Lick

8.8K 996 64
                                    


"I wanna fuck you slow with the lights on, you're the only one i've got my sights on"

-The Weeknd-

Alysa mengerjap pelan-pelan. Matanya masih sedikit mengabur karena baru bangun tidur. Ia menatap langit-langit dengan tatapan nanar, selalu seperti itu saat baru bangun tidur, mengumpulkan nyawa.

Sedikit kelebat tentang Jungkook perlahan menyusup ke dalam pikiran, Alysa mendesah pelan lalu berjengit saat melihat Jungkook berada di dalam kamarnya. Duduk di atas sofa dengan kaki tersilang ke depan, kesannya tetap arogan, seperti kemarin-kemarin.

“Apa yang kau lakukan di sini?”

“Kau?”

“T-Tuan..”

“Apa kau sedang melarangku untuk tidak masuk ke dalam kamarmu, Alysa?” Datar, suara pria itu datar.

Alysa menggigit bibir, pertanyaannya malah dibalas pertanyaan, dan pria itu justru membuatnya kesulitan memberi jawaban.

“Apa sakit?”

“Ya?”

Jungkook bangkit, kakinya melangkah menuju ranjang. Alysa entah bagaimana telah beringsut turun dari sana, menghindari Jungkook.

“Aku pikir sudah baik-baik saja.”

Alysa tidak tahu apa maksud pria itu, tapi ia mengangguk. Cukup salah tingkah saat Jungkook menatapinya dari atas hingga ke bawah, seperti mengamati pakaian yang sedang dikenakan Alysa. Kaus putih besar milik Jisung yang melewati lutut, dan celana dalam berwarna hitam. Tidak ingin Jungkook melihatnya merona, Alysa cepat-cepat menarik handuk.

“Aku akan mandi.” Jungkook mengangguk, melangkah ke depan mengikuti Alysa.

“Tuan, saya ingin mandi.”

“Begitupun aku, Alysa. Apa kau keberatan jika aku masuk ke dalam?”

Tentu saja! Untuk apa pria itu harus ikut masuk ke dalam?!

Well then.” Jungkook masuk lebih dahulu, bodohnya Alysa tetap masuk ke dalam alih-alih menginjinkan pria itu untuk masuk saja sendirian.

Jungkook duduk di bathup, menaruh kedua telapak tangannya menekan pinggiran benda tersebut. Alysa sendiri membeku di tempat, tidak tahu harus melakukan apa.

Jungkook melepas kancing-kancing kemejanya, melepas kemeja biru muda itu lalu ditaruh di dalam keranjang yang berada di sana. Melihat Alysa hanya berdiri seperti orang tolol, Jungkook menatapnya dengan kernyitan di kening.

“Apa yang kau tunggu, Alysa? Take off your clothes.”

“Alysa?”

Alysa menggenggam erat pakaiannya, masih saja ragu-ragu padahal Jungkook sudah melihat semua isinya.

Saat Jungkook terus menatapinya dengan mengetuk-ngetukkan jari ke pinggiran bathup, Alysa segera melakukannya, melepas pakaian hingga yang tersisa di sana hanya bra dan celana dalam.

“Semua, Alysa.”

Alysa menggeleng, wajahnya memanas seperti terbakar.

“Apa kau mandi dengan mengenakan pakaian dalam?”

“Tidak.”

“Aku akan membukanya, t—tapi jangan melihatku.”

“What did you just say to me?”

Sorot mata dan kilatan tak terbantah itu membuat Alysa, dengan tangan bergetar membawa tangan ke punggung, melepas pengait bra dan segera menutupi dadanya dengan kedua tangan saat penutupnya telah jatuh ke lantai.

“Your panties.”

Alysa diam, memilih tidak menuruti pria itu dengan membuka celana dalamnya, setidaknya ia akan mandi dengan celana dalam, beberapa orang akan mandi dengan celana dalam. Alysa terus menyetujui fakta itu, hingga ketukan jari Jungkook yang tidak sabaran memaku penglihatannya.

Pria itu berdiri, Alysa merasa degup jantungnya terus-menerus bertalu-talu. Ia tetap terpaku sedangkan pria itu telah berjongkok di depannya, menyentak turun celana dalam hitam itu hingga mata kaki. Alysa membelalak, tercekat oleh napas sendiri.

Ketika pria itu mendongak, Alysa tidak tahu menutupi tubuhnya dengan tangan yang mana. Jungkook kemudian terpaku pada diri Alysa, menatap lekat di sana lalu mendekatkan wajah.

“D—don’t!”

“Don’t?”

Tatapan Jungkook menyeramkan, ia menyentak kedua kaki wanita itu, memberi penekanan pada paha.

“Who makes the rules here?”

“Tuan.”

“Ya, aku, Alysa. Aku yang membuat peraturan di sini, maka patuhi aku sebagaimana caramu memang harus mematuhiku. Jelas bagimu?”

“Y—ya.”

Jungkook melebarkan kaki-kaki jenjang itu, memberi kecupan ringan pada diri Alysa yang harum lalu mendongak memperhatikan ekspresi Alysa yang menggigit bibir dengan menutup mata.

Ketika merasa sesuatu yang basah tapi hangat menerpa kelembutannya, Alysa memekik tertahan, dengan refleks menahan kepala Jungkook.

Alysa mencari pegangan, kakinya nyaris melumer karena lemas. Ia mendesah saat pria itu tetap bermain di sana, menggerak-gerakkan kepala semakin ke dalam. Tidak dapat Alysa pungkiri bahwa Jungkook memang pemain yang handal, memang diciptakan untuk menyenangkan perempuan—seperti Alysa sekarang.

Merasa dirinya akan terbang, Alysa dengan takut-takut meremas rambut Jungkook. Pria itu tidak marah, hanya semakin mempercepat gerakan lidahnya lalu menahan kaki Alysa saat wanita itu akhirnya sampai menuju nirwana.

“Kau lezat, Nina.”

Berhenti, berhenti memuji Alysa dengan kalimat seperti itu. Napasnya bahkan masih belum beraturan dan sedikit mengejang saat pria itu kembali memberi kecupan di sana, disertai seringaian, seperti merasa puas akan hasil kerjanya.

“Nah, Nina. Ini waktunya mandi.”

AROUND HIS WAIST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang