Hari ini aku hanya dapat berbincang-bincang dengan sahabatku, Nn.
Ya Nn hanya nama panggilanku untuknya. Sebenarnya namanya Naya Naila. Dia sahabat terdekatku.
Kantin sekolah jam 06.25 WIB.
"N, aku mau cerita deh sama kamu" ucapku dengan nada sedih.
"Apa sih Shen?" ucapnya penuh penasaran.
*Kring....Kring...Kring....*
"Ya, masuk gimana nih...?" ucap sahabatku dengan wajah murung.
"Yaudah. Ayo masuk ke kelas." ucapku santai sambil beranjak berdiri.
"Balapan yuk ke kelas." Ucapnya sambil berlari.
"Tunggu,N. Aku belum siap" ucapku marah dan sedikit berlari.
"Yes, aku menang" ucapnya penuh semangat karena memang baru kali ini dia bisa menang dariku.
"Heum....heum....heum...." ucapku sambil mengatur napasku.Sesaat kemudian, guru yang mengajar jam pertama masuk.
"Baik anak-anak sekarang saatnya kita membahas PR yang kemarin" ucap Pak Jendra dengan nada cukup keras.
"Pak, maaf sa...ya lu..pa mengerjakan Pr...nya pak." Ucap Fika sambil mengangkat tangannya.
"Menurutku ni, Pak Jendra tidak akan menghukum Fika karna kan Fika anak kesayangannya" ucap teman sebangku ku, Dina.
"Hmmm...mungkin." ucapku santai.Ya , aku memang tipikal orang yang cuek terhadap keadaan kecuali jika hal itu berurusan denganku.
"Tidak apa Fika,yang penting kamu tetap mengikuti pelajaran bapak." ucap guruku itu dengan senyum.
"Baik Pak." ucap Fika seakan senang akan jawaban guruku itu.Ini memang sudah jadi hal biasa untuk kami. Entah karena apa guruku ini tidak pernah menghukum Fika
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIES
Short StoryAku bagai pohon lama namun tetap berbunga. Aku berbunga karena ada mereka. Jika bukan karena mereka aku hanya pohon lama yang akan mati dalam waktu dekat. Ini adalah hal yang paling menyakitkan untukku disaat aku harus memberitahu segalanya padanya.