rumah, dirinya melihat kedua orang tuanya sedang bermanja ria di ruang tamu, memang tidak tau tempat.
Rian memang mempunyai seorang kakak Laki-Laki yg saat ini sedang menempuh pendidikan di Jerman di Salah satu fakultas terkenal. Kakak nya itu memilih untuk kuliah di Luar Negeri karena dirinya memang di minta oleh Papa nya untuk mengelola perusahaan cabang yg ada di Jerman.Rian juga diminta Papa nya ketika lulus SMA nanti untuk meneruskan perusahaan cabang yg ada di Jepang karena memang Rian sendiri ingin berkuliah di sana. Kekayaan keluarga Andriano memang tidak main main, Perusahaan mereka bergerak di bidang perhotelan. Saat ini sudah kurang lebih 15 hotel yg mereka bangun di Indonesia
"Ck, Papa sama Mama kalau mau mesra mesraan mending di kamar aja deh jangan disini" kesal Rian. Sedangkan dengan santainya Kenan mengecup pipi sang Dinda, Rian hanya berdecak kesal. Apakah Papa nya ini tidak mengerti bahwa dirinya yg jomblo ini kadang kadang merasa iri.
"Mas ih sudah ah gak enak di depan Rian. Kamu mandi gih sana, Mama sudah siapin sarapan buat kamu"
"Hmm" Rian hanya berdehem menanggapi ucapan Dinda.
"Lihat tuh anak kamu orang nya cuek banget"
"Anak kamu juga mas, aku sampe heran darimana gen cueknya itu berasal. Sedangkan kamu kan orangnya ramah banget, murah senyum. Nah dia kok orang nya cuek banget" Kenan hanya tertawa mendengar ocehan sang istri, sedangkan Dinda kesal setengah mati.
Setibanya Rian di kamar, dirinya langsung masuk ke kamar mandi dan memulai ritual mandinya. Badan nya sudah sangat lengket karena keringat.
Entah pikiran darimana, tiba tiba saja dirinya teringat akan kejadian di taman tadi karena tak sengaja menabrak adik Leo. Tanpa sengaja dirinya tersenyum tipis, lucu pikirnya.Setelah selesai dengan urusan mandinya, Rian berjalan ke ruang makan karena kedua orang tuanya sudah memintanya untuk segera turun sarapan bersama.
Saat sarapan berlangsung, tidak ada yg membuka percakapan karena memang Kenan sangat menerapkan keheningan saat makan bersama tengah berlangsung.Saat weekend seperti ini, biasanya Rian Leo dan Andre akan menghabiskan waktu mereka untuk berkumpul. Tapi hari ini mereka memutuskan untuk berkumpul di rumah Leo karena katanya Ayah dan Bunda sedang pergi dan dirinya hanya berdua dengan Chaca.
Dulu, Bunda pernah hamil anak ketiga tetapi karena tidak tau bahwa sedang mengandung tanpa sengaja Bunda terpeleset lalu mengalami keguguran.
Leo sangat menyayangi Chaca, itulah sebabnya dirinya tidak pernah meninggalkan Chaca sendirian di rumah jika kedua orang tua nya sedang bepergian.Setibanya Rian di rumah Leo, ternyata di sana sudah ada Andre. Pantas saja selama ini mereka tidak pernah tau bahwa Chaca adalah adik Leo, mereka hanya tau jika Leo memiliki adik bernama Natasha. Setiap kali mereka berkunjung ke rumah Leo, Chaca selalu tidak ada di rumah.
"Langsung masuk ke kamar aja deh Yan, disana sudah ada Andre juga. Gue mau minta bibi bikin minuman dulu"
Rian hanya menganggukan kepala dan berlalu pergi ke kamar Leo."Kapan Lo nyampe? udah nongol aja" Andre bertanya tanpa mengalihkan pandangan nya dari PS yg ada di hadapannya.
Rian hanya mengangkat bahu acuh, pertanyaan yg konyol pikirnya.Leo datang membawa nampan minuman dan beberapa cemilan. Melihat Leo membawa makanan, dengan segera Andre melepas stick PS yg ada di tangan nya lalu mengambil cemilan yg di bawakan Andre.
"Eh bego urusan makanan aja cepet Lo" Leo melempar bantal ke wajah Andre karena melihat tingkah teman nya itu yg tidak ada sopan sopan nya berkunjung.
Andre mencebikan bibirnya kesal karena makanan yg ada di tangan nya tumpah berserakan di lantai. Lalu Rian hanya melihat tingkah kedua teman nya itu seperti anak kecil saja.Karena merasa haus, akhirnya Rian meminta ijin untuk mengambil air putih ke dapur. Saat di dapur Rian melihat Chaca sedang asik menikmati brownies coklat, Rian hanya geleng geleng kepala lalu tanpa sadar dirinya tersenyum melihat tingkah makan Chaca yg menurutnya sangat kekanakan. Makanan belepotan dan sangat cepat.
Chaca tanpa sengaja melihat Rian berjalan ke arah kulkas akhirnya berdehem karena dirinya merasa seperti makhluk tak kasat mata di lalui begitu saja oleh Rian.
"Hellooo disini ada orang keles. Setidaknya pura pura negur kek biar berasa kek manusia" Sindir Chaca sedangkan Rian hanya bodo amat. Dengan kesal, Chaca mendekati Rian lalu meminta air minum.
"Ambil sendiri" Kesal sekali rasanya menghadapi pria satu ini, selain cuek. Rian jua berbakat membuat orang darah tinggi pikirnya.
"Lo bisa gak sih ngomong tuh biasa aja, gak usah sok cakep"
Rian hanya mengangkat bahu acuh lalu berjalan kembali ke kamar Leo.
Chaca gemas rasanya ingin sekali mengacak acak wajah lelaki itu. Wajah Rian memang sangat tampan, tapi sikap ceuknya membuat dirinya minus di hadapan Chaca.Maaf ya gaes baru up, semoga suka ya sama chapter ini. Jangan lupa vote dong biar makin semangat nulisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rian Dan Chaca
Roman pour AdolescentsSiapa yang tidak mengenal Rian Andriano seorang Most Wanted di SMA Taruna. Laki-Laki berparas dingin dan tak tersentuh, akan tetapi siapa Yang perduli? Karena ketampanan nya yang sudah di kenal kebanyakan wanita di SMA Taruna dan tentu saja kekayaan...