Aksa mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata diikuti dengan 2 buah motor yang sedari tadi mengejarnya. Langit sudah gelap dan kebetulan ia melewati jalan sepi dengan alasan agar cepat sampai rumah
"Siapa dah tu orang, mau main kucing-kucingan ama gue" gumam Aksa sambil sesekali melirik spion motornya
"BERHENTI LO BOCAH" Teriak pria berbadan besar macam preman itu sambil berusaha menendang motornya
Aksa mempercepat laju motornya namun sial, preman yang berada diboncengan teman nya itu melempar batu berukuran sedang kearah motornya hingga ia oleng dan memberhentikan motornya. Untung tidak jatuh.
"Heh siapa sih lo?" Sewot Aksa
"Nggausah banyak bacot lo" preman itu mulai melayangkan tinjunya kearah Aksa, untung cowok itu cepat menghindar.
"Ngajak ribut lo?" Tantang Aksa dengan mata melotot, didepannya sudah ada tiga preman berbadan besar
Bugh
Preman itu berhasil memukul wajah Aksa
"Wajah ganteng gue" pekik Aksa heboh sambil memegangi wajahnya
"Awas lu ye" Ancam Aksa,
ia mulai memukul salah satu preman itu dan mereka berempat terlibat perkelahian hebat. Untung saja Aksa pandai bela diri, hanya melawan tiga preman saja bukan perkara yang sulit baginya terlebih ketiga preman itu tidak membawa senjata sama sekali, semakin mempermudah Aksa untuk menghabisi orang-orang berbadan kekar itu.
"Haha mampus lo, Aksa dilawan" Aksa menepuk-nepuk kan kedua tangannya, ia telah berhasil mengalahkan ketiga preman itu
"Siapa sih lo? Kenal aja kagak udah ngajak main aja" Aksa menarik kerah salah satu dari mereka
"Diem lo bocah ingusan" jawabnya sambil menahan rasa sakit
"Iya gue bocah ingusan, makan nih ingus gue"
Aksa memencet satu hidungnya lalu mendorong kuat napasnya lewat hidung, otomatis ingusnya keluar mengenai lengan preman itu
"Hahaha goodbye sayang"
cowok itu kembali menaiki motornya lalu pergi meninggalkan ketiga preman yang sekarang sedang melongo, jika mereka tahu bahwa lawannya anak seperti itu mendingan tadi mereka menolak tawaran yang menggiurkan ini.
Aksa sampai didepan rumahnya, ia membuka helm dengan gerakan pelan, bagian atas alisnya luka hingga mengeluarkan darah
"MAMA AKSA NGGAK GANTENG LAGI" Teriaknya heboh sambil berlari kedalam rumah
"Lo kenapa bangsat?" Tanya Raffa yang menoleh pertama kali, ketiga teman Aksa sedang berada dirumahnya bermain dengan Aldeon dan Alreon
"Gue dikeroyok preman" jawabnya yang sudah duduk disamping mereka
"Kok bisa?" Aksa mengedikkan bahunya
"Terus premannya gimana?"
"Metong kali tuh preman" jawab Aksa asal
Bukannya bertanya keadaan Aksa namun Arya malah menanyakan keadaan preman itu.
"Sembarangan lo" Devan menoyor dahi Aksa tepat pada luka yang tadi
"Sakit tolol" Aksa meringis memegangi dahinya
"MAMA MUKA NYA ABANG KAYAK ZOMBIE"Teriak Aldeon yang baru sadar jika wajah kakaknya babak belur
"Yaampun itu kamu habis ngapain?" Tanya Shafa heboh, lalu ia mengambil kotak P3K dan mendekati anak sulungnya
"Makanya kalau naik motor itu jangan suka ngebut-ngebut, jatuh kan jadinya" Omel Shafa menekan kasar luka di dahi Aksa dengan menggunakan kapas
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Inilah Aksara, yang tetap bisa tertawa bahkan saat dalam kondisi yang buruk. Akting nya sudah terlalu bagus untuk disebut sebuah akting. "Apa dengan gue pergi bisa bikin lo bahagia?" Seorang cowok menatap sendu gadis didepan...