O3. REYNALDI ELVAZO ALDITAMA

55 2 0
                                    


// WARNING !! BANYAK TYPO //
SORRY KLO CERITA NYA GARING

Uang tak akan berguna,
saat sebuah kasih sayang yang ku inginkan

-Rey

Setelah kejadian tadi, kini Ellina berada di Kedai Ravagos. Ia duduk di antara para pemuda yang sedang bersantai untuk mengisi energi kembali, setelah adanya bentrok antara RAVAGOS dan ALVABER.

Karena merasa suasana canggung, akhir nya Ellina membuka suara nya, "gw pamit pulang ya ?". Lalu, ia berjalan menuju pintu kedai, karena memang sedari tadi ia duduk di dalam bukan di luar. Namun, saat hendak berdiri seseorang dari arah belakang menahan tangan nya. "Lo cewek, gak baik pulang sendiri pas malam begini." ujar orang itu.

Ellina membalikan posisi badan nya, dan itu Devano sang pangeran sekolah. Tapi tetap saja, menurut nya Reynaldi lah yang sangat tampan dari siapapun. Dasar bucin!!

"eh? gakpapa kok gw bisa sendiri"

"udah lo sama Rey aja" ujar Satrio.

"Emang, b-boleh ?"

"Aduh Neng Ellina pake nanya ya boleh dong!" Lalu, Delano menyenggol bahu Reynaldi yang sedari tadi duduk di samping nya sambil memainkan hp. "Iyakan bos" lanjut nya

"gak!"

"Lo tega sama dia? ini udah malem Rey"

"trus gw harus anterin dia gitu ? Emang dia siapa ?cih!" ketus Rey.

Jujur sebenarnya Ellina sangar sedih akan hal itu, namun ia harus sabar karena itu salah satu sifat Reynaldi yang harus ia biasakan. Ketus, Kejam, saat berbicara. "Heh Rey, udah anter aja sana. Lo juga tadi bilang mau pulang kan ?" Ujar Baran yang baru datang.

"hm, cepet!"

Kini Reynaldi berjalan menuju motor sport milik nya yang berwarna hitam. Ellina berpamitan terlebih dahulu, rasa nya akan tidak sopan karena tempat itu milik anak Ravagos, yang dimana ia bukan anggota mereka.

"Semua nya Ellin cakep kembaran nya Jisoo blekping izin pamit ya!! bye semua u en ce ha" setelah itu, ia berjalan keluar dan menemukan Reynaldi dengan jaket Kulit dan Motor sport hitam milik nya.

"Cepet"

"ish Rey galak banget"

"gak peduli"

"tapi gw iya!"

"terserah"

"ish, kok gitu sih," tanya Ellina.

"lo mau pulang, apa gw tinggal ?"

"tunggu napa, gw abis pamit"

"caper" ketus nya.

"REY!! kalo gak ikhlas mending lo pergi aja sana. gw gak butuh!"

Karena merasa Rey tak suka mengantar diri nya, Ellina memutuskan untuk berjalan kaki saja. Ia tidak peduli kalau lokasi Panti agak jauh dari area sekolah. Yang terpenting baginya adalah, untuk tak melihat wajah menyebalkan cowok itu.

Reynaldi (BERHENTI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang