Manchester University

3 0 0
                                    

Author pov

Setelah mereka makan di restoran itu mereka menuju apartemen mereka. Sama sama naik satu bis.

Di dalam bis

"Eh kita se apart emang?" Tanya yasmin

"Kali aja, nama apartemen lo apa?" Tanya ara.

"MH Apartemen"

"Lah sama"

"Wuisss enak nih tetanggaan" kata yasmin.

Skipp sampe apartemen.

Mereka menuju ruangannya dan sebelahan gitu.




Ara masuk kamar mandi sementara si yovin ngetik alias main ponsel














Skipp esok paginya.....

"Udah selesai blm?" Tanya yovin

"Udah" ucap ara sambil menenteng tasnya.

"Yuk"

Mereka keluar dari apartemen.

"Berangkat bareng yuk" ucap yasmin yang tak sengaja pas pas an di halte bis.

"Ayo" ucap ara.

Yaps, mereka berempat sekampus, berangkatnya bareng.
Tapi di halte itu gk mereka berempat aja, ada mahasiswa lain kok dari indo.

Bis nya tiba, mereka masuk dah.










Sampe di Manchester University

"Wahhhh bagus ya" ucap yasmin sambil menghela nafasnya panjang.

"Iya, ga nyangka gw bakal kesini" ucap ara sambil merangkul bahu yasmin.

"Sama ra" yasmin membalas pelukan itu. Enak ya pelukan, mana musim dingin hehe.

"Eh kalian kayak dipsilalapo de" sahut yovin. Si jidan si senyum tipis.

"Biarin" ucap yasmin dan ara.





Mereka memasuki ruang kelas dan belajar.

5 jam kemudian, istirahat.
Pukul 12 siang mereka makan siang.

Ara pov

Akhirnya istirahat juga.

Gw keluar kelas tu, otw kantin. Eh ada jidan.

"Jidan? Ngapain kesini? Ga ke kantin?"

"Aku nunggu kamu dulu"

"Yang lain?"

"Udah di kantin"

"Oh gitu, yaudah yuk"

Kita berdua jalan melewati koridor lantai 4. Yaps kelas gw ada di lantai 4. Ni gedung kampus mengalahkan hotel guys. Tinggi bngt.

"Gw seneng bisa ketemu lo di sini, apalagi ini tempat keinginan kita" ucap jidan.

"Iya, gw jg ga nyangka kalo impian kita nyata sekarang, dan gw seneng bisa ketemu lo lagi" ucap gw

Greppp

Jidan meluk gw.
Gw speechless. Gatau harus apa, gw ga bales pelukan itu.

"Gw tau lo benci sama gw gegara kejadian di sma, maaf udah buat lo sakit ra, gw janji gw bakal bahagiain elo, meskipun gk sama gw" dia mengeratkan pelukannya.

Mau nangis gw nya. Seneng, terharu. Air mata gw netes jg. Gw membalas pelukannya jidan.

"Lo gasalah kok dan, itu hak lo untuk cinta sama siapapun, gw ga akan melarangnya"

Cinta Satu SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang