CHAPTER 13

132K 5.5K 52
                                    

Evelyn untuk kesekian kalinya mencoba untuk menghubungi Lucius, awalnya Evelyn menduga panggilannya akan kembali tidak diangkat atau handphone Lucius tidak aktif, tidak bisa dihubungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evelyn untuk kesekian kalinya mencoba untuk menghubungi Lucius, awalnya Evelyn menduga panggilannya akan kembali tidak diangkat atau handphone Lucius tidak aktif, tidak bisa dihubungi.

Namun ternyata panggilan Evelyn kali ini diangkat oleh Lucius.

"Ada apa?"

Suara Lucius yang terdengar oleh Evelyn dari speaker handphone-nya itu terdengar tidak bersahabat, seolah-olah Lucius terpaksa mengangkat telepon dari Evelyn.

"Kau dimana Lucius, aku sudah mencoba menghubungi mu sejak semalam tapi kau tidak mengangkatnya. Kau bahkan menonaktifkan handphone mu!" Evelyn segera melontarkan kekesalannya, siapa juga yang tidak kesal ketika kekasihnya tidak ada kabar dan sulit dihubungi terlebih lagi itu terkesan seolah disengaja.

"Kau sudah berjanji padaku bahwa kita akan berangkat kuliah bersama, kau juga bilang kau ada kelas pagi tapi kau tidak muncul di kampus, sebenarnya kau itu dimana Lucius?!"

"Di rumah." jawab Lucius singkat.

"Jangan berbohong kepada ku, aku sudah pergi ke rumah mu dan menemui Tante, kau tidak ada disana. Bahkan kau tidak pulang sejak semalam!" teriak Evelyn kesal.

Lama tidak terdengar jawaban dari Lucius, dan hal itu entah mengapa membuat Evelyn menggigit bibir menyesali keputusannya yang telah terbawa emosi sampai berteriak.

"Evelyn.."

Suara Lucius terdengar berat memanggil nama Evelyn, semakin membuat Evelyn menyesal.

"Kau harus sadar akan posisi mu."

Evelyn benar benar terdiam, seharusnya ia bisa mengontrol emosinya saat bicara dengan Lucius.

"Bu-bukan begitu Lucius, aku hanya merasa kecewa. Aku ingin menghabiskan waktu ku bersama mu. Kita sudah lama tidak bertemu." Evelyn mencari-cari alibi, ia meremas seprai ranjangnya kuat-kuat.

"Kalau kau kecewa, kau bisa pergi. Kau tahu bukan aku tidak pernah menahan mu."

"Ma-mana mungkin aku pergi Lucius, aku tidak akan mungkin mengakhiri hubungan kita. Aku mencintai mu." Remasan tangan Evelyn kepada seprai ranjangnya semakin menguat, Evelyn tidak ingin hubungannya dengan Lucius berakhir. Tidak mau, Evelyn tidak akan pernah mau.

"Terserah mu saja."

Sambungan telepon itu ditutup sepihak oleh Lucius, Evelyn menatap handphone-nya dengan tatapan kesal. Evelyn semakin emosi karena sikap Lucius dan sialnya Evelyn tidak bisa mengeluh akan hal itu.

Jika Evelyn mengeluh lebih jauh Evelyn takut Lucius akan mengakhiri hubungan mereka. Sementara Evelyn tidak ingin kehilangan Lucius.

Evelyn semakin yakin bahwa Lucius seperti ini karena ada pengaruh dari wanita lain, Evelyn akan mencari tahu siapa wanita itu dan melakukan apa yang harus dilakukannya demi mengamankan posisinya sebagai kekasih Lucius.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang