💫 Sampe ketemu lagi, 💫

7 2 0
                                    

Happy reading readers ❤❤

Didalam mobil, seorang cowok tampak sudah misuh-misuh dari tadi  karena terlalu lama menunggu adiknya, hampir 1 setengah jam cowok itu menunggu adiknya.

"Lama banget sih, Qhey? Ampe lumutan gue nungguin lo." Semprotnya tepat ketika pintu mobil bagian belakangnya dibuka.

"Lah lo ngapain disono? Duduk depan sini. Lo pikir gue su--" ucapannya terhenti karena yang membuka pintu mobilnya bukan Qheyla, melainkan gadis dengan hijab navy nya.

"Eh?" Leo menatapnya bingung, dia tidak kenal dengan gadis ini.

Gadis itu juga menatap Leo bingung. Keduanya bertatapan beberapa detik hingga gadis itu memutus tatapannya lalu beristighfar dalam hatinya.

Leo juga langsung mengalihkan pandangannya ke bangku sebelah kemudi yang sudah terdapat adiknya disana.

"Lah? Kapan masuknya lo?" Tanyanya, pasalnya dia tidak mendengar suara pintu mobil yang terbuka lalu tertutup.

"Sejak kalian tatap-tatapan." Jawabnya terkekeh geli.

"Ayo Sa, masuk aja. Dibelakang sendirian gak papa kan?" Tegur Qheyla.

"Eh? I-iya gak papa kok."

Setelah berucap seperti itu Yessa masuk kedalam mobil Leo lalu menutup pintunya.

Setelah semua memakai seatbelt-nya, Leo mengemudikan mobilnya keluar dari area super market lalu bergabung dengan ratusan mobil lainnya di jalan.

"Ka, anter temen aku pulang dulu ya?" Tanya Qheyla kepada Leo yang fokus pada jalanan dihadapannya.

"Hm."

'Duh, kalo tau ada cowok mendingan tadi aku pulang sendiri aja.' Yessa membatin dalam hatinya. Meskipun begitu, dia harus tetap berterima kasih pada Qheyla karena sudah membantunya membayar belanjaannya.

"Rumah lo dimana, Sa? Biar kak Leo tau harus belok kearah mana."

'Oh, namanya Leo. Eh? Astaghfirullah Yessa, mikir apa sih kamu.'

"Sa?"

Panggilan dari Qheyla membuatnya tersadar dari lamunannya. "Eh? Iya kenapa, Qhey? Maaf aku gak fokus."

"Rumah lo dimana?"

"Perumahan Regency Cluster Anggrek."

"Oke. Ka, lo denger kan?" Tanya Qheyla memastikan kakaknya sudah mendengar alamat rumah Yessa.

"Iya." Jawab Leo.

Keadaan mobil menjadi hening, hanya ada suara radio yang terdengar.

"Oh iya Sa, lo sekolah dimana?" Qheyla kembali bertanya memecahkan keheningan di dalam mobil itu.

"SMA Muhammadiyah 1." Jawabnya.

"Owh.. Berati sekolah kita deketan. Kapan-kapan kita main bareng ya, nanti gue kenalin sama temen-temen gue."

Yessa ingin menjawab ajakan Qheyla tetapi sudah didahului suara berat seseorang.

"Emang dia mau kenalan sama temen-temen kamu yang gak waras itu?" Ejeknya seraya menjitak pelan kening Qheyla.

"Ish! Sakit ka!" Eluhnya.

"Uluh-uluh, maap deh." Leo mengusap lembut kening Qheyla yang tadi dijitaknya.

"Lagian juga dia mau kok kenalan sama temen-temen aku. Ya kan, Sa?" Ucapnya kesal seraya menengok kearah bangku belakang. Yessa dengan refleks menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Qheyla.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEVYLA's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang