Note : well, agak kesel banyak sedihnya liat gap yang baca sama yang vomment, kalo misalnya ga tertarik, kenapa terus di baca hei? Tinggalin aja, soalnya beberapa chapter yang liatnya selalu 500+ an ... Tapi yang vote kurang dari angka 100, mentok-mentok 100+ lebih dikit doang hehe.
Aku ga maksa buat komen kok tapi se enggaknya vote gitu hehe. Know how to appreciate someone work, bukan ke aku aja tapi ke penulis yang lain juga, kalo bukan karna beberapa readers yang selalu semangatin aku, kayanya males banget lanjutin ini hehe- happy reading.
Pagi, siang, sore, dan malam. Setiap harinya hyunjin dan jeongin tiada hari tanpa bersama. Berangkat ke kampus, makan, belajar, bermain sampai tidur- iya, mereka berdua tidur bersama sekarang. Lebih tepatnya hyunjin yang suka menyelinap tengah malamnya ke kamar jeongin. Memeluk yang lebih muda dari belakang diam-diam, kemudian setiap pagi jeongin akan mendapati sang kakak yang tertidur pulas dengan bibir yang setengah terbuka, lucu.
Seperti pagi ini, pinggang ramping jeongin masih di lilit oleh kedua lengan hyunjin, dan wajahnya di benamkan tepat di belakang leher jeongin. Jeongin tidak tega membangunkan sang kakak, tetapi pagi ini, mereka berdua ada kelas dari dosen yang sedikit killer dan pelit nilai.
Di tepuk-tepuknya lengan hyunjin yang masih betah melilit di pinggangnya lembut. "Kak? Ayo banguuun."
"Ngh- ngantuk ... " Bukannya melepaskan, hyunjin justru makin mempererat pelukan.
"Ih! Pagi ini kita ada kelas kan? Ayo cepaaat bangun."
"Lima menit lagi."
"Lima menit mu itu sejam, ayo cepat, cepat! Sudah jam sembilan." Rengek jeongin, berusaha melepaskan pelukan hyunjin.
"Hmp tck jeongin berisik."
Dosen killer tidak mempan, baiklah semoga opsi terakhir ini bisa membangunkan hyunjin, batin jeongin. "Ayo bangun, terus mandi sama-sama!"
"Mandi bersama? Ok, ayo cepat, kita punya waktu sejam." Jeongin diam membatu di kasur sedang hyunjin sudah keluar kamar sambil bersiul. Dasar mesum.
Pukul 12:30 siang, break pertama. Seluruh kelas di lorong B bubar, hari ini kelas jeongin dan hyunjin bersebelahan.
"Sampai jumpa jeongin!"
"Bye!"
"See ya!"
"Dah!"
Dan berbagai macam kata perpisahan terdengar di setiap sudut lorong.
"Jeongin, kau hari minggu free?" Salah satu teman jeongin, yedam. Menepuk pundak jeongin pelan, mereka cukup akrab di kelas sosial.
"Hm, tidak tahu. Aku belum ada rencana apapun untuk hari minggu, kenapa?"
"Ada konser amal di adakan di gangnam- dan aku mengisi acaranya selama dua puluh menit, siapa tau saja kau ingin datang bersama, aku mempunyai satu tiket un-"
Belum sempat yedam melanjutkan bicaranya, pemuda berkemeja biru dongker dengan tote bag bernama hyunjin sudah merangkul jeongin dari belakang, memotong obrolan mereka. "Jeongin ... Sudah ada janji denganku."
"Kakak?"
"Oh- maaf ya, ya sudah, sampai jumpa jeongin dan temannya." Buru-buru yedam pergi dari hadapan keduanya.
"Memangnya kita mau kemana hari minggu kak?"
"Bukannya pulang ke busan?"
"Loh, bukannya minggu depannya lagi kak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Convivencia ❲ hyunjin ft jeongin ❳
Fanfiction( Start : 2019 December - End : 2020 July ) Bagaimana rasanya mempunyai saudara tiri yang memiliki kekurangan pola dalam berpikir dan bertindak atau kebanyak orang lebih mengenal dengan istilah autis? 一 Jeongin rasanya sudah muak. Background story ;...