Ekor Kuda

6 1 0
                                    

Angin pagi bertiup kencang, menerbangkan beberapa helai rambut Serina yang tersisa di daerah jambangnya, simpel dan praktis rambutnya itu diikat ekor kuda, rapih. Ia berdiri di samping pintu gerbang sekolahnya, menyapa calon adik kelasnya yang berdatangan.

"Ser, semua persiapan upacara udah siap, tinggal jemput Pak Pri di ruangannya" ucap Dinda

"Oke, lima belas menit lagi dimulai, minta tolong sampaikan ke anak Paskibra buat nyiapin barisan. Gua mau jemput Pak Pri dulu" 

Serina, siswi yang selalu bergelut dengan kesibukan organisasinya. Tahun ini ia diamanahi menjadi ketua panitia dari masa orientasi di SMA nya, dan hari ini adalah hari pertama penyambutan calon adik kelasnya ini. Semua persapan sudah selesai, ia tinggal menjemput Pak Pri, Kepala Sekolah yang nanti akan memberikan sambutan untuk siswa baru. 

10 menit sudah upacara berjalan, barisan pun masih terlihat rapi, Bendera Merah Putih pun sudah selesai dikibarkan. 

"Assalamualaikum, Selamat pagi semuanya, perkenalkan saya adalah kepala sekolah disini, kalian bisa memanggil saya Pak Pri. Saya harap selama beberapa hari kedepan kalian bisa mengikuti masa orientasi ini dengan baik dan tertib. Selama beberapa hari kedepan kalian juga akan didampingi langsung oleh kakak kelas kalian yang bertugas menjadi panitia masa orientasi...."

Anak anak pun mulai berbisik riuh, upacara pun berakhir tak lama setelah kepala sekolah memberikan sambutan kepada siswa siswi baru. Semua murid baru diarahkan berkumpul di aula untuk menjalani agenda pertama. Mereka pun baris dengan rapi menuju aula sekolah. 

Dengan dipimpin oleh dua pembawa acara dari anak ekstrakurikuler broadcasting dengan cepat mengatur posisi semua murid baru agas duduk dengan rapih di aula sekolah. Acara demi acara penyambutan oleh pihak panitia pun berjalan dengan lancar, murid baru pun mengikuti acara dengan baik. 

"Agenda ketiga pengenalan, tolong tim inti silahkan bersiap di koridor samping aula" ucap salah satu anak sie acara di Handy Talky yang di pegangnya.

Kedua pemandu acara itupun mulai memanggil panitia menurut tim masing-masing untuk dikenalkan ke para siswa dan siswi. Disambut dengan tepuk tangan yang meriah para tim pun mulai memasuki aula, para siswa siswi sangat menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika melihat kakak kelasnya berdiri di depan. 

"Adek-adek, hapalin nih ya wajah wajah kakak-kakak nya didepan, nama nya juga, nanti bakal ada tugas buat kalian yang berhubungungan dengan ini" ucap salah satu pemandu acara, sambil tertawa kecil.

Tiba saatnya pengenalan awal panitia.

"Assalamualaikum, Pagi semuanya, perkenalkan saya Serina. Saya menjabat sebagai ketua pelaksana masa orientasi sekolah tahun ini, mohon kerja samanya selama beberapa hari ke depan, kalau ada yang kurang di pahami jangan sungkan untuk bertanya kepada kami, dan saya ucapkan selamat datang disini, sekian terima kasih!" 

Setelah melalui berbagai agenda para siswa dan siswi pun mulai dibagi menjadi beberapa kelas yang nantinya akan didampingi oleh kakak pendamping di kelas masing-masing. Selesai pembagian kelas, para siswa dan siswi pun langsung berkeliling sekolah mencari kelas mereka masing-masing. Sambil menunggu kakak pendamping tiba dikelas beberapa dari murid yang berada di kelas mulai saling berkenalan satu sama lain.

"Permisi, gua boleh duduk disini?" 

"Iya duduk aja, kenalin gua Tomo"

"Hendra, salam kenal!" 

"Omong-omong lo dari SMP mana? kaya familiar"

"SMP 1, lu yang waktu itu lomba Paskibra itu kan kalau nggak salah?"

"Eh yang di Gor Galaxi bukan? pantesan kayak pernah ketemu!"

"Haha iya, nggak nyangka bisa ketemu disini" 

Tak lama kemudian kedua kakak pendamping mereka pun tiba dikelas, dan kelas pun dimulai. Mereka mulai dikenalkan dengan struktur sekolah, dan peraturan peraturan yang harus mereka taati selama menjalani masa orientasi dan tak lupa tugas-tugas yang harus mereka selesaikan selama beberapa hari kedepan. 

Bel sekolah pun berbunyi ada pengumuman dari center bahwa mereka harus melakukan apel sebelum pulang sekolah. Hendra dan Tomo berjalan beriringan, karena mereka memiliki tubuh yang tinggi mereka pun berbaris paling belakang saat apel. 

"Eh Tom, lu inget nggak kakak panitia yang rambutnya di ikat ekor kuda?"

"Yang mana? Bukannya semua panitia cewe yang nggak berkerudung rambutnya di iket ekor kuda?" 

"yang pakai kalung panitia warna biru, tadi waktu awal perkenalan gua ke kamar mandi jadi nggak tau, Ingat nggak ?"

"Oh yang sipit itu ?" 

"Iya! bener yang itu!"  

Tak sengaja Hendra pun sedikit meninggikan suaranya saat Tomo mengingat kakak kelas yang ia maksud. Hendra dan Tomo pun di tegur oleh Komdis di belakang.

"Ngomongin apa kalian? Lagi apel malah ngobrol sendiri di belakang!"

"Nggak kak, Maaf" 

Mereka pun saling diam setelah di tegur oleh Komdis, sampai apel selesai. 

"Lo si ngapain teriak teriak! Kena marah kan kita sama Komdis" seru Tomo setelah selesai apel

"Ya maaf gua kelepasan" sesal Hendra 

"Kak Serina" 

"Ha?" 

"Tadi kan lo tanya siapa namanya, namanya Serina, Ketua panitia MOS. Dia tingkat dua sekarang"

"Oh Serina, Ketua panitia" gumam Hendra sambil cengar cengir sendiri.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang