Prolog

37 12 2
                                    

Aku menatap kebelakang. Tak adakah dia. Begitu bencikah dia dengan diriku. Ya sudah lah.
Aku melangkah menuju kereta. Dia tetap saja tidak datang. Kemana engkau teman masa kecilku. Kenapa engkau tidak datang. Aku menunggumu.
Air mata dari tadi mengalir di pipiku. Aku tidak bisa lemah seperti ini. Tanganku mulai sigap menghapus air mata sambil memasuki gerbong kereta.
Di dalam kereta, tak kunjung aku selalu menatap jendela. Oh beginikah nasibku. Aku belum bisa move on.
Tapi tunggu dulu. Mataku nanar menatap siluet yang berdiri di peron kereta. Dari tinggi nya. Postur tubuhnya. Tatapan matanya. Ya! Tidak salah lagi itu dia.
Ku perhatikan tangannya membawa sekuntum bunga yang mahkotanya hampir semua berjatuhan.
Senyumnya oh manis sekali. Mulutnya seraya berkata "Selamat tinggal cinta pertamaku."
.
.
.
.
.
.
.
OK, ITULAH SINOPSISNYA. SELAMAT MENIKMATI KISAH BERIKUTNYA. JANGAN LUPA FOLLOW ME AND VOTE JUGA YA! KALAU ADA PENULISAN YANG SALAH SILAHKAN DI KOMENTARI DENGAN KATA KATA YANG BAIK OK.😊😊😊

 It Is My Live Not Your live (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang