Meja makan yang biasanya diisi dengan kehangatan diantara kamu dan Seokjin, siang ini malah jadi dingin mencekam.
Hawa seram yang diciptakan suamimu ini gak bikin keinginanmu luntur, kamu masih setia menatapnya penuh harap padahal yang ditatap sudah beberapa kali ngasih tatapan dinginnya ke kamu. Sambil makan sambil menatap datar ke kamu saking gamaunya.
"Oppa, masa tega sih sama kami? Hm?" Bujukmu lagi.
Seokjin cuma berdehem, kembali menatap kamu yang lagi mengusap perut buncitmu dengan tatapan tanpa ekspresinya. Ngambek maksimal pokoknya.
"Iya nih, Appa tidak mau katanya" Kamu berucap sedih, mengajak bicara bayimu yang semakin terasa bergerak aktif didalam sana.
"(Y/n)" Nada tenang terkesan dingin keluar dari mulut Seokjin, akhirnya setelah gak ngomong sama sekali. "Oppa bakalan mengabulkan apapun itu, tapi-"
"Berarti yang ini boleh dongg"
"Tapi enggak duduk dipangkuan Jungkook juga, Sayanggg" Seokjin mengacak rambutnya frustasi, gimana? Mau dikabulin, apa kabar hati? Kalau ga dikabulin nanti kamu nangis.
Kamu mencebik, "Ya gimana, aku kan juga gatau, tiba - tiba pengin dipangku sama Jungkook" Rengekmu.
Seokjin menghela nafas, rasanya otak cerdasnya udah gatau lagi mau mikir gimana caranya nolak, "Pangku sama aku aja ya? Sama Appa aja ya?" Seokjin balik membujukmu sambil mengelus - ngelus perutmu.
"Gamau, maunya Jungkook"
Tangan Seokjin yang ada diatas meja langsung mengepal dan sedikit menggebrak, "Sayangg, tapikan-"
"Gaada jatah"
"Ok ok, tapi sebentar aja ya?" Seokjin menggeleng frustasi, ini adalah ngidam teraneh yang pernah kamu alamin deh. Bukan cuma teraneh sih, tapi juga ternyebelin.
Kamu mengangguk semangat pas liat Seokjin mulai mencari kontak Jungkook dan menempelkan handphonenya ditelinga.
"Dia mau datang" Ucap Seokjin, dalam hati udah memaki aja ke Jungkook. Padahal dia harap Jungkook ada job apa kek gitu, taunya dengan semangat cowok itu jawab dia free. Ngeselin emang.
Entah berapa kali Seokjin menghela nafas pasrah pas liat kamu yang sekarang dengan semangat dan berseri - serinya nunggu Jungkook diruang tamu. Ya Tuhan, Seokjin harus apa? Kasian banget jadi Seokjin kan?
"Assalamu'alaikum! International playboy datanggg!!"
'Bangsat'-seokjin
"Eh? Kook? Masuk sini" Seokjin memaksa senyumnya.
Jungkook dengan setelan serba hitam seperti biasanya masuk sambil menampakan gigi kelincinya, percuma deh Jungkook pose imut gini. Habis ini dia bakalan digebukin sama Seokjin.
"Mau dibantuin apa nih, Hyung?" Jungkook melepaskan hoodie hitamnya, kaos abu - abu gelap lengan pendek yang dia pakai bikin tattonya keliatan dan kamu langsung salah fokus.
"Loh? Bayi tattoan?" Kamu berkomentar
Jungkook kaget, baru sadar kalo tattonya udah ada, dia jadi garuk - garuk tengkuk, "I-iya nih haha, mau lebih mengekspresikan diri aja. Lagian bebas kok, gaada yang ngelarang" Balas Jungkook.
Kamu dan Seokjin mengangguk, jelas sama sekali gaada yang ngelarang. Hidup Jungkook beberapa bulan ini dekat dengan kata bebas, Mamanya yang biasanya posesif ke anaknya sekarang udah enggak. Gak ada yang ngelarang katanya. Benar aja. Pacar juga gapunya dia.
"Eh iya! Ada apa tadi, Hyung?" Tanya Jungkook, seketika hawa dingin kembali tercipta. Padahal Seokjin udah bahagia karena kamu salah fokus ke tatto Jungkook, jadi kamu lupa gitu sama apa yang kamu mau lakuin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband -Kim Seokjin [1]
RomanceApa jadinya kalau kamu terlibat masalah hati dan percintaan dengan gurumu sendiri? Setelah saling mengenal untuk pertama kalinya, semua terlalu mengejutkan dan tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya Kim Seokjin. Itu dia, dia yang mampu membuatmu yan...