Alina yang baru saja datang dan berjalan di lorong sekolahnya merasa tidak nyaman karena tatapan dan bisikan siswa-siswi di sekitarnya.
"Sok cantik banget, sih!"
"Caper sama Ghibran!"
"Al!" panggil seseorang membuatnya menoleh ke belakang.
Melihat itu, Alina pun berjalan dengan cepat karena yang memanggilnya barusan adalah Ghibran. Ghibran yang melihat Alina terburu-buru saat melihatnya pun berlari mengejar Alina.
"Alina! lo tuh dipanggil malah lari," ucap Ghibran yang berhasil menghadang langkah Alina.
Sayangnya Alina tidak menjawab apapun karena lebih fokus dengan bisikan dan tatapan di sekitarnya. Ghibran bingung dengan Alina yang tak merespon apapun. Ya meski faktanya sering seperti itu.
Ghibran juga tidak paham dengan tatapan di sekitarnya. Ghibran mengira hanya tatapan yang biasa ia alami saat di sekolah, bukan tatapan benci.
"Al!"
"apaan sih!" ketus Alina dan berjalan pergi meninggalkan Ghibran.
Helaan napas terdengar. Ghibran mencoba sabar dengan kelakuan Alina dan berjalan dengan santai seperti biasanya.
°°°°°°°
"Al, gue kok ngerasa mereka pada ngeliatin lo ya," ucap Ayesha.
Mereka berempat sedang berada di kantin untuk mengisi perut yang lapar. Namun sedari tadi Ayesha menyadari bahwa hampir seisi kantin melihat ke arah Alina dengan tatapan tak suka.
"Gue juga ngerasa gitu dari tadi pagi," jawab Alina.
"Kayaknya gara-gara drama lo kemarin deh, Al," sahut Reina.
"Drama gimana? orang gue sakit beneran kok," sanggah Alina.
"Maksud Reina, dramanya pas lo digendong Ghibran ke UKS," Imbuh Sherly.
"Terus gue harus gimana?" tanya Alina yang mulai panik dan malu mengingat kejadian kemarin.
"Lo termasuk beruntung sih Al bisa bikin Ghibran ngelakuin hal kayak gitu," ucap Ayesha.
"Kayak gitu gimana?"
"Lo masih nggak paham juga? Mau gue sebutin satu satu?" tanya Ayesha.
"Pertama ya, Al. Ghibran lebih milih minta minum lo padahal Laras udah nawarin minum duluan di sebelahnya," Sahut Reina.
"Itukan cuma minum."
"Kedua, dia tuh sering caper ke lo tau! kita semua tau kali Al kalo Ghibran caper ke lo," lanjut Reina.
"Ghibran mah udah biasa kayak gitu ke semua cewek."
"Ketiga nih, Al," ucap Reina tak peduli dengan omangan Alina.
"Waktu lo nggak masuk sekolah dia nyariin lo tau! lo nggak tau kan?" imbuh Reina dengan raut wajah menggoda Alina.
"Terakhir nih, Al. Kejadian kemarin masa iya harus gue jelasin lagi."
mendengar perkataan Reina barusan membuat wajah Alina merah padam karena teringat kejadian itu.
"Lo tuh digendong Al sama Ghibran. Digendong!!" Ucap Ayesha tiba-tiba dengan menggebu.
"Bahkan nih ya, gue aja sama Sherly yang mau nganter lo ke UKS dihempass gitu aja, Al!!"
Alina sadar akan hal itu. Hanya saja, selama ini ia menganggap semua perlakuan Ghibran kepadanya hanya sebatas teman. Alina juga berusaha menahan diri agar tidak terlalu memikirkan itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Or Bad
Teen Fiction"Gue tahu, lo sebenarnya cuma pengen perhatian gue. Bukan hati gue kan?" Ucap lelaki di hadapan Alina.