Suasana di kota seoul saat pagi adalah hal baru yang di sukai jeongin. Apalagi hari ini, hari minggu. Jeongin tengah ber malas-malasan di kasur ber seprai putihnya itu, tubuhnya menghadap ke pinggir langsung ke arah jendela kamar, memperlihatkan cerahnya kota seoul pagi ini dan burung-burung yang saling ber ciutan satu sama lain.
Bibir tipisnya tidak berhenti untuk tersenyum. Semalam adalah acara penyambutan dari senior tahun ke tiga, acaranya begitu meriah, banyak lomba yang jeongin ikuti, lalu setelah itu ia banyak minum dan keluar mengikuti hyunjin lalu ketahuan, menangis, cegukan, kedinginan dan "TIDAAAAAAK! Astaga, apa yang aku lakukan?!"
Keluar kamar, berharap kakaknya itu sedang keluar sekarang, mengendap-endap bagai maling. "Jeongin sudah bangun?" Sial.
"Eh kak hyunjin, sudah kak, by the way selamat pagi."
Hyunjin tersenyum, sibuk dengan panci dan apron birunya yang penuh noda. " Pagi juga. Mau mandi atau makan dulu?" Jeongin tidak salah dengar kan.
"Er- lebih baik aku mandi dulu." Buru-buru jeongin lari, masuk ke kamar mandi lalu mengunci diri, badannya spontan melemas seperti cacing, terduduk di lantai kamar mandi. Ada apa dengan kakaknya?
Pagi ini adalah pagi teraneh selama hidup jeongin. Sekarang ia tengah sarapan bersama, satu meja, berhadap-hadapan, memakan sup ayam buatan sang kakak. "Kenapa diam saja? Nanti supnya keburu dingin."
"Terimakasih kak, selamat makan."
Hening, hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling beradu, jeongin terus makan dengan menunduk, tidak berani menatap hyunjin, kenapa ia tampan sekali sih pagi ini?! Padahal dulu dan sekarang sama saja, tetapi hyunjin yang sekarang dua kali lebih tampan.
"Kak? Semalam ... Siapa yang antar aku pulang?
"Menurutmu?"
"Hm, aku belum mempunyai teman yang tahu aku tinggal dimana, jadi ... Kakak?" Cicit jeongin.
"Iya lah, kau pikir badanmu bisa melayang pulang dengan keadaan mabuk berat?" Hyunjin tertawa sedikit, menatap jeongin remeh.
Sial, sial, sial, kenapa ia menyebalkan sekali?! "Kalau begitu, terimakasih."
"Sama-sama."
"Kak?"
"Hm."
"Aku tidak berbuat- atau mengatakan hal-hal yang aneh kan?"
"Aku lupa."
"Ok ... ( Semoga saja tidak ) " jeongin tersenyum simpul.
"Oh iya, kau bilang, kau amat sangat menyukaiku, pft."
Bruk ...
Jeongin tersedak nasi, lututnya tidak sengaja menyenggol meja, otomatis sup hyunjin pun sedikit tumpah. "Astaga, maaf kak, biarkan aku yang bersihkan!"
"Hei? Tenang saja, bukan kah dulu juga kita sering mandi bersama?"
Jeongin terdiam, apa sekarang waktu yang tepat untuk menanyakan perihal hyunjin berubah? "Kak, apa kakak jadi bersikap dingin padaku ... Karena aku dulu sering kasar ke kakak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Convivencia ❲ hyunjin ft jeongin ❳
Fanfic( Start : 2019 December - End : 2020 July ) Bagaimana rasanya mempunyai saudara tiri yang memiliki kekurangan pola dalam berpikir dan bertindak atau kebanyak orang lebih mengenal dengan istilah autis? 一 Jeongin rasanya sudah muak. Background story ;...