ATTENTION PLEASE!
Helloo chingudeul~! Hello ARMY~!
Sebelum mulai baca, aku informasikan dulu bahwa cerita ini dibuat karena terinspirasi dari kentalnya persahabatan dua orang member BTS (Bangtan Sonyeondan) yang sangat menggetarkan hati dan membuat baper siapapun yang tahu soal hubungan epic mereka berdua. Cerita ini pure dari imajinasiku semata, no offense buat para member dan para army2 sekalian yaa. Jadi selamat menikmati dan tenggelam dalam cerita ini guys! Mau sambil ngemilin kerikil juga boleh, hehehe!
Feedback, comment, votenya jangan lupa ya! Supaya lebih semangat lagi namatin ceritanya. (;
================================================================================
"Ya, kalian lihat orang itu? Dari tadi dia cuma diam saja nggak bergerak seperti orang gila!" rumpi salah satu siswi yang kemudian disambut dengan tawa cekikikan dari teman-temannya yang lain.
"Mwoya igo? Kedua matanya bahkan tidak berkedip? Pria yang aneh."
"Iya, seperti lagi nonton film yang di mode pause. Aku seratus persen yakin, sekalipun ada orang yang menampar pipinya, dia tidak akan bereaksi," ujar salah satu teman lainnya menimpali, lalu diakhiri dengan gelak tawa penuh cemooh.
"Kenapa tidak kita coba saja?" Obrolan julid sekelompok siswi itu berakhir dengan sendirinya ketika perhatian mereka teralih pada gadget masing-masing karena mendapat notif update unggahan bias pujaan mereka di akun SNS.
Tapi tidak dengan perhatian seorang laki-laki berhodie merah maroon yang sedari tadi berdiri di sisi paling kanan halte dan secara kebetulan mendengar percakapan segerombolan siswi SMA itu. Ia lalu mengalihkan pandangannya dari layar ponsel ke arah orang yang dimaksud siswi-siswi SMA yang doyan julid tadi.
"Jeogiyo (permisi), apa kau bisa memberitahuku di mana pemberhentian terakhir bus ini?" tanya seorang kakek yang bermaksud menanyakan sesuatu kepada laki-laki yang sempat dibuat bahan becandaan oleh gerombolan siswi SMA tadi. Namun, meski beberapa detik telah berlalu, kakek itu tak kunjung mendapatkan respon. Pemuda itu bahkan tidak menatap balik lawan bicaranya. Seakan-akan, semua orang yang ada di hadapannya tembus pandang.
"Jeogiyo? Anak muda, apa kau mendengarku? Aku sedang bertanya padamu," kata kakek itu lagi sambil melambaikan salah satu telapak tangannya tepat di hadapan wajah laki-laki yang bahkan tidak mengedipkan matanya sedikitpun saat dia melakukannya.
Kakek itu akhirnya menyerah dan lebih memilih pergi untuk bertanya kepada orang lain. Untunglah, tepat saat itu juga ada anak laki-laki lain yang langsung berlari menghampirinya untuk menawarkan bantuan. Dan orang itu adalah si laki-laki berhodie merah maroon.
Suara deru mesin mobil dan klakson yang bersahut-sahutan hanya terdengar samar - samar dari halte bus pinggiran kota seperti ini. Jalanan malam itu sudah mulai sepi. Hanya ada satu-dua mobil saja yang terlihat masih berseliweran. Keramaian orang-orang yang sedang menunggu kedatangan bus di halte ini terhenti saat bus akhirnya datang dan mengangkut semua calon penumpang.
Seseorang yang mendapat giliran terakhir untuk menaiki bus, akhirnya mengurungkan niatannya meski kakinya telah berhasil memijak salah satu anak tangga bus itu. Ia lalu mengangguk penuh hormat ke arah supir sebelum kemudian pintu bus itu tertutup secara otomatis dan perlahan melaju pergi meninggalkan halte.
"Ya (hei), apa yang sebenarnya sedang kau lakukan, huh! Kau ini seorang manusia atau bukan?"
Suara laki-laki itu membuatku kembali ke kenyataan. Aku tersentak dan mengerjapkan kedua mataku sesaat setelah tersadar, lalu menoleh ke asal suara dengan ekspresi wajah linglung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER FROM ANOTHER MISTER
FanfictionWe are BESTFRIEND! We are SOULMATE! Are we? "The BTS members are like real brothers but members Jimin and V have a special bond even their bandmates are fascinated about. The two have recently proven their devotion to each other and someone also att...